13. In This World Of Zero

5.1K 977 194
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


RENJUN memilih untuk menunggu Jaemin di kamar pria itu. Ia menelan rasa penasaran yang menjalari dada. Nama yang terukir di punggung Jaemin, nama siapa? Perempuan yang sedang didoakan pria itu, memiliki hubungan apa dengannya?

"Kenapa gue repot-repot mikirin hidup orang sih? Mending mikirin hidup sendiri. Gue kan mau dibunuh ya?" gumamnya bicara seorang diri.

Renjun yang duduk bersila di atas futon Jaemin, kembali mengambil ponselnya. Ia menscroll isi pesan dan mendapatkan chat dari Lucas untuk selalu berhati-hati. Penasaran kenapa bosnya mengatakan seperti itu, Renjun berakhir menelfonnya.

"Udah pulang Ren?" Lucas yang mengangkat telfonnya terdengar sedikit panik.

Hal itu membuat Renjun mengernyit bingung. "Belom bang. Masih di rumah kak Jaemin."

"Suruh nganter Na Jaemin aja pulangnya. Atau kalo nggak gue jemput sama anak-anak." Lucas menawarkan diri seraya melihat langit yang menggelap. Ia masih berada di markas seorang diri berkawan motor sendiri.

"Naik bus aja bang. Kalo nggak nanti gampang lah urusan pulang. Eum ... bang," ucap Renjun terdengar ragu. Ia memandang pada tatami kamar Jaemin yang tidak tertempeli satu pun foto.

"Gimana? Ada apa? Kalo ada apa-apa omongin aja."

Seperti yang Renjun harapkan dari ketua gengnya. Lucas pasti akan selalu ada di saat-saat terendah anak buahnya.

"Gue barusan dichat sama orang. Katanya dia mau bunuh gue. Mana dia tau kalo gue jadi anggota sementara SeNa. Gue harus gimana bang?" Renjun meremas rambutnya sendiri sehingga menjadi berantakan saat mengatakannya.

Hatinya dilingkupi ketakutan dan bertanya apa salahnya. Kenapa semuanya menjadi serba rumit setelah Jisung bertemu dengannya dan berakhir tertusuk di depan mata pemuda kelahiran Jilin itu.

"Ren, gue tau. Yang perlu lo lakuin, jangan pernah kemanapun sendirian. Jaga diri. Kalo perlu lo kemana-mana suruh anterin gue atau Na Jaemin. Oke?"

Jawaban Lucas tidak membantu, malah membuat Renjun semakin curiga. Ia tidak tahu saat ini sedang berhadapan dengan siapa; orang-orang yang mengincar nyawanya dan alasan di balik semua itu. Namun Lucas yang biasanya hanya mengandalkan otot, terlihat lebih tau darinya.

"Bang ... lo tau siapa mereka?"

Jeda hening lama, Lucas berpikir di ujung sana, menatap ban motornya dan tidak menjawab pertanyaan sang anak buah.

"I can't tell you." Begitulah jawaban terakhir Lucas sebelum kembali mengucapkan kata hati-hati dan jaga diri pada Renjun, kemudian memutus sambungan mereka.

Renjun terbelalak, mencerna kalimat terakhir bosnya. Lelaki itu membuka mulut, menutupnya lalu berakhir dengan membanting ponselnya di atas futon Jaemin.

Bon Voyage ✦ Jaemren [nctbz]Where stories live. Discover now