VI

7.3K 472 334
                                    

Disclaimer
Boboiboy © Animonsta Studio

"Overprotective!"
Brothership | Drama | Comedy
Chara : All Elemental ft. FrostFire, Glacier, Supra
a story written by Zevuar
© October 2021

Sakit.

Satu-satunya hal yang tidak ingin Gempa rasakan. Kenapa? Karena ketiga adik kembarnya akan terlalu mengkhawatirkan dirinya. Gempa tidak mau harus menginap di ruangan ICU hanya karena demam biasa. Bukankah itu terlalu berlebihan?

"Assalamu'alaikum, Gempa pulang!"

Dengan langkah gontai dia memasuki mansion berlantai dua itu. Tidak ada yang menjawab salam dari Gempa. Jam berapa ini? Seharusnya mereka sudah pulang. Gempa langsung membuka sepatu dan meletakkannya di rak sepatu. Lalu dia langsung duduk di sofa karena jujur saja dia hampir tidak sanggup menahan berat badannya lagi.

"Kenapa kepalaku sakit sekali?" lirihnya pelan.

Padahal tadi pagi Gempa masih merasa baik-baik saja. Entah mengapa Gempa merasakan tubuhnya hangat dan semakin lemas.

"Sepertinya aku kelelahan," gumamnya.

Beberapa hari ini, Gempa memang sering memaksa diri untuk menyelesaikan tugasnya. Mulai dari tugas sekolah sampai pekerjaan rumah Gempa lakukan sendirian tanpa meminta bantuan dari ketiga adiknya. Gempa begitu keras kepala ingin mengerjakan semuanya sendirian agar tidak merepotkan siapapun.

"Ugh... sakitnya kepalaku," lirihnya pelan.

Perlahan, Gempa memijat keningnya. Kepalanya terasa berdenyut-denyut dan semakin sakit. Pandangannya mulai kabur. Dia harus ke kamarnya sekarang. Bisa payah urusannya jika ketiga adiknya melihat dirinya sedang sakit. Bisa-bisa Gempa kembali ke ruang ICU hanya karena sakit ringan.

Gempa berdiri lalu perlahan berjalan menuju ke arah tangga. Namun, kakinya seakan tidak mampu lagi untuk menopang berat badannya. Kesadaran Gempa mulai menghilang.

Brugh

Sampai akhirnya Gempa jatuh pingsan di atas dinginnya lantai tanpa seorang pun tahu nasibnya. Semoga saja dia tidak langsung masuk ICU nanti.

03.48 PM
Ruangan bernuansa krem itu dilanda kepanikan yang luar biasa. Bagaimana tidak khawatir, ketiga kembar itu melihat sosok kakak kesayangan mereka pingsan di dekat tangga. Bahkan salah satu dari mereka berpikir bahwa Gempa jatuh dari tangga dan salah satunya lagi tengah bersiap mengambil ponselnya untuk 'kembali' memesan satu ruangan ICU untuk sang kakak. Untung saja, salah satu dari mereka cukup waras sehingga dengan cepat mengendalikan situasi.

"Apa perlu aku panggilkan ambulance untuk Kak Gem? Aku juga sudah memesan salah satu ruangan ICU di rumah sakit terbaik," kata pemuda dengan kacamata visor miliknya.

"Aku setuju, bagaimana kalau Kak Gemgem kenapa-napa?! Bagaimana kalau ada yang patah? Luka? Memar? Keseleo? Atau kemungkinan lainnya yang membahayakan Kak Gemgem!" sahut salah satu pemuda dengan kaos armless merah biru miliknya.

Sedangkan salah satu pemuda dengan kaos turtleneck berlengan panjang berwarna biru hanya merotasikan matanya malas. Dia tahu Gempa tidak akan suka jika dibawa ke rumah sakit untuk kesekian kalinya.

Chaos - Oneshot Story | ✔Where stories live. Discover now