Lima belas

108 50 26
                                    

Jangan lupa vote dan coment nya yaaa guiisss
.
.
.

"Lepasin tangan cewek gue!"

Timpal Evan melepas paksa cengkraman tangan Lintang dari Friska. Kini cowok tersebut sudah membawa Friska untuk pergi.

" Gue mau minta maaf Fris!"

Lirih cowok tersebut membuat kedua manusia yang sedang berpegangan tangan itu berhenti berjalan dan berbalik menghadap suara yang begitu terdengar seperti helaan nafas. Friska tertegun,ia masih berfikir keras bahwa seorang kakak yang selalu menyiksa batin nya kini sedang meminta maaf kepada dirinya.

" Gue nggak salah denger ni? Maksut lo apa? " Tanya Friska jutek.

" Gue bener bener minta maaf soal kemarin udah nuduh lo yang enggak enggak! ternyata semua itu ulah si Yoga. Makanya gue yang masih punya hati mau minta maaf sama Lo. " Ujarnya dengan tatapan dingin seperti biasanya,setelah itu tanpa rasa bersalah ia meninggalkan Friska dan Evan dengan wajah yang bertanya tanya.

" Niat minta maaf kagak sih tu bocah? Heran deh gue punya abang tapi kelakuan masih kayak anak tk"

Gerutu Friska sambil menunjuk nunjuk Lintang yang sudah menghilang di balik pintu kelas.

" Yaudah nggk usah di masukin ke hati, yang penting sekarang dia udah minta maaf kan? Kelar deh urusan" ucap Evan.

" Nggak segampang itu ya Van. Gue masih Inget banget dimana dia nyekik leher gue dan nyalahin semua keadaan seakan akan gue dalang dari semua masalahnya, untung ni leher masih hidup"

" Apa Lo bilang?Abang sialan itu nyekik leher Lo? Emang udah di luar batas tuh orang!" ucap Evan sembari melepas tas dan jaket nya kemudian melemparnya ke sembarang arah.

" Lo mau kemana dan mau ngapain?"
Cegah Friska merentangkan kedua tangannya di depan badan gagah Evan.

" Mau ngasih perhitungan sama abang lo" jawabnya menyingkirkan badan Friska yang ada di depannya.

" Please Vannn!!! Nggak usahhhhh! Gue nggak papaaa!" Rengek Friska menarik lengan tangan Evan.

" Nggak papa gimana? Kenapa lo sering bela Abang sialan Lo itu sih? " Ujar Evan berbalik menghadap gadis tersebut.

" Udah ya sayangggg. Nggk usah di perpanjang lagiiiii,sekarang kita pulang ke rumah aja yaaa,soalnya udah soreeee! "

Bujuk Friska menampilkan baby face nya. Entah mengapa Evan menjadi luluh dengan perkataan gadis tersebut. Apalagi setelah melihat wajah Friska yang terlihat begitu cantik saat membujuk dirinya.

" Ya iyaaa. Yuk pulang! " Kini cowok jangkung tersebut sudah berjalan dan memungut tas dan jaket nya yang tergeletak di lapangan. Ia pun segera berjalan cepat meninggalkan gadis tersebut yang sudah mengomel ngomel tidak jelas.

❤️❤️❤️❤️

"Darimana aja kamu mah? Mengapa selama satu bulan ini nggak pernah pulang bahkan nggak memberi pesan sama suamimu?" Ujar Mahesa sambil
Melepas kaca mata yang bertengger di Matanya.

" Bukan urusan papah!" Jutek Lena menghiraukan Mahesa yang kini sudah siap meledakan amarahnya.

" Bisa nggak kalau suami ngomong tu di dengerin! " Teriak lelaki paruh baya itu membuat Lena membalikkan badannya.

BAYANG SENDU Donde viven las historias. Descúbrelo ahora