Empat belas

115 54 52
                                    

Jangan lupa vote dan coment nya yaaa guiisss
.
.
.

" Evannnnn" kini Friska sudah berdiri di depan pintu sejak tadi dengan raut wajah yang terlihat seperti menahan amarah juga mata yang menahan air mata nya.

Cowok itu pun menoleh dan mendorong kasar tubuh Maura.

" Friska?" Evan langsung bergegas menghampiri Friska yang kini sedang membawa sebuah barang di dalam plastik.

" Sori Van. Gue menganggu kalian berdua ya? gue kesini cuman mau ngasih seragam basket yang baru, khusus buat pertandingan basket  Minggu depan. Itu doang sih,yaudah gue langsung cabut aja" ucap Friska mengulurkan plastik berisi kaos seragam itu untuk Evan.

" Lo mau kemana? Temenin gue di sini Fris!" Ucapnya mencekal lengan Friska.

" Nemenin elo mesra mesraan sama si murah? Najiss dan nggak Sudi" gerutu Friska menepis tangan Evan.

" Kok marah? Cemburu?" Tanya Evan.

" Siapa yang  marah dan cemburu sih? Gue cuman nggak suka aja lihat si cewek murahan itu deket deket bahkan  merebut semua orang yang gue sayang" ungkap nya dengan kesal.

" Berarti gue juga orang yang elo sayang dong?"

" Ya iy- ehh enggak lahh" gugup Friska yang kini semakin cepat ia berjalan di iringi Evan dengan setia menggoda gadis tersebut.

" isssh Evannn ngapa ngikutin gue mulu sih? Pergi Sono!"

Terkekeh mendengar penuturan gadis  tersebut yang terlihat imut jika sedang marah.

" Kek nya lo udah mau suka sama gue deh. Tinggal nunggu waktu yang tepat aja nih buat nembak tuan putri imut ini"

Mengusap pipi gadis itu yang sekarang ini sudah berwarna merah.

" Idihh siapa juga yang mau jadi pacar lo" gengsi Friska.

" Yaudah kalau kagak mau jadi pacar.....nikah sekarang aja yuk?"

Ucap Evan di telinga Friska yang membuat  gadis itu merasakan desiran aneh di dalam tubuhnya. Ia pun  menelan salivanya dengan susah payah.

" Cowok gilaaa" Friska sudah berlari meninggalkan seorang yang kini sudah tertawa lepas sampai di lirik oleh semua murid termasuk ciwi ciwi yang berada di lorong itu, mengedipkan mata menggoda ke arah  Evan. Cowok itu pun hanya tersenyum hambar sebagai tanggapan untuk mereka.

❤️❤️❤️

Bola  itu berhasil masuk ke dalam ring basket yang mendapat sorakan dari gadis manis dengan rambut di kucir menampakan leher jenjangnya. Semua tim pun juga ikut bersorak heboh sampai ber tos ria dengan Friska. 

" Yessssss, gue berhasil tri poin lagi bro"

ungkap Friska ke arah anggota basket lainnya yang tak lain semua anak cowok dari kalangan Kakak kelas maupun adik kelas.

Priiitttt

" Oke bagus Friska" puji pak Hendri mengacungkan jempol nya.

BAYANG SENDU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang