XX

3K 194 10
                                    

Disclaimer
Boboiboy © Animonsta Studio

"Just a Dreams"
Drama | Angst
Chara : Glacier, Gempa
a story written by Zevuar
© November 2021

Terima kasih, hanya itu yang bisa aku ucapkan. Terima kasih karena sudah sangat sabar menerima segala kekuranganku. Terima kasih karena sudah mau menganggapku ada. Terima kasih. Terima kasih.

Jika bukan karenamu, aku pasti tenggelam dalam lautan emosi. Membiarkan tubuhku remuk karena amarah, membiarkanku mati saat itu.

Namun, kau datang. Kau menarikku kembali. Menyadarkanku bahwa pilihan yang kuambil adalah pilihan yang salah. Kau menyadarkanku masih banyak kemungkinan yang mungkin bisa aku lewati dengan senyuman.

Kau yang menjadi alasanku untuk tersenyum.

Aku bangkit. Walaupun tertatih, aku berusaha untuk bangkit. Aku mengerjarmu, aku ingin disampingmu, aku ingin bersamamu selamanya.

Aku berlari. Walaupun tersandung, aku tetap berusaha. Aku tidak ingin ditinggalkan olehmu. Aku ingin kau selalu menjadi alasanku untuk tetap bertahan.

Saat aku menangis karena luka yang terlalu sakit, kau datang menghiburku. Menghapus air mataku dan berkata semua akan baik-baik saja.

Aku sangat mempercayaimu.

Di saat aku merasa senang, kau juga ikut tersenyum. Kau mengusak rambutku pelan, kau berkata semoga aku bahagia selamanya.

Aku mempercayai semua ucapanmu.

Hari-hariku perlahan berubah. Warna demi warna kini menghiasi lukisan hidupku. Tidak ada lagi rasa sakit yang kurasa. Semua baik-baik saja, seperti apa yang kau katakan padaku.

Aku ingat hari di mana kau datang waktu itu. Kau datang dengan senyuman hangat--tidak seperti mereka. Kau datang dan memelukku erat--tidak seperti mereka. Kau mau berbicara panjang lebar denganku--tidak seperti mereka. Kau menerimaku apa adanya--tidak seperti mereka.

Sejak hari itu kau selalu ada di sampingku. Kau tahu betapa senangnya aku memiliki seorang teman? Ah, kau bahkan mungkin lebih dari seorang teman. Kau sudah kuanggap seperti keluargaku sendiri.

Kau bercerita bahwa kau beruntung bertemu denganku. Kau tertawa keras saat kau berusaha menghiburku. Kau menolongku saat ada orang lain yang mengganggu diriku. Kau begitu baik. Bahkan kau sangat baik.

Aku hanya orang asing, 'kan? Perlakuanmu itu sebenarnya membuatku sedikit curiga. Bagaimana jika suatu hari kau juga akan pergi meninggalkanku? Sama seperti mereka?

Tapi kau mematahkan argumenku. Kau bertahan. Kau membuktikan bahwa kau selalu ada di sampingku. Kau selalu bersamaku.

Kau membawaku berlari di padang luas itu. Berlari sekuat mungkin sampai aku mendegar deru angin menghantam diriku. Kita berdua berbaring atas rumput hijau itu. Memandang indahnya langit biru yang tampak tidak berujung.

Kau tetap memberiku harapan. Kau benar-benar tidak melepasku untuk bersedih barang sedikit saja. Kau akan selalu tahu bahwa aku sedang tidak baik-baik saja. Kau selalu tahu itu.

Bolehkah aku katakan bahwa hadirmu adalah anugerah untukku? Bolehkah aku jujur akan sesuatu? Aku tidak pernah sebahagia ini. Hadirmu benar-benar merubahku.

Chaos - Oneshot Story | ✔Where stories live. Discover now