V

8K 553 220
                                    

Disclaimer
Boboiboy © Animonsta Studio

"Welcome, Fusion!"
Brothership | Drama | Comedy
Chara : All Elemental ft. FrostFire, Glacier, Supra
a story written by Zevuar
© October 2020

Gempa sejak tadi masih mondar-mandir di balkon kamarnya. Dia begitu khawatir sekarang. Sejak kemarin dia mencari keberadaan Halilintar dan Solar. Dia telah menelpon ponsel sang Kakak dan Solar, namun tetap saja tidak ada yang menjawab panggilannya. Jika saja saudaranya yang lain tidak melarang Gempa untuk mencari mereka berdua, bisa saja Gempa juga ikut menghilang sekarang.

"Gem? Kamu kenapa?" tanya pemuda beriris biru shappire itu.

"Err... Kak Upan. Gem belum lihat Kak Hali dan Solar sejak kemarin. Gem takut mereka dalam bahaya."

Taufan tertawa. Memang Gempa adalah pecahan elemental yang sifatnya paling mirip dengan sang tuan. Sifatnya sama dengan sang tuan yang selalu khawatir tentang keadaan orang yang berharga untuknya. Ditambah lagi dengan wajah chubby miliknya dan raut wajah khawatir yang menambah gembungan di pipinya itu seolah memaksa Taufan untuk melahap habis pipi sang adik.

"Kamu terlalu khawatir dengan mereka, Gem. Tidak ada satupun yang berani melawan Halilintar. Solar juga adalah penguasa kuasa elemental terkuat, jadi jangan terlalu khawatir dengan mereka."

"Iya juga. Tapi tetap saja Gem khawatir," kata Gempa.

Melihat adiknya yang masih murung, Taufan berinisiatif untuk menghibur Gempa. Kedua tangannya terulur lalu menyubit pelan pipi sang adik.

"Jangan cemberut gitu, pipimu nanti jatuh karena terlalu berat."

Cengiran khas dari Taufan terlukis di wajahnya.

Gempa tersenyum.

"Kak Upan? Kalau Kak Hali liat Kak Upan nyubit pipi Gem tanpa izin, bisa-bisa Kak Upan jadi makanan Kak Hali loh," kata Gempa sembari tetap mempertahankan senyuman manisnya.

"Selagi Hali tidak ada di sini, aku ingin bermain dengan adikku yang manis ini. Jarang-jarang aku bisa bermain denganmu Gem. Selalu saja Hali."

Raut wajah kesal Taufan mulai terlihat. Dia nampak memendam perasaan cemburu karena Halilintar yang selalu ingin memiliki Gempa untuk dirinya sendiri.

"Kak Upan cemburu?"

"Siapa yang tidak cemburu, coba? Kamu itu adikku juga, masa aku harus izin dulu jika ingin bermain dengan adikku? Aku bahkan tidak ingat kapan aku diberi izin oleh Pikachu tsundere itu!"

"Mungkin itu hukuman untuk Kak Upan karena sering buat masalah di rumah."

Gempa tertawa kecil. Lalu mengecup pelan pipi Taufan. Sontak saja pemilik pipi yang dicium tanpa aba-aba itu langsung memerah.

"Itu sebagai permintaan maaf Gem yang masih belum bisa jadi adik yang baik," senyuman manis terlukis di wajah Gempa.

"Ekhem!"

Baru saja Taufan ingin memeluk Gempa, suara husky itu terdengar dari arah pintu kamar mereka. Suara itu seolah menusuk jantung Taufan seketika. Hatinya bergejolak karena rasa takut oleh aura intimidasi yang menguar dari tubuh Halilintar.

Chaos - Oneshot Story | ✔Where stories live. Discover now