IV(b)

6K 497 48
                                    

Disclaimer
Boboiboy © Animonsta Studio

"Secret and Sacrifices"
Hurt-Comfort | Brothership | Drama | Angst
Chara : All Elemental
a story written by Zevuar
© July 2020

Mereka semua duduk di kursi itu dengan perasaan khawatir, terutama Gempa. Sejak tadi air matanya tidak kunjung berhenti. Mereka semua cemas dengan keadaan sang sulung. Sampai salah satu dokter itu keluar dari ruangan tempat Halilintar dirawat.

"Beruntung kalian membawa pasien tepat waktu. Namun, saat ini kondisi pasien sedang kritis. Kita harus melakukan operasi transplantasi jantung untuk pasien," kata dokter itu dengan raut wajah serius.

"Baiklah, Dokter. Lakukan secepatnya, administrasi akan kami urus segera," kata Taufan.

"Tapi... kami mohon maaf. Tidak satupun jantung yang cocok untuk pasien. Dan untuk mencari pendonor jantung itu sangat susah."

"Dokter, kami mohon. Selamatkanlah Halilintar. Kami akan membayar berapapun biayanya." Taufan berusaha tetap tenang walaupun raut wajahnya tampak begitu cemas.

"Kami akan segera mencari pendonor yang cocok untuk pasien. Kami akan berusaha sekuat mungkin untuk menyelamatkannya. Saya harap, kalian berdoa agar nyawanya dapat tertolong." Dokter itu pun permisi dari tempat mereka berdiri. Namun sebelum Dokter itu pergi, Gempa menarik tangan Dokter itu.

"Dok? Saya akan mendonorkan jantung itu untuk Kak Hali."

Deg!

"Apa maksudmu, Gempa?! Jangan bercanda. Aku tidak setuju!" bentak Taufan tidak terima keputusan Gempa.

Gempa hanya tersenyum.

"Kak Gem? Jangan bertindak bodoh. Kak Hali tidak akan setuju tentang ini," kini Ice ikut bicara.

Blaze hanya terdiam, sedangkan Solar berusaha menenangkan Thorn yang menangis karena kondisi Halilintar ditambah keputusan Gempa untuk 'mengorbankan' nyawanya untuk kesembuhan Halilintar.

"Pernahkah kalian melihat Kak Hali marah dengan Gem? Tidak pernah 'kan? Kali ini juga sama. Kak Hali tidak akan marahin Gem, kok."

Senyuman itu masih menghias wajahnya. Tidak sedikitpun raut khawatir terlukis di wajahnya.

"Kamu yakin, Gempa? Sama saja kamu mengorbankan nyawamu sendiri."

"Tidak apa, Dokter. Saya lebih mementingkan keselamatan Kak Hali sekarang ini. Bukankah masih ada stok jantung yang bisa di donorkan kepada saya? Saya yakin ada yang cocok."

"Kak Gem, jangan. Ice mohon. Jangan tinggalin Ice! Ice tidak mau jauh dari Kak Gem!"

Ice memeluk Gempa. Dia sangat menolak keputusan Gempa kali ini. Tingkat keselamatan Gempa sangat kecil. Dia tidak mau ambil resiko kehilangan dua orang sekaligus.

"Ice, Gem akan baik-baik saja, kok. Do'ain saja, ya. Gem akan selalu bersama kalian."

Gempa melepas pelukan itu, lalu mengajak Dokter itu untuk memeriksa kecocokan jantungnya untuk Halilintar.

"Ayo, Dokter. Kita tidak boleh buang waktu, Dokter juga masih harus mencari jantung yang cocok untuk saya 'kan?"

"Baiklah, mari kita periksa. Semoga semuanya berjalan sesuai dengan rencana."

Chaos - Oneshot Story | ✔Место, где живут истории. Откройте их для себя