XIV

3.7K 255 53
                                    

Disclaimer
Boboiboy © Animonsta Studio

"Goodbye, Master"
Hurt-Comfort | Angst | Drama
Chara : Taufan, Boboiboy
a story written by Zevuar
© July 2021

"Kenapa?! Kenapa kau datang?!"

Boboiboy kini jatuh terduduk di lapangan pertarungan itu. Maripos sudah membuatnya kewalahan dalam pertarungan. Bahkan kini, pemilik awal elemental angin--Kuputeri telah datang ke Bumi.

"Aku hanya ingin mengambil semula apa yang menjadi hak Planet Bayugan. Kuasa elemental itu milikku, Boboiboy. Aku tidak bisa kehilangannya lagi," jawab Kuputeri.

Boboiboy tidak habis pikir dengan sosok itu. Bukankah itu termasuk egois? Mengapa baru sekarang dia muncul untuk mengambil kembali kuasanya? Darimana saja dia selama ini saat Boboiboy benar-benar membutuhkan bantuan untuk mengendalikan para elementalnya?

"Aku harus melindungi Galaksi. Dengan kembalinya kuasa milikku, maka aku tidak akan membiarkan Galaksi dalam bahaya lagi," tambahnya.

"Bagaimana bisa kau berkata seperti itu setelah banyak hal yang sudah aku lewati bersama dengan Taufan! Kau tidak ada saat aku benar-benar putus asa untuk mengendalikan mereka! Kau tidak ada saat Retak'ka juga ingin mengambil kuasa Taufan! Kau egois!"

Di mana mereka saat Retak'ka kembali untuk mengambil seluruh kuasa elemental? Bukankah Retak'ka pergi ke Planet Bayugan untuk menyerap energi dari sana? Mengapa saat itu mereka hanya diam? Mengapa mereka tidak merebutnya saja dari Retak'ka saat itu?

"Kau hanya seorang bocah, Boboiboy. Melindungi Galaksi serta bertahan dari berbagai ancaman belum bisa kau mengerti."

Belum mengerti apanya? Boboiboy telah melindungi Bumi sejak usianya masih kecil. Dia hanya anak-anak saat berusaha melawan Adudu dan Probe. Dia hanya anak-anak saat Ejojo datang menyerang Bumi. Dia hanya anak-anak saat seluruh elemental berhasil dikuasi olehnya. Namun, dia tahu apa itu melindungi Galaksi. Dia telah berjuang selama ini, dia telah membiarkan masa kecilnya terbuanh sia-sia hanya untuk menjaga keamanan Galaksi.

"Kau tidak tahu apa saja yang sudah aku lewati bersama dengan mereka. Kau hanya tahu aku seorang bocah ingusan yang tidak sengaja menerima ketujuh kuasa elemental. Kau tidak tahu seberapa berusahanya aku untuk mengembalikan Taufan padaku."

Boboiboy mengepalkan tangannya. Berusaha untuk kembali berdiri walaupun sekujur tubuhnya terasa begitu sakit. Maripos kembali mengambil posisi siaga sedangkan Kuputeri hanya diam tanpa melakukan apapun.

"Lalu di mana kalian selama ini? Bersembunyi saja? Atau hanya menonton saja? Jika kau memang benar-benar tidak mau kehilangan elementalmu, mengapa kau membiarkan kuasamu diambil oleh Retak'ka saat itu? Jika kau benar-benar Master dari Elemental Angin saat itu, kau pasti tahu bagaimana cara mengendalikan elementalmu sebaik yang Retak'ka lakukan, bukan?"

Boboiboy memegang perutnya yang terasa sakit itu. Semakin banyak dia berbicara, semakin sakit pula seluruh badannya.

"Di mana kalian saat seluruh kuasa elemental ada pada Ochobot? Bahkan kalian tidak pernah mencarinya, bukan? Kalian hanya berbicara melindungi Galaksi dengan para elemental, tapi kalian hanya memperalat mereka! Kalian hanya menjadikan meraka alat pertempuran paling kuat yang pernah ada. Kalian egois!"

"Tuan? Kumohon berhentilah," Taufan mulai berbicara saat Boboiboy benar-benar terbawa emosinya. Dia tahu bahwa Boboiboy takut sekarang--sama seperti saat Retak'ka memgambil kuasanya dahulu.

"Jangan menyakiti dirimu sendiri, Tuan."

"Bagaimana bisa?! Aku tidak mungkin membiarkan mereka mengambilmu dariku, Taufan! Itu tidak adil! Mereka egois! Aku tidak mau!"

Di ruang dimensi--tempat di mana penguasa elemental bertemu dengan para elementalnya--Taufan tersenyum hangat kepada Boboiboy. Tangannya menyeka air mata yang turun membahasi pipi Tuan-nya itu.

