Tiga Puluh Satu

94 45 263
                                    

Jangan lupa vote dan coment nya yaaa guiisss
.
.
.

Friska memasuki pintu rumahnya setelah di antar pulang oleh taxi online pesanan Aisyah. Gadis itu segera menaiki tangga menuju ke kamarnya yang berada di lantai atas. Dirinya masih tidak menyangka di pertemukan oleh orang  baik seperti Aisya, terlebih lagi umi Zahra yang sangat sabar juga penuh perhatian. Kebetulan sekarang hari Minggu pagi yang menjadi hari libur untuk seluruh siswa, jadi dirinya tidak perlu berangkat ke sekolah dengan buru-buru seperti biasanya.

Ceklek

Kamar  terbuka setelah Friska memutar handle pintu tersebut.  Dirinya terkejut mendapati kamarnya yang sudah acak-acakan, bahkan foto kenangan nya dengan Evan dan papahnya sudah tidak terpajang di dinding ruangan. Foto berharga tersebut sudah terganti dengan foto milik orang lain. Kini hiasan kamar yang awalnya  terdapat poster spiderman berubah menjadi hello Kitty.

"Apa apaan ini? MENJIJIKANN!" umpat Friska dengan raut wajah yang tidak bisa di ajak bersahabat. Gadis itu pun segera membuang asal pigura foto  serta Sprai  yang sudah terbalut rapi berwarna pink di hiasi gambar hello Kitty itu menjadi berserakan di lantai seperti barang milik Friska.

Ia pun memungut barang miliknya dan meletakan kembali pigura  yang terdapat foto Evan, Maheswara serta dirinya dengan pose mengacungkan jari jempolnya.

"Siapa yang menyuruh kamu memenggang barang milik Maura?" teriak Lena yang masuk melalui pintu di ikuti oleh Lintang dan Maura. 

"Harusnya Friska yang tanya! Mengapa barang Maura bisa ada di kamar  Friska? " tanya Friska dengan wajah yang terlihat sangat kesal.

"Maura menginginkan kamar kamu." terang Lena yang membuat gadis itu menciutkan keningnya.

"Apaaa? Menginginkan tempat ini? Ngaca dong jadi orang! Lu siapa seenaknya ambil tempat kesayangan gue?" tanya Friska sambil mendorong tubuh Maura.

"Jagan pegang Maura! Anggap saja ini hukuman untuk kamu karena tidak membawakan baju ganti untuk kita! Asal kamu tahu, Maura menjadi demam karena kedinginan di rumah sakit dan itu semua gara-gara siapa? Itu semua karena kamu!

Memang dasar anak pembangkang! Dari mana aja kamu? Kenapa pagi ini baru pulang? Main ke bar? Mabuk-mabukan?" bentak Lena terhadap anaknya.

"Mamah nggak pernah tahu bagaimana kondisi aku! Asal mamah tahu, anak kamu hampir mati di jalan nunggu taxi online yang nggk kunjung datang.

Alhasil ada seseorang yang sengaja nyelakain aku mah! Untung nyawa ini masih hidup! Lebih untung nya lagi ada orang  berhati mulia  yang menawarkan aku buat tidur di rumahnya! Itu semua karena siapa? KARENA MAMAH LEBIH MEMENTINGKAN MAURA ANAK MURAHAN INI DARI PADA ANAK MAMAH  SENDIRI! APA PANTES MANUSIA KAYAK MAMAH DI SEBUT SEORANG IBU? "

PLAKK

"JAGA PERKATAAN LO FRISKAA!" tampar Lintang membuat Wajah Friksa tertoleh ke samping. Tangan gadis itu memegang pipinya yang terasa kebas akibat tamparan kakak nya.

"APAAA BANG? BELA SI MURAHH LAGI? NGGAK SEKALIAN BUNUH ADEK LO AJA BANG? BELUM PUASS?"  teriak Friska.

"Jangan kurang ajar sama abang kamu Friska! Hormati dia sebagai Abang kamu!" ucap Lena.

BAYANG SENDU Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon