Enam

145 76 63
                                    

Halooo guiiss....jangan lupa vote dan coment nya 👍😂😎🔥❤️😍

.
.
.
.

"Maura Anjani... Maukah kamu menjadi pacarku?" Ucap Yoga berjongkok sambil menyodorkan buket bunga di hadapan gadis tersebut.

Friska terdiam mencerna perkataan yang di keluarkan Yoga barusan. Badannya seketika luruh tak mampu mendengar semua kenyataan takdir yang begitu menyakitkan. Tangannya mengepal menahan air mata agar tidak terjatuh.
Detik itu juga

BYUURRR

Kuah bakso itu ia siramkan di kepala Yoga. Seragamnya basah matanya pun perih terkena air sambel di dalam kuah tersebut. Dirinya kaget bukan main dengan tingkah Friska yang membuat seisi kantin berteriak kaget. Cowok itu pun berdiri dengan raut wajah yang terlihat sangat marah.

" Maksudnya apa ini kak?. Kemarin lu nembak gue cuman buat permainan gitu?. Lo tau kan bertahun tahun gue nyimpen perasaan ini sama kakak. Kenapa lo tega mempermainkan hati gue ha?. Salah gue apa?."

Cowok itu hanya terkekeh mendengar penuturan gadis itu di depannya.

"Seharusnya lo itu ngaca Friska. Maura lebih segala nya daripada elu. Dia pintar,anggun dan murah senyum, sedangkan lu?. Oke gue akuin lo emang cantik Fris. Tapi sayangnya kelakuan lo kayak cowok. Atau lebih tepatnya kayak macan yang sangat berbeda dengan tabiat aslinya."

PLAKKK

Tangan itu mendarat mulus mengenai pipi Yoga bahkan sampai memar karena begitu keras.

" Lo apaan Friska." Ucap Maura sembari mengelus pipi Yoga.

" Lo bilang apaan?. Lu cerna ya perkataan gue. Harusnya lo tu mikir kalau gue dari dulu suka sama kak Yoga. Bahkan gue sering curhat sama elu tentang cowok yang gue suka kan. Dan sekarang lu emang bener bener tega ya sama gue. Dasar perempuan jalang."

Friska melayangkan tangannya ingin menampar Maura. Namun tiba tiba tangannya di cekal oleh Lintang.

" Mau apa?. Nampar adik gue? Emang bener kata Yoga. Lo tu harus ngaca Friska Arunika Maheswari." Ucap Lintang berteriak membuat Friska ketakutan.

BUGHHH

Satu pukulan lolos mendarat di pipi Lintang. Nafas nya berhembus menahan amarah yang sedari tadi ia tahan. Kini Lintang tersungkur dengan darah bercak di lantai. Semua murid pun kaget bukan main. Pasalnya kini Evan yang notabenenya tidak pernah membuat keributan justru sekarang memukul kakak kelas yang begitu fenomenal.

" Bisa nggak jaga ucapan lu?. Kalau elu nggk pernah menganggap Friska sebagai adik, setidaknya jangan buat hatinya terluka. Setegar tegarnya dia,setomboi tomboi nya dia pasti akan rapuh denger perkataan lo barusan. Inget dia cewek anjing." Ujar Evan berteriak jelas di telinga Lintang.

" Berani beraninya lu pukul gue? Terima pembalasan dari gue." Lintang membalas pukulan dari Evan. Namun tanpa di duga,pukulan itu justru mengenai Friska yang berusaha melindungi Evan.

Awwwww

Rintihnya memegang pipinya yang biru lebam bahkan mengeluarkan darah segar yang mengalir begitu banyak. Seluruh kantin kaget bahkan berteriak melihat adegan tersebut.

" Friska..lu nggak papa?" Ucap Jovanka memegang bahu gadis tersebut.

" Gue nggak papa Jo" ujarnnya dengan senyum yang di paksakan. Bahkan kini hidung nya mengeluarkan darah.

