19. He Got A Wild Heart

4.6K 891 186
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


SEBUT Renjun pecundang karena tidak berangkat sekolah selama empat hari demi menghindar dari Jeno. Bahkan Haechan yang memborbardirnya dengan panggilan dan pesan tidak diindahkan. Apalagi absennya yang harus alpha karena ketidak hadiran tanpa alasan. 

Seruan Lucas dan Haechan yang kadang mampir di depan gerbang juga langsung diusir olehnya, tepatnya oleh satpam terlatih yang menjaga sang tuan muda. Renjun melewatkan banyak hal selama tidak berangkat sekolah. Kepalanya pusing hingga sedikit demam karena lupa makan. 

Terbebani ketakutan tentang identitas Jeno yang sebenarnya dan juga masalah SeNa yang rumit. Dia tidak tau apa-apa. Hanya berniat mengantar Jisung pulang, yang kata Hyunjae lewat chat tadi subuh-subuh sekali, Jisung sudah siuman dan tidak bisa menceritakan siapa yang sudah menusuknya.

Mereka memang sempat bertukar nomer ponsel sebelum meninggalkan Musavada saat rapat SeNa beberapa saat lalu. Tentang pekerjaannya di café, Renjun juga abai. Jaemin tidak menghubunginya sama sekali padahal hari ini hari pertamanya masuk kerja. Pikirannya semakin melalang buana. Apa gara-gara ia mengetahui bahwa Jaemin gay, maka lelaki itu menjauhinya?

Padahal Renjun masih ingin bertemu dengan sang ketua SeNa, ingin berteman atau mungkin ingin menjalin hubungan lebih dekat lagi. Namun sayangnya sampai detik ini, Renjun meyakini bahwa perasaan itu hanya perasaan wajar sebatas rasa ingin menjalin pertemanan. Bukan lebih.

"Mama, salah Renjun apa sih Ma? Ribet banget harus terlibat masalah kaya gini." Renjun yang baru saja bangun tidur pagi itu menatap bingkai foto ibunya di nakas samping kasur.

Ketika usianya 11 tahun, ibunda Renjun harus meregang nyawa karena terlibat kecelakaan yang disebabkan oleh pengendara di bawah umur. Ibundanya menjadi salah satu korban. Ayahnya yang seorang pengacara terpandang dan terkenal sejak mereka tinggal di Jilin, berhasil mengumpulkan bukti untuk menjebloskan sang pelaku ke penjara. Selebihnya, Renjun tidak tahu lagi.

Pun ia mandi dan bersiap menghadapi hari. Menghadapi Jeno di sekolah. Bertemu Jaemin atau siapapun anggota SeNa yang mungkin juga akan mencarinya entah kapan. Dalam kamar mandi, Renjun membiarkan rambutnya terguyur air hangat shower, menatap ke bawah terus-menerus dan berharap tidak pernah bertemu dengan Jisung pada hari itu.

"Kalo aja gue nggak ketemu Jisung, pasti semuanya nggak bakal jadi kaya gini. Kalo gue nggak maksa Hyunjae buat cerita, semuanya juga nggak akan jadi begini. Huang Renjun, kenapa lo baik banget sih jadi orang? Udah baik, kepo banget pula sama urusan orang?" monolognya terus-terusan sambil menggosok badan dengan sabun.

Selesai mandi, Renjun memakai seragam dan siap berangkat. Hari ini dia dijemput oleh Hyunjin. Yang menyuruhnya adalah Jeno. Katanya di dalam chat kira-kira seperti ini.

Gue denger lo udah nggak berangkat ke sekolah selama 4 hari. Hari ini berangkat ya. Dijemput sama Hyunjin.

Renjun biasanya mengirimi pesan pada Jeno dan mengata-ngatainya sampah, menyuruh orang itu mati tetapi keadaan sudah berbalik. Saat ini Renjun lah yang selalu merasa terintimidasi ketika Jeno mengiriminya pesan dan memilih untuk tidak membalas melainkan menuruti perintah sang wakil ketua SeNa. 

Bon Voyage ✦ Jaemren [nctbz]Where stories live. Discover now