1. Awalan

1.3K 150 342
                                    

"Takdir memang menyatukan kita sejak kecil, akankah takdir itu akan membuat kisah bermakna di dalamnya? Atau justru menorehkan luka?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Takdir memang menyatukan kita sejak kecil, akankah takdir itu akan membuat kisah bermakna di dalamnya? Atau justru menorehkan luka?"

~Gavin Sanjaya Putra

Selamat membaca semua, semoga suka dengan cerita ini.

.

.

"Sesuai perjanjian, hari ini kita putus!" Entah sudah yang ke berapa kalinya kata ini terucap, oleh seorang bernama Naila Arasya Bastindria. Sementara seorang cowok beranjak dari duduknya.

Naila berdiri, menatap langit yang tampak mendung. Awan pun mulai menyatu menjadi suatu gumpalan. Perlahan rintik hujan mulai membasahi jalanan yang penuh dengan pedagang kaki lima, lantas membawa dagangannya meneduh di emperan toko.

Di sinilah sekarang, seorang cewek dengan rambut yang dia cepol asal, tengah menunggu teman kecilnya yang merangkap menjadi sahabatnya, setelah sebelumnya dia berhasil menambah koleksi mantan dalam hidupnya.

"Tumben lo lama, kemana aja lo!" hardiknya.

"Lo nungguin gue banget, ya? Cie-cie." Yang berkata seperti itu adalah Gavin Sanjaya Putra–orang yang dia maksud.

"Pede banget lo, mau gue timpuk pake sandal, hah!"

"Ampun bang jago, sorry bang jago, ampun bang jago," ujar Gavin bernada sambil menggoyangkan pinggulnya.  Orang di sekeliling memperhatikannya dengan tatapan aneh.

"Kalo mau joget tik tok jangan di sini deh, malu-maluin gue aja lo."

"Malu-maluin gini, lo tetep sayang 'kan sama gue?" Nah sekarang, dia menaik turunkan sebelah alisnya dengan gaya yang menurutnya menjijikkan. Dasar tak tahu malu! atau mungkin urat malunya sudah terputus kali ya?

Tak mau berlama-lama berada di tempat keramaian seperti ini, Naila mengambil kunci motor dari tangan Gavin, menyalakan motor sport hitam itu dan menancap gas membelah jalanan dengan hujan yang mengguyur semakin deras.

"Kampret! Gue ditinggal, mana gak bawa duit lagi," dumel Gavin.

---o0o---

Naila berdiri di depan rumah Gavin, cengar-cengir melihat sahabatnya itu berjalan dengan bibir komat-kamit. Bukan pertama kalinya dia melakukan seperti ini, bahkan sudah tergolong sering.

"Dasar lo, Nai. Kebiasaan ninggalin gue, mana gue gak bawa duit sepeser pun."

Gavin tiba di rumah dengan kondisinya yang basah kuyup, rambutnya sudah acak-acakan ke mana-mana. Tangannya membawa sepasang sepatu berwarna marun.

"Nasib lo ngenes banget ya, Gav?"

"Bukan ngenes lagi ini mah, tapi ada untungnya juga gue tadi lari-larian."

Ganai Where stories live. Discover now