Duabelas

111 57 88
                                    

Jangan lupa vote dan coment nya yaaa guiisss
.
.
.

" Saya mau keluar dari organisasi osis ini  pak!"

ucap Lintang yang membuat pak Bowo, Evan, Maura dan Verel sampai  terkejut sebab penuturan dari cowok itu yang sangat tidak terduga.

" Alasan apa kamu ingin keluar dari organisasi ini Lintang? " Tanya pak Bowo sembari mengusap kumis klimis nya.

" Saya mau fokus belajar buat kuliah pak." jelas Lintang.

" Kalau menurut saya InsyaAllah itu tidak menganggu belajar kamu untuk masuk ke perguruan tinggi negeri Lintang. Karena jabatan kamu dan Verel sebagai wakil dan bendahara hanya mengkoordinasikan atau mengajarkan kepada adik kelas kalian yang tak lain Evan dan Maura untuk sementara saja. Setelah mereka di rasa mampu mengembanya sendiri, kalian boleh keluar dari organisasi ini. Kamu tau sendiri kan tak lama lagi  ada event besar yang di adakan senasional dari penjuru antar sekolah di sekolah ini? Maka dari itu saya menjabat kamu dan Verel untuk membantu mereka!" terang pak Bowo.

" Tapi maaf pak, saya tetap  nggak bisa, kalau begitu saya permisi!" ucap Lintang yang tiba tiba keluar ruangan menghiraukan panggilan dari pak Bowo.

" Baiklah kalau begini kalian bisa kan memimpin anggota organisasi ini tanpa Lintang?"

" Bisa pak." serobot  Evan tanpa berpikir panjang.

"  Sebisa mungkin saya akan menjadikan Event besar yang akan datang menjadi sesuatu peristiwa yang sangat berkesan."  Terang Evan.

" Baiklah kalau begitu. Bapak doakan organisasi ini akan maju dan tetap kokoh walau kehilangan satu personil dari anggota kalian. Oke begitu saja bapak balik ke ruang guru dulu!" pak Bowo pun meninggalkan ruangan kelas.

" Makasih pak!" ucap Evan yang diangguki guru tersebut.

" Lo tau alasan lain  Lintang keluar dari organisasi Mau?" Tanya Verel kepada Maura.

" Gue nggak tau kak, Bang Lintang nggak pernah cerita!" tutur Maura yang mendapat anggukan kepala dari Verell dan Evan. Kini Evan terdiam memikirkan alasan dari seorang Lintang itu.

" Van ngapa bengong? Yuk kita mulai kerja buat laporan struktur organisasi sama proposal pengajuan Event ke bapak kepala sekolah." ucap Maura mengagetkan Evan. Ia pun akhirnya mengangguk dan mengikuti Verel yang sudah sibuk dengan laptop nya.

❤️❤️❤️

" Lo tau alasan lain  kak Lintang keluar dari organisasi Fris?" tanya Evan kepada gadis itu yang kini sedang tiduran di sofa kamar tidur Evan sembari mengotak atik hp men scrol tiktok.

" Apa? Kak Lintang keluar organisasi?" Kaget Friska sampai berdiri dari rebahanya.

" Lo baru tahu? " Tanya Evan yang diangguki Friska.

" Dah lah nggak penting juga kan. Gue dah nggak mikir abang sialan itu Van." Friska pun duduk dan membuka hp nya lagi.

" Waktu lo di tarik ke gudang sekolah, kak Lintang ngapain elo Fris?"

" Nuduh gue!" jawab singkat Friska.

" Nuduh soal apa? " tanya Evan.

" Kalau gue yang bilang sama pak Bowo soal geng motor The Hunters dan bang Lintang ngerokok di sekolah. Padahal gue kan nggak lapor apa apa sama pak Bowo!"

" Emang dah gila abang lo Fris, Pantesan lo tiap malem betah di kamar gue ampek nggak pulang ke rumah. Untung gue laki laki baekk. Cobak kalau cowok lain dah di skakmat lo di atas ranjang."  ujar Evan membuat bulu kuduk Friska bergidik ngeri.

" Awas aja lo macem macem sama gue! Gue  patahin tu semua tulang rusuk badan elo!" Ancam Friska dibalas ketawa oleh Evan.

" Enggak lah Fris. Gue nggak bakal ngerusak elo, karena lo wanita berharga dalam hidup gue!"

" Napa lo jadi so sweet gini sih Van. Kalau gue jadi suka lo gimana?"

" Ya udah suka aja apa susahnya." enteng Evan membalas perkataan Friska sembari berjalan dan duduk di samping gadis itu.

" Dah lah nggak usah di bahas!" ucap Friska penuh kegugupan.

" Lo masih belum move on sama kak Yoga?"

" Gue dah mau melupakan dia Van. Ternyata dia lelaki bejat yang pernah gue kenal. Lagian sekarang dia kan udah jadi milik si mourah ituu. Hampir tiap hari dia bawa si Yoga ke rumah gue. "

" Yaudah nggak usah sedih fris. Sekarang bahas topik lain aja deh. Gimana lomba basket nya? Jadi kapan ni ngelawan Sma Garuda? Dah ada pengumuman dari pak pelatih? "

" Lo nanya satu persatu bisa nggak sih? Nerocos Mulu ni bocah dah.  Minggu depan kita lomba di SMA Garuda, jadi untuk seminggu ini kita maksimalkan latihan kita. "

" Oh gitu!" jawab singkat Evan dengan santai menyandarkan kepalanya di bahu gadis itu.

" Elus rambut gue Fris! Capek gue ngerjain proposal seabrak dari pulang sekolah tadi!" ucap Evan yang kini bermanja dengan Friska. Gadis itu pun dengan malas akhirnya mengelus surai rambut milik  Evan.

" Papah sama mamah lo belum pulang sampai sebulan ini Van? "

" Mamah ke rumah nenek gue di Bandung. Kalau papah  nggak tau kemana, soal nya kagak pernah pamit sama gue"

" Kok kebalikan ya? Kalau di keluarga gue yang sering nggak jelas itu si mamah. Sampai sekarang aja gue kagak tau kemana mamah pergi. Kalau papah gue baru selalu pamit kemana dia pergi"

" Oh gitu!" jawab Evan yang kini sudah berbaring di atas sofa.

" Sini Fris temenin gue!" ucap Evan menepuk sofa kosong di sebelahnya.

Tanpa persetujuan dari sang pemilik, Evan menarik tangan gadis itu ke dalam pelukannya. Gadis itu sangatlah terkejut dengan perlakuan Evan. Kini kepalanya sudah berada di dada bidang milik cowok itu.

Sadar Fris, jangan deg deg an. pasti jantung lo lagi nggak waras nih.

Sampai situ dulu ya guiiss...jangan lupa tetap baca Bayang Sendu yaaaa❤️❤️😁😘

BAYANG SENDU Where stories live. Discover now