" Vann. Mulai sekarang jangan pernah lindungi gue lagi. Bener kok kata bang Lintang. Gue memang harus ngaca karena sampai kapanpun nggak akan pernah setara dengan Maura. Untuk lo kak Yoga. Makasih udah membuat gue terbang tinggi walau setelah itu lo jatuhin gue sejatuh jatuhnya. Gue sekarang sadar diri kok kalau gue emang manusia sial yang selalu nyusahin orang. Dan terakhir untuk lo Maura, selamat ya udah merebut semua orang yang gue sayang. Lo hebat. Sekarang gue pamit"

Ujar Friska menangis dengan bahu yang bergetar. Bibirnya pun terdapat banyak darah yang ia hiraukan. Setelah itu ia berlari meninggalkan semua orang yang menatapnya penuh iba.

" Fris..friskaaa" Evan berlari mengejar gadis tersebut. Kini Lintang menatap nanar tangan yang detik itu juga sangat ia benci. Tangan kotor yang membuat adik kandung nya terluka.

" Keren ya kalian semua. "
Ucap Jovanka yang sekarang ini sudah menangis dengan wajah berwarna merah tanda dirinya sudah marah besar. Dirinya memang jarang sekali menangis bahkan sampai marah, namun titik terlemah dirinya ketika melihat sahabatnya di sakiti oleh orang lain.

" kenapa kalian semua tega sama Friska padahal dia sama sekali nggak pernah berbuat salah sama kalian. Khususnya lo bang Lintang. Selama ini Friska sayang sama elu bahkan tiap hari dia muji kakak yang tak pernah anggep dirinya ada di hadapan sahabat sahabat nya. Ia juga terima kalau lu selama ini ancam dia buat tutup mulut soal kalian sebenarnya bersaudara. Untuk lo kak Yoga. Kalau memang lo nggak suka sama Friska jangan PHP in dia bisa? Yang terakhir untuk lo Maura"

Sembari menghela nafas dan mengusap air matanya.

" Lo memang punya segalanya. Lo memang hampir sempurna,bahkan lo telah dianggap adik sama bang Lintang. Tapi ternyata hati lo busuk dan penuh kemunafikan. Lo cuman pura pura baik agar diapresiasi sama orang orang kan. Posisi Lo sekarang tu pantas buat di juluki jalang." Ucap Jovanka mendorong Maura yang sekarang ini hanya menunduk.

" Jaga ucap"

" Oooh lebih belain orang lain daripada adik kandung nya sendiri?"

Potong Jovanka terhadap Lintang.

" Kakak macam apa si elo?."
Kini Jovanka bertepuk tangan dengan semyuman hambar di bibirnya. Setelah itu ia mengambil megaphone yang di peggang Yoga.

" Perhatian untuk semua Siwa Sma Cakrabuana,bahwa selama ini Lintang Ganendra Maheswara adalah cowok terkejam dan penuh kemunafikan tak seperti yang kalian pikirkan. Kakak mana yang tega memukul adiknya sampai berdarah? Kakak mana yang nggak pernah anggap kalau Friska Arunika Maheswari,adalah adeknya?"

Semua murid di kantin itu dari kalangan Kakak kelas sampai adek kelas sangatlah kaget dengan penuturan Jovanka.

" Sekarang lo Yoga, ketua geng motor yang katanya terkenal seantero sekolah. Katanya ketua tapi kelakuan kayak buaya. Berani juga ya lo rendahin Friska yang tulus cinta sama lo. Asal lo tau ya,banyak cowok yang ndeketin Friska. Tapi dia tetep aja suka sama cowok nggak berperasaan kayak lo." Mereka semua terdiam. Bahkan kini mbak Menik penjual bakso itu pun turut mengamati kejadian tersebut.

" Dah laa capek gue ngadepin manusia setan kayak lo semua."
Jovanka pun melangkahkan kakinya sambil menaruh megaphone di meja.

" Inget kak Lintang. Sekali lo nyakitin Friska,gue akan bongkar semua rahasia itu termasuk fakta bahwa lu bagian dari geng motor The Hunters" ucapnya di telinga Lintang sebelum ia memilih pergi dari kantin. Kini Lintang terdiam mencerna perkataan Jovanka.

" Gue tunggu lo pulang sekolah di basecamp" ujar Lintang menepuk pelan bahu Yoga dengan seringai di wajahnya.

Sampai sini dulu ya kawand
See you

Jangan lupa vote nyaaaa...

BAYANG SENDU حيث تعيش القصص. اكتشف الآن