Tujuh

124 70 52
                                    

Jangan lupa vote dan coment nya yaaa guiisss
.
.
.
.

" Fris tungguin gue,lo mau kemana?"
Kini Evan mengejar gadis itu yang berlari  menghiraukan panggilan cowok di belakangnya. Semua murid pun menatap heran terhadap  gadis  tersebut karena warna lebam di wajahnya.


"Lepasin gue Van. Gue mau pergi,cukup sampai sini  lo peduli sama gue " sambil menangis mencoba melepas dekapan  dari badan kekar milik Evan. Namun itu semua  hanya sia sia,karena tenaganya tak sepadan dengan cowok tersebut. Alhasil ia terdiam pasrah menangis di pelukan Evan.

" Nggak papa Fris,lo cewek tegar yang pernah gue temukan di dunia ini" sembari menepuk pundaknya yang bergetar. Namun detik itu juga badanya luruh dalam sekejap. Tangisannya pun tak terdengar  lagi seperti tadi.

" Friska! Bangun Fris! " ya... sekarang gadis itu pingsan dengan darah mengalir di hidung bahkan bibirnya kini sudah membiru.  Tanpa basa basi Evan  menggendong gadis itu ke UKS. Kejadian itu tak tak luput dari perhatian Lintang, Jovanka dan teman lainya yang akhirnya pergi mengejar Evan ke  UKS.  Kini Friska telah berbaring di ranjang yang penuh dengan aroma obat dan perlengkapan kesehatan.

" Friska kenapa Van? " Tanya Jovanka dengan raut wajah   khawatir.

" Dia pingsan" jawab Evan dengan pasrah.

" Friska!" Tiba tiba Lintang datang memasuki ruangan tersebut.

" Pergi!" Ucap Evan halus dengan rahang yang mengeram.

" Berani lo usir gue?" Jawab nya dengan emosi.

" Kak minta tolong banget ya pergi dari sini,kasian Friska dia akan tambah syok melihat pertengkaran kalian" imbuh Aneska memohon. Kini akhirnya Lintang pergi meninggalkan tempat tersebut.

" Tanpa kalian suruh juga gue akan pergi. Nggak peduli dia mau sakit atau sekarat sekalian" Ucapnya sebelum meninggalkan tempat tersebut.

" Dasar manusia keras kepala dan nggak punya hati plus nggak tau diri. Dia pikir Friska kayak gini karena siapa?"  Geram Jovanka yang sekarang di tenangkan oleh Dereen.

" Sabar mbak Jo" ucapnya mengelus pundak Jovanka.

❤️❤️❤️

Bugh
Bughh
Bugh

Dengan brutal Lintang membabi buta Yoga di hadapan anak motor the Hunters yang hanya bungkam melihat kemarahan cowok tersebut. Yoga pun  hanya terdiam tidak membalas pukulan itu. Kini wajahnya memar bahkan pelipisnya tersayat dengan darah yang mengalir.

" Kenapa lo sakitin adik gue? Lo tau kan dia orang yang paling lemah soal percintaan? Jawab bangsat!" brutal Lintang menarik kerah jaket Yoga.

" Sabar bro,bukannya lo nggak pernah peduli sama adik tak teranggap itu kan? Gue pikir kakak kayak lo bakal cuek soal seberapa gue mainin perasaannya. Tenang aja,gue akan bantu lo buat ngrusak Friska. Ini kan yang lo inginkan dari dulu?"  ujarnya sembari mengusap darah di bibirnya.

Bughh
 

Yoga tersungkur lagi dengan darah yang keluar dari mulutnya.

BAYANG SENDU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang