Sembilan Belas

103 41 77
                                    

Jangan lupa vote dan coment nya yaaa guiisss
.
.
.

Hallo semua... Terima kasih untuk 1,41 k pembaca yaaa... Aku bener bener nggak nyangka bakal serame ini!! sukses selalu untuk semua nya dan jangan lupa tetap baca Bayang Sendu author Afrisnurahma..

Karena masih banyak kejutan seru dan menantang di setiap part nya

Semoga kalian sehat selalu yaaaa..

Happy Reading


Motor itu memasuki gerbang rumah bernuansa megah dengan bagian interior depanya berlapis emas. Kolam ikan samping rumah pun ikut menghiasi kemewahan rumah itu yang teramat sangat luas. Tanaman hias dan beraneka bunga juga ikut serta meramaikan istana megah milik keluarga Raymond grub.

Kini Evan memparkirkan motor nya di bagasi rumah. Ia pun segera menenteng tas di pundak kirinya dan memasuki rumah bernuansa istana itu.

" Hallo sayang! Sudah pulang?" kata Amora yang tidak lain mama Evan.

" Mamah udah pulang juga  dari rumah eyang? Gimana keadaan Eyang?" tanya Evan menanggapi mama nya yang kini sedang menyiram mawar sebagai tanaman hias dalam rumah.

" Alhamdulillah eyang baik, kamu buruan sana mandi dulu habis itu mama masakin nasi goreng yang spesial buat kamu." Anak lelaki itu pun mengangguk dan naik ke atas tangga ke arah kamarnya.

Setelah sampai kamar ia pun langsung merebahkan badannya ke atas kasur tanpa melepas sepatu dan kaos kakinya terlebih dahulu.

Evan memijit pangkal hidung nya dan menghela nafas panjang mengingat kejadian yang terjadi hari ini dan aktivitas osis yang begitu padat untuk event festival organisasi yang akan di adakan tidak lama lagi.

Ia pun menghidupkan hp nya yang sengaja ia matikan guna menghindari panggilan dari seseorang. Benar saja,77 panggilan  tak terjawab tertera di layar handphone nya. Nama Friska seseorang yang ia hindari hari ini telah berkali kali memanggilnya.

" Nggak penting juga ni anak. Harusnya elo sadar Fris, akan sifat elo ini  yang keras kepala, egois dan  nggak pernah peka."

Gumam Evan dengan seringai sinis. Setelah itu membuang asal handphone nya ke sembarang arah layaknya  mainan.

Tok
Tok
Tok

Terdengar suara ketukan  pintu kamar dan handle pintu yang bergerak menandakan seseorang akan masuk ke kamar Evan.

Raymond yang tak lain ayah Evan kini sudah masuk membuat kaget Evan. Pasalnya ayah itu selama ini tidak pernah bertemu dengan anak semata wayangnya bahkan sampai jarang pulang dengan beralasan  masalah pekerjaan kini tiba tiba masuk ke kamar Evan tanpa permisi dari sang pemilik.

" Ayah mau ngobrol sama kamu!" Ucap Raymond to the point.

" Hm, emang mau ngomong apa?" Jawab Evan dengan jutek.

" Ayah minta maaf karena kemarin sudah mukul kamu. Sebagai gantinya kamu boleh minta apapun sama Ayah, seperti  tiket liburan luar negri, mobil, bahkan rumah pun akan ayah beli buat anak Ayah." Terang Raymond.

" Evan cuman ingin satu aja yah nggak lebih." Jawab Evan.

" Silahkan apa itu?"  Jawab Raymond.

" Evan mau ketulusan hati Ayah untuk Mamah bisa?" Ujar Evan membuat bungkam mulut Raymond.

" Cihh, nggak bisa jawab walau cuman sepatah kata kan Yah? Pergi dari sini!"  Usir Evan dengan decihan sinis.

"Tapi Evan..."

BAYANG SENDU Where stories live. Discover now