Tigabelas

113 54 53
                                    

Jangan lupa vote dan coment nya yaaa guiisss
.
.
.

" Enak ya jadi maling di dalam  berita tv, banyak orang yang ngejar tanpa mandang fisik "

kini semua orang  di bangku tempat duduk itu tertawa kecuali Evan dan Zafar mendengar jokes dari seorang  Friska, bahkan sekarang ini dirinya masih setia melihat berita di tv yang telah di sediakan oleh mbak Menik pemilik warung kantin sekolah.

" Yaudah ayang Friska jadi maling aja. Ntar di jamin banyak yang ngejar kok"  timpal Agam  mendapat pukulan  tangan dari Anes yang masih tidak berhenti untuk tertawa.

" Kebiasaan cewek  kalau ketawa sukanya mukul orang seenak jidat. Jadi ini gunanya tuhan nyiptain dua tangan buat cewek kalau ketawa  ya? Tangan Kanan buat nutupin mulut satu tangan kirinya buat nabok orang di sekelilingnya. " Gerutu Agam kini mengelus bahunya yang kesakitan.

" Ya lagian elo nyuruh Friska jadi maling sih" ucap Aneska yang masih tertawa tidak jelas.

" Evann bolehin Friska jadi maling enggak?"  Tanya Friska meminta persetujuan dari cowok tersebut. Namun sayangnya kini Evan justru menatap nyalang kedua mata gadis itu yang membuat nya takut.

" Evan nggak bolehin Gam"  ungkap Friska terlihat lesu.

" Lo belum minum obat apa gimana sih Fris? Yang waras dikit ngapa" ucap Enzy sambil menyeruput kuah baksonya.

" Evannnnnn, Enzy nge fitnah Friska orang gilaa" rengek  Friska menarik lengan cowok itu yang justru hanya terdiam.

" Terus Evan harus gimana Friskaa?" Ucap cowok tersebut mengelus puncak kepala Friska.

" Idihhhh kalian kenapa jadi alai kek gini sih? Lo Friska juga aneh. Biasanya juga manggil  Evan 'lo gue' Napa sekarang jadi ke formal formalan jamet jablai begini?" Cerocos Jovanka tidak terima.

" Suka suka gue lahh mau pangiil ' Lo gue' atau langsung panggil namanya. Toh yang di panggil kagak sewot. Iya kan Van?" Bela Friska.

" Serah elo deh. " Pasrah Jovanka yang kini sudah di rangkul oleh Agam.

" Sabar mbak Jo!  Mbak Jo juga mau di panggil nama langsung aja sama abang Agam?" Genit Agam yang mendapat pelototan dari Jovanka.

" Singkirin tangan lo atau gue tonjok muka lo!" Ancam gadis tersebut yang langsung mendapat cekikikan dari teman lainya karena melihat muka seorang Agam Aryaguna yang ketakutan.

" Mampus lo Gam"  umpat Friska dengan kekehan mengejek.

" Fris elo di panggil pak Hendri tuh,katanya mau bahas tentang lomba basket" ucap Verel secara tiba tiba  yang mendapat tatapan dari semua orang yang ada di bangku kantin tersebut.

" Ohh makasih kak Verel" balas Friska langsung berdiri dari bangkunya.

" Elo juga udah di tunggu Maura tuh Van di ruang osis. Sori gue kagak bisa bantu, soalnya hari ini lagi ada jadwal  pembahasan soal sbmptn di kelas gue."  Tutur Verell yang di angguki kepala oleh Evan.

" Loh kok cuman berdua? Wah nggak bisa gitu dong Van" elak Friska.

" Napa hm? Lo cemburu?" Jawab Evan.

" Wah tanda tanda mulai tumbuh benih cintaaa nihhhh" ucap Dareen yang mendapatkan sorakan heboh dari semua penghuni kantin.

" Ee ee nggakk" gugup Friska.

BAYANG SENDU Où les histoires vivent. Découvrez maintenant