10. When He Shows Up

5.6K 1K 289
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


JUYEON sudah menjemput ketua gengnya saat Renjun baru saja mendapatkan jawaban dari pertanyaan kemana perginya Jaemin. Lucas menelfonnya tepat setelah Jaemin bilang akan segera menuju ke markas HaiNans saat itu juga.

Tatapan sedikit bengis yang ditujukan Jaemin beberapa saat lalu padanya masih sangat terasa. Kekagumannya kini terkontaminasi oleh rasa takut yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Renjun pikir ini adalah perasaan hormat untuk orang yang lebih kuat.

Tapi sepertinya Jaemin memang memiliki sisi mengerikan yang tidak diketahuinya.

Nggak ada yang mau nerima mantan napi kecuali Chenle.

Kalimat Jisung pun terlintas di pikirannya. Tentang Jaemin yang seorang mantan narapidana. Kesalahan apa yang diperbuat ketua itu sampai harus mendekam di balik jeruji besi? Membunuh? Memperkosa?

Memikirkan semua kemungkinan membuat Renjun semakin tidak mau memikirkan. Ia diminta Lucas untuk segera datang ke markas karena pertemuan kali ini adalah pertama kalinya dalam sejarah selama Lucas memimpin geng HaiNans.

Berhadapan langsung dengan Seoul Narada.

Tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh Renjun dia akan berurusan dengan geng paling ditakuti di Seoul.

"Kak, maaf ada yang punya motor? Boleh gue pinjem?" Renjun yang wajahnya masih jelas babak belur bisa dilihat semua orang disana; Giselle, Dobi dan Taro yang siap-siap melaksanakan shift pertama.

"Ah sorry belum kenalan. Huang Renjun imnida! Kakak kelas Park Jisung. Gue gantiin dia sampai Jisung bisa masuk lagi." Renjun membungkuk 90 derajat di depan ketiganya yang langsung memberikan sambutan hangat. Tak segalak Karina yang sudah jaga di depan kasir.

"Gue Shotaro tapi panggil aja Taro. Yoroshiku onegaishimasu ne!" Taro membungkuk sedikit menerima perkenalan Renjun. Ia bisa melihat wajah Renjun babak belur dan sedang terburu-buru.

"Jaemin tadi pergi kemana ya?" tanya Giselle sambil celingukan kanan kiri. "Panggil Giselle aja. Mohon kerja samanya ya Renjun." Ia kemudian keluar duluan dari ruang pegawai diikuti dengan Dobi yang hanya meninggalkan senyuman singkat pada Renjun tanpa memperkenalkan diri.

Dua orang itu tidak menanggapi pertanyaan Renjun yang sedang buru-buru mencari pinjaman kendaraan.

"Taro, ada motor nggak? Boleh pinjem nggak? Mau ngejar kak Jaemin." Melihat wajah Taro yang sepertinya tipe-tipe manusia murah senyum dan baik hati, Renjun langsung menyerangnya saja.

"Emang Jaemin kemana?" Taro nampak merogoh saku celana jeansnya dan mengeluarkan sebuah kunci motor matic Yamaha dan menyerahkan pada Renjun. "Jangan sampe jatoh ya, masih kredit. Hehe."

Renjun berbinar menerima kunci tersebut. "Pasti, gue bakal hati-hati makenya. Makasih ya Taro." Ia segera melempar apron yang tadi sempat diberikan Jaemin ke bean bag lalu berlari keluar dan mencari motor Shotaro untuk dibawanya melesat menuju markas HaiNans tanpa menggunakan helm.

Bon Voyage ✦ Jaemren [nctbz]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang