32. Tampak Nyata

73 12 7
                                    

Semua tampak tegang di depan pintu ruangan Gavin dirawat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Semua tampak tegang di depan pintu ruangan Gavin dirawat. Termasuk Naila yang sedari tadi terus saja bertanya perihal penyakit yang diderita oleh Gavin. Namun, sejak tadi juga dia tak mendapatkan jawaban.

"Sudah malam ini Naila, mending kamu pulang saja. Besok kamu juga sekolah kan?" tanya Gina.

"Mana mungkin Naila pulang, Mah. Sementara Nai saja gak tahu keadaan Gavin sekarang," jawab Naila risau.

Gina berusaha tersenyum sambil mengelus pundak Naila. "Gavin gak bakalan kenapa-napa. Sudah sekarang kamu pulang."

"Kenapa Mama Gina paksa Naila pulang? Nai semakin yakin kalau emang ada disembunyikan."

"Gak ada. Gavin baik-baik saja di dalam."

"Tapi Nai masih mau di sini, Mah."

"Benar Naila, lebih baik kamu pulang sekarang. Ayo saya antar." Reno selaku suami dari Gina mendekati Naila.

Naila tetap bersikeras, dia tidak akan pulang sebelum mengetahui kondisi Gavin. Walau kedua orang tua Gavin sudah memaksanya sejak tadi. Firasatnya mengatakan akan terjadi sesuatu yang buruk pada Gavin, meski pun sebisa mungkin dia berusaha menghilangkannya dan berpikiran positif.

Memori kebersamaan Naila dengan Gavin kembali terputar dalam ingatannya. Saat itu, keduanya tengah menikmati kebersamaan di rumah nenek Gavin yang berada di wilayah pedesaan.

"Tinggal di sini enak, ya, Nek? Hawanya adem gitu."

"Namanya juga di desa Naila. Kamu mau emangnya tinggal di sini?" tanya Rahma-neneknya Gavin.

"Mau dong, Nek. Ngomong-ngomong nih, Gavin mana, ya?"

Masa itu Gavin dan Naila tengah menikmati waktu berlibur setelah UN SMP berakhir.

"Nenek tadi terakhir lihat di kebun belakang rumah, sama kakaknya."

"Kalau gitu Naila ke sana dulu, Nek. Mau nyamperin Gavin."

Naila beranjak dari duduknya meninggalkan nenek Rahma yang tengah melipat baju. Dia berlari menuju kebun belakang rumah dan mendapati Gavin yang sedang bercanda riang dengan kakaknya.

Sepertinya Gavin tidak menyadari keberadaan Naila yang sudah ada di belakangnya, dia masih asik menanam cabai. Namun, ketika Naila mengagetkannya Gavin justru berulah dengan menyiramkan air yang baru diambilnya.

"GAVIN! AWAS LO!" teriak Naila.

Berujung keduanya berlari saling mengejar, tangan mereka sama-sama membawa gayung berisikan air. Sementara Nadira geleng-geleng kepala melihat kelakuan keduanya.

Ganai Where stories live. Discover now