Tiga Puluh Tiga

62 6 25
                                    

Jangan lupa vote dan coment nya yaaa guiisss
.
.
.

Malam ini, seluruh anak osis berkumpul di sekolah SMA Cakrabuana.  Mereka semua berjumlah 100 lebih yang terpilih per angkatan  untuk event tahunan, sebagai panitianya. Evan sebagai ketua osis berdiri gagah di depan barisan yang di sebelah nya terdapat Verel dan Lintang.

"Dua hari lagi event tahunan akan segera di laksanakan. Jaga post keamanan serta persiapkan matang bahan yang kurang untuk acara panggung sekolah kita. Acara ini akan di lakukan semeriah mungkin karena  bukan hanya dari kalangan kita saja yang datang, namun semua penjuru sekolah pun menyaksikan acara tersebut. Untuk si  penangung jawab acara dan bagian devisi  lainnya apakah kalian paham?" terang Evan.

"SIAPP PAHAM!" jawab mereka serentak.

"Bagus  kalau kalian paham! Apa ada yang mau di laporkan lagi?" tanya Evan.

"LAPOR EVANDER! FRISKA ARUNIKA MAHESWARI SUDAH NGANTUK DAN INGIN TIDUR!"

Semua yang mendengar itu pun tertawa. Sedangkan Evan hanya geleng-geleng kepala melihat gadisnya yang kini menguap lebar saking lucunya.

"Baiklah, karena sudah malam kalian boleh pulang sekarang juga!" perintah Evan.

Seluruh anggota osis langsung membubarkan barisan. Ada yang sudah pulang ada juga yang masih duduk menyelesaikan proposal di layar laptopnya.

Evan mendudukan Friska di atas sofa, kemudian ia duduk di sebelahnya. Cowok itu menjadikan bahunya sebagai  bantalan batal Friska.

"Nggak berat Van?" tanya Freya yang membuat Evan terkejut karena kedatangan cewek itu.

"Eh, Kak Freya! Enggak kok kak nggak papa gini aja!" terang Evan.

"Lo orang baik Van, gadis yang sedang tidur di bahu Lo sekarang juga sangat baik dan begitu tulus! Gue harap Lo jangan sakiti dia ya! Tolong lindungi Friska dari orang jahat di sekeliling nya!"  ujar Freya yang kemudian di angguki Evan.

"Pasti kak! Gue akan jagain Friska dari siapapun!" ujar Evan.

"Yaudah gue mau ke  Lintang dulu ya!" ucap Freya berdiri dari duduknya. Evan pun. Menganggukan kepalanya.

Gadis itu berjalan mengamati pacarnya yang kini mengeluarkan sebatang rokok dan mulai memantiknya dengan korek api.

"Nggak boleh!" perintah Freya yang mengambil paksa Putung rokok tersebut.

"Lo ngapain? Kembaliin sini!" ujar Lintang tidak terima.

"Jangan sayangg!" ucap Freya lembut sambil membungkukkan badanya dan mendekatkan wajahnya ke wajah Evan. Jarak mereka hanya beberapa centi saja yang membuat dada Lintang bergemuruh hebat.

"Lo masih marah sama Freya?" tanya gadis terus.

"Enggak!" jawab gugup Lintang.

"Terus?" kini gadis itu duduk di sebelah pacarnya.

"Gue cuman mau Lo nurut sama gue!" terang Lintang.

"Iya deh, gue sebagai calon istri bakal nurut kok sama calon suami!" celetuk Freya yang membuat Lintang tercengang.

"Nggak usah ngayal sampai segitunya! Inget Frey, kita beda agama! Manik-manik tasbih gue  tetap  berbeda dengan kalung rasio Lo! Kita bersatu karena perasaan bukan karena kita sama. Ada cinta segita antara gue, elo dan Tuhan!" terang Lintang tanpa memandang lawan bicaranya. Gadis itu tertegun. Dirinya menahan air yang ingin keluar dari matanya.

BAYANG SENDU Where stories live. Discover now