Di sisi lain, Maripos kembali bersiap untuk menyerang Boboiboy. Namun, sebelum serangan itu sampai kepada Boboiboy, pusaran angin kembali meliputi tubuh Boboiboy dan melindunginya dari serangan Maripos. Boboiboy telah kembali bertukar menjadi Boboiboy Taufan.

"Jangan menyakiti, Tuanku. Kau ingin kuasaku, bukan? Maka ambillah, dan biarkan Boboiboy tetap hidup tanpa gangguan dari kalian lagi."

"Taufan! Apa maksudmu?! Jangan lakukan itu, Taufan!"

"Tidak ada, hanya melakukan apa yang harus aku lakukan kepada Tuanku. Aku harus melindungimu, Boboiboy."

Taufan tersenyum, dia berpindah sejenak untuk menemui keenam elemental yang lainnya. Dia harus mengucapkan selamat tinggal, bukan?

"Halilintar, Gempa, Blaze, Ice, Thorn, dan Solar, aku mohon jaga Tuan untukku ya. Walaupun aku belum dapat fusion sama seperti kalian, tapi aku tetap bahagia pernah melewati waktu bersama. Bukankah ini kali pertama kita dimiliki oleh satu tuan yang sama yang menggap kita itu sebagai keluarga bukan alat bertarung? Aku sangat senang bisa memiliki Tuan sepertinya. Dan keputusanku sudah bulat. Aku akan pergi."

Taufan tertawa kepada para elemental lainnya. Dia tahu betul bahwa keenam elemental yang lain tidak setuju dengan keputusan yang telah Taufan ambil. Ya, Taufan akan menyerahkan diri agar Boboiboy tetap aman dan keenam elemental lain tetap bersama Boboiboy.

"Aku mohon, jangan lupakan aku ya," kata Taufan sembari tersenyum dan menghilang dari dimensi para elemental, "selamat tinggal, dan jangan lupakan janji kalian padaku. Jaga Boboiboy."

"Taufan! Jangan pergi!"

Kuputeri yang mendengar ucapan Taufan itu kini mulai mendekati Taufan. Pusaran angin miliknya perlahan melemah. Ya, energi Boboiboy telah habis. Kuputeri mulai melakukan penyerapan elemental miliknya. Cahaya biru shappire mulai membentuk benang yang menghubungkan Boboiboy dengan Kuputeri. Proses penyerapan sedang berlangsung. Tidak ada teriakan, tidak ada rasa sakit. Taufan hanya tersenyum.

"Terima kasih telah menjagaku selama ini, Boboiboy. Terima kasih telah menyelamatkanku dari Retak'ka. Terima kasih karena sudah menganggapku sebagai keluarga bersama dengan para elemental yang lainnya. Terima kasih karena kau sudah sangat sabar dengan segala kejahilanku."

Sisa energi Taufan semakin menipis. Penyerapan kuasa oleh Kuputeri hampir selesai.

"Dan yang terakhir, maafkan aku Boboiboy, aku tidak mungkin membiarkanmu terluka hanya karena diriku. Aku mohon, jangan bersedih karenaku. Aku akan tetap bersamamu walaupun aku jauh darimu."

Ruang dimensi di mana Boboiboy dan Taufan bertemu kini menjadi gelap gulita. Cahaya biru shappire milik Taufan benar-benar hilang dari pandangannya.

"Sekali lagi, terima kasih dan maaf, Tuan. Selamat tinggal."

Semuanya berjalan terlalu cepat seakan semuanya berupa mimpi semata. Boboiboy kini hanya terdiam di kamar itu sendirian. Hari demi hari dia lewati tanpa senyuman hangat yang biasa dia tunjukkan kepada siapa pun itu.

Pandangannya kini tertuju kepada jam kuasa miliknya, jam kuasa yang biasanya menampilkan 7 logo kuasa kini hanya menampilkan 6 saja. Tidak ada kuasa angin yang selalu menghiburnya. Kini hanya ada Boboiboy dan perpisahan yang tidak mungkin bisa diterimanya sampai kapan pun itu.

Boboiboy telah kehilangan Taufan untuk selama-lamanya.

Fin.

|《¤》|

Pojok misuh-misuh

Iky : Cuma oneshot yang terinspirasi sama isu 10 Boboiboy. Dan oneshot ini bukan treaser dari isu 11 ya, jadi jangan sampai mikir kalau oneshot ini benar-benar terjadi di isu 11. Semoga aja sih nggak, Iky juga ndak mau Taufan diambil dari Boboiboy. Nanti ndak ada lagi dong yang bisa Iky nistakan huhu :"(

FrostFire : Hm, saingan berkurang nih untuk rebutin Kak Gempa.

Supra : Ya, aku setuju denganmu. Mungkin sang gledek juga akan pergi nanti.

Glacier : Kalau gledek itu nggak ada kan si Supra juga nggak ada. Aneh emang tuh anak

Sori : Sori kapan debut-nya oii😭

Chaos - Oneshot Story | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang