XXXIV

1.8K 125 36
                                    

Disclaimer
Boboiboy © Animonsta Studio

"What is Happiness?"
Family | Brothership
Chara : Solar, Gempa
a story written by Zevuar
© September 2023

"Solar? Apa itu bahagia?" tanyanya pelan kala tubuh mungil itu bergerak kecil di sana. Mencari posisi ternyaman dan mendaratkan kepalanya di atas paha Solar yang tengah bersila.

Solar sendiri hanya tersenyum tipis, iris mata silver miliknya tampak teduh dibalik kacamata visor itu. Tangannya tidak luput dari kegiatan mengelus pelan kepala Gempa ataupun sekedar memainkan pipi gembul milik pecahan elemental tanah itu.

"Pertanyaanmu sedikit sulit untuk dijawab. Tapi ... seorang jenius sepertiku nggak mungkin nggak bisa menjawabnya. Bahagia punya banyak arti tergantung individu masing-masing. Ada kala individu itu mengartikan bahagia adalah sesuatu yang berbau filosofis, ada pula yang menganggapnya sebagai utopia. Bahagia sendiri terlalu subjektif jika kamu hanya bertanya apa itu bahagia, Gempa."

Jika bertanya di mana pecahan elemental yang lainnya, maka jawabannya adalah mereka masih menjalankan misi di luar angkasa sana. Terkhusus Gempa, dia dibebastugaskan akibat cedera yang dialaminya saat menjalankan misi. Amato yang tahu salah satu pecahan elemental milik anaknya itu cedera langsung saja murka. Semua list misi atas nama Gempa dibatalkan oleh Amato. Surat perintah pemulangan Gempa ke Bumi langsung beredar hari itu juga dan berujung Gempa harus terima pulang lebih dulu tanpa kehadiran pecahan elemental lainnya.

Lalu, kenapa Solar ada? Sederhana saja, dia diperintahkan langsung oleh Amato dan juga Halilintar untuk menjaga dan memantau kondisi Gempa setiap harinya. Laporan atas Gempa harus dia kirimkan kepada Amato dan juga Halilintar tanpa ditutup-tutupi sedikitpun. Tentu saja hal itu bukan masalah untuk Solar. Selain dia mendapat liburan secara percuma, dia juga bisa menghabiskan waktu lebih banyak dengan Gempa yang notabenenya adalah rebutan oleh para elemental. Ada rasa bangga tersendiri saat Solar hanya berdua saja dengan Gempa sekarang.

Seperti saat ini, saat sang Surya perlahan turun dari singgasananya dan semburat jingga itu terlihat megah di Barat sana.

"Senang bisa melihatmu tenang seperti ini, Solar. Biasanya kamu selalu bersaing dengan Halilintar di sana. Jujur, Gem lebih suka lihat Solar tenang seperti ini," ujar Gempa spontan saat dirinya melihat Solar dari posisinya sekarang. Dia masih meletakkan kepalanya di atas paha milik Solar, menatap wajah tegas namun teduh di saat yang bersamaan. Dia tersenyum sebelum atensinya kembali menatap senja itu.

"Aku nggak akan dan nggak mau kalah dari Halilintar. By the way, terima kasih atas pujiannya. Aku tahu aku memang menarik," ucap Solar bangga sembari memperbaiki kacamata visor miliknya. Dia menyisir rambutnya dengan jari-jari tangan miliknya yang tidak tertutupi oleh topi dino yang bisa dia pakai, membiarkan semilir angin lembut itu menggerakkan rambutnya kesana kemari.

Tangannya kembali mengelus kepala Gempa, "tapi semua itu masih kalah menarik jika dibandingkan dengan beruang kecil ini. Aku senang bisa menghabiskan waktu bersama denganmu, Gempa. At least, tanpa harus berebut dengan Halilintar atau pun Ice dan nggak akan diganggu sama Trio Troublemaker."

Solar tertawa kecil di sana, lagi-lagi tangannya bermain-main di pipi gembul milik Gempa.

"Ish ... Gem nggak gemuk! Masa disamain sama beruang?!" sanggah Gempa tidak terima.

"Aku nggak bilang kamu gemuk, loh!"

Solar mencubit hidung Gempa gemas. Kenapa 'sih pecahan elemental lainnya tidak bisa semenggemaskan Gempa? Yang ada mereka terlihat amit-amit jika dipandang lama-lama. Terutama Halilintar. Heran, muka datar sedatar triplek dan takut balon punya banyak fans. Bagusan juga dirinya yang fashionable ini.

Chaos - Oneshot Story | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang