Tiga Puluh Lima

54 2 5
                                    

Jangan lupa vote dan coment nya yaaa guiisss
.
.
.

Ref : Ada yang lain
Di senyum mu
Yang membuat lidahku
Gugup tak bergerak

Ada pelangi
Di bola matamu
Dan memaksa diri
Tuk bilang

Aku sayang padamu.....

Aku sayang padamu.....

Ya, sekarang yang hanya di  fikiran Friska hanyalah ingin menghilang saja dari tempat tersebut. Pasalnya gadis itu beneran tidak menyangka dengan aksi sahabat nya menjadi sosok se so sweet ini. Cowok yang dulu terlihat masih ingusan sekarang menjadi menakjubkan.

Jantungnya berpacu cepat. Mulut nya membisu tidak tahu harus berkata apa.

Suara gitar sudah tidak terdengar. Suara indah Evan pun telah usai. Namun sorakan demi sorakan tetap saja memenuhi panggung tersebut.

"Aduhhh Frissss! Lo ngapa malah diem ajaa sihhh! Si Evan suka sama elo Frissss!" ujar Jovanka sembari menyenggol lengan gadis tersebut yang masih terdiam dengan kepala yang ia tunduk kan.

"Harap tenang semua!" ucap Evan yang seketika membuat keheningan dalam sekejap.

"Di sini saya akan menayangkan sesuatu untuk wanita saya, Friska Arunika... Semoga kamu suka." ucap Evan yang kemudian mulai mengotak atik laptop nya. Video semacam thrailer itu terlihat di layar proyektor yang di saksikan oleh banyak orang.

Terdapat penayangan dua anak berlarian bermain layangan di lapangan berumput. Lambat laun dua anak lelaki dan perempuan itu beranjak remaja. Seragam warna putih dan  biru dongker memberi kesan bahwa saat itu mereka mau menginjakan sebagai siswa baru smp.

Tidak lama kemudian terdapat penayangan wajah Friska yang kini sudah memakai baju putih abu-abu. Gadis itu sangat senang berdandan di depan cermin kamarnya. Canda tawa mereka tidak pernah luntur walau sudah beranjak  dewasa. Lagu Sahabat takan pernah pergi dari Anneth dan Bertrand petro menjadi baeksound video  yang pas untuk momen persahabatan mereka.

Video semacam thrailer  telah usai. Kini cowok tersebut menaiki panggung dan mengambil mikrophone di tempat itu. Tidak usah di tanyakan lagi suasana yang terjadi di tempat tersebut. Sorak demi sorak bahkan jeritan dari penggemar Evan sangat menggelegar. Ada yang terharu ada juga yang membenci.

"Di mohon untuk siswa yang bernama Friska Arunika Maheswari untuk maju ke depan panggung menemui saya, jika ada yang melihat tolong bawakan wanita itu untuk saya!" ucap Evan di atas panggung.

"Pujaan hatimu di siniiiiiii Vannnnnnn!" teriak Agam yang mendapat perhatian dari semua orang. Kini gadis itu di seret secara paksa oleh Agam, Jovanka bahkan Aneska. Mau tidak mau gadis itu menuruti kemauan mereka.

Dirinya segera naik ke atas panggung. Wajahnya ia tundukkan malu. Langkah nya pun menjadi pelan ketika menemui cowok tersebut yang kini tersenyum tulus di depanya. Evan mengambil sesuatu yang sedari tadi sudah ia persiapkan sebelum acara ini di mulai. Sebuket bunga mawar yang kemudian ia sembunyikan di belakang punggung meskipun Friska sudah tahu apa yang di bawa cowok itu untuk nya.

Cowok itu berjongkok dengan sebuket bunga ia sodorkan ke arah Friska.  Tangan satunya memegang mikrophone untuk berbicara. Semua penonton bersorak bahkan bertepuk tangan dengan sikap beraninya Evan.

"Bertahun lamanya kita bersama. Melakukan berbagai hal dari suka maupun duka. Namun lambat laun rasa ini berbeda. Rasa yang seharusnya sebagai sahabat menjelma menjadi rasa cinta. 

Ku tahu hatimu seperti  kaca yang mudah  rapuh. Namun
Kan ku kuatkan hatimu dengan iman yang tangguh.
Kau pun tercipta  dari rusuk leaki.
Bukan dari kaki untuk dialasi.

BAYANG SENDU Where stories live. Discover now