32. Keep The Enemies Close

3.6K 625 178
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


DENGAN mata kepalanya sendiri, Renjun melihat sang ayah menghina dan mempermalukan Jaemin di depan dirinya dan sang adik tiri. Tamparan keras dilayangkan ayah Renjun pada Jaemin sebelum pria itu menggeram marah mengusir sang ketua SeNa.

"KELUAR DARI RUMAH INI!"

"PA!" Renjun merasa sangat tidak terima bahkan sakit hati meskipun bukan dia yang diusir oleh satu-satunya orang tua yang ia miliki.

Dilihatnya Jaemin hanya menunduk setelah menerima tamparan yang sangat keras itu. Ia berdiri lalu membungkuk penuh hormat dan berjalan lesu menuju pintu keluar rumah besar tempat tinggal Renjun itu.

"Kak Jaemin!" Renjun yang akan menyusul langkah Jaemin pun ditahan oleh sang adik tiri.

"Udah, biarin aja kenapa sih kak? Sampah kaya dia nggak pantes bergaul sama kakak," ucap Sunwoo yang sebenarnya masih menahan tawa sekuat tenaga melihat mantan ketua divisinya dulu, ditampar oleh ayah tirinya.

Ia yang tadinya sebelum masuk rumah sudah sangat mengenali motor Jaemin, mempersiapkan dirinya untuk melihat apa yang akan terjadi di dalam rumah. Sunwoo tau jika ayah tirinya masih sangat mengenali wajah-wajah orang yang hadir di persidangan Eric beberapa tahun silam. Selain Juyeon, Younghoon, Jay dan Jeno, disana juga ada Jaemin.

"Lepasin anjing! Gue bukan kakak lo!" Renjun menghempas cengkeraman Sunwoo sekuat tenaga dan masih mencoba mengejar sosok lelaki yang sangat dikaguminya.

"Renjun! Jaga bicaramu! Jangan bikin Papa marah!" Namun lagi-lagi bentakan dari sang ayah menahan langkah Renjun.

Yang bisa lelaki mungil itu lihat hanyalah bahu kekar Jaemin yang menghilang dari balik pintu yang tertutup. Ia ingin berteriak kencang menahan Jaemin berada di sisinya. Anak itu tidak tau ada masalah apa antara Jaemin dengan ayahnya.

Padahal, dibandingkan dengan sosok ayahnya saat ini, Jaemin ia anggap sebagai orang yang bisa mengerti kesendiriannya.

Kehadiran Jaemin dan SeNa membuat hidupnya kembali berwarna. Hari-harinya yang selalu sendiri di rumah dan melampiaskannya dengan ikut geng HaiNans demi terbebas dari kesendirian setelah ibunya meninggal, kini tak lagi terasa begitu berat setelah ada Jaemin.

"Kenapa Papa ngusir temen Renjun?!" balas Renjun yang sudah muak dengan ayahnya sendiri. "Papa nikah lagi aja Renjun nggak ikut campur! Renjun nggak marah! Tapi kenapa giliran Renjun mau temenan sama siapa aja, Papa ikut campur!"

"Kamu nggak pantes temenan sama berandalan seperti dia! Belajar yang bener biar bisa lulus dengan nilai memuaskan dan kerja kaya Papa! Temenan sama anak begitu cuma bisa ngerusak masa depan kamu!"

"Papa nggak berhak ngatur hidup Renjun!"

"Kamu berani ngelawan Papa?!"

Renjun gentar akan tatapan marah ayahnya kali ini. Tatapan marah dan bentakan yang baru saja dilontarakn oleh ayahnya tersirat kesedihan mendalam disana. Ada luka yang tidak bisa diobati dan Renjun bisa merasakannya.

Bon Voyage ✦ Jaemren [nctbz]Where stories live. Discover now