Sembilan

135 91 232
                                    

Jangan lupa vote dan coment nya yaaa guiisss
.
.
.
.

" Lo patah hati gara gara cinta lo gue tolak,sampai sampai lo nyanyi sebuah lagu yang sesuai dengan perasaan lo?" Ucap Cowok tersebut yang semakin mencekam tangan Friska hingga terluka.

" Kak Yoga!" Berontak Friska melepas genggaman tangan itu dari Yoga.

" Jujur aja Fris,lo belum move on kan dari gue?" Ucapnya dengan melepas tangan gadis tersebut.

" Yang nyuruh dia nyanyi tu gue,jadi jangan harap si Friska masih suka sama cowok buaya kayak elu" ucap Evan yang tiba tiba datang menarik tangan Friska untuk pergi dari lorong koridor sekolah yang sangat sepi itu.

" Eh mau kemana? Urusan gue sama ni cewek belum selesai" ucap Yoga kepada Evan yang kini berhenti berjalan setelah mendengar suara penuturan Yoga di belakang punggungnya. Ia pun berbalik dan menarik kasar Friska untuk di sembunyikan di belakang badanya seperti tak rela kehilangan kekasihnya.

" Mulai sekarang urusan Friska urusan gue juga" ujarnya dingin. Setelah itu ia pergi meninggalkan Yoga yang sekarang memukul tembok menggunakan punggung tangan nya sebagai tanda kekesalan.

❤️❤️❤️

" Evan napa narik tangan Friska sih? Harusnya Evan tadi diemin Friska biar Friska bisa balas dendam sama tu cowok brengsek . Pengen rasanya Friska pukul ampek mampus tu orang" ucap Friska dengan mempraktikkan meninju ninju ke udara seperti orang gila.

" Gue tau kelemahan lo Fris,selama ini lo nggak akan bisa nyakitin atau bahkan mukul orang yang elo sayang kan? Di mata orang yang elu sayang,lo pasti teranggap lemah sama mereka. Buktinya kemarin lo nggak balas pukulan kak Lintang yang dia berikan ke elo kan? Lo juga diem waktu si Yoga buaya itu ngrendahin elo. Bahkan elu sampai mengeluarkan air mata sampah demi menangisi orang yang nggak pernah menghargai perjuangan lo. Gue tau persis gimana elo Fris. Waktu itu lo ngelawan berpuluh preman jalan aja lo mampu. Tapi soal perasaan lo pasti rapuh Fris"

Cup

Satu kecupan manis dari bibir Friska kini membuat bungkam Evan dalam sekejap. Kini gadis itu telah mencium pipi Evan untuk pertama kalinya. Senyum manisnya menghadap ke arah cowok tersebut yang terlihat sangat salah tingkah. Tangan nya pun menangkupkan pipi Evan untuk menghadap ke arah wajah Friska.

" Makasih ya Van,cuman lo yang tahu siapa gue,kelemahan gue dan always melindungi gue di garda terdepan. Bahkan keluarga gue aja nggak pernah peduli sama gue,tapi hanya lo Van penyelamat hidup gue" Ungkap nya membuat jantung Evan berdetak lebih cepat.

" Lo deg deg an ya natap mata gue? " goda Friska sambil mendekatkan telinganya ke arah dada Evan. Evan pun mendorong kepala Friska dengan kasar.

" Apaan si" ucapnya terlihat sangat kesal namun sedikit terkesan salah tingkah.

" Cieee yang lagi salting ni. Dasar anak epep?" Ngaco Friska.

" Nggak nyambung lo. Dah lah gue mau ke acara lagi. Lo yang moderator ngapain ke sini? Awas di marahin Zafar baru tau rasa. " Ujar Evan menakut nakuti. Kini cowok jangkung itu sudah meninggalkan gadis tersebut.

" Evannn tungguin Friskaa. Dasar tiang bendera lo" Berlari mengejar cowok tersebut yang justru lebih mempercepat jalannya menghindari gadis yang kini sudah memperlihatkan wajah kesalnya. Sedangkan Evan hanya tersenyum senang mengerjai gadis tersebut.

BAYANG SENDU Where stories live. Discover now