PART 19

160 27 0
                                    

Chika masih tidak percaya dengan Chiko yang mengaku kalau dirinya adalah anak bos di restoran ternama. Bagaimana mau percaya? Kalau selama ini saja Chiko selalu berpenampilan sederhana, ya walaupun mobilnya begitu keren. Tetapi tetap saja, Chika mengira kalau Chiko adalah lelaki biasa yang sering ia temui. Namun nyatanya tidak sama sekali.

Sekarang mereka tengah berada di dalam mobil milik Chiko. Lama tidak mengeluarkan suara, akhirnya Chiko pun berucap. “Dikit lagi udah sampe rumah lo, nggak ada niatan buat ngucapin selamat malam gitu sama gue?”

Chika tersadar dari lamunannya. Ia menggelengkan kepalanya singkat. “Ucapan selamat malam gue itu mahal, lo aja nggak mungkin bisa beli ucapan gue. Dan satu lagi, jangan berharap kalau Cellin nggak ada. Lo bisa seenaknya deketin gue.”

Chiko terdiam sejenak. Ia baru tahu kalau Chika selama ini memang menghargai sahabatnya walaupun keadaannya masih koma sekalipun. “Gue tau batasan.”

Chika menganggukkan kepalanya. “Bagus kalau lo tau, awas aja kalau lo berpaling dari dia ke cewek lain. Gue habisin lo tanpa ampun.”

Chiko tersenyum tipis mendengar ucapan Chika yang terdengar serius. Chiko tidak menjawab ucapan Chika, ia langsung memarkirkan mobilnya di halaman rumah Chika. “Udah sampe.”

Chika menganggukkan kepalanya, lalu keluar dari mobil milik Chiko. “Makasih udah anterin dan traktir gue makan. Inget saran gue, jangan mentang-mentang Cellin sakit. Lo bisa seenaknya main sama cewek lain sembarangan.”

Setelah mengucapkan itu Chika segera masuk ke dalam rumahnya tanpa membalikkan badannya kembali. Chiko masih termenung di dalam mobilnya, memikirkan perkataan Chika barusan yang tiba-tiba terngiang-ngiang begitu saja di dalam kepalanya.

Kalau gue berpaling sama lo, gimana Chik? - batin Chiko bertanya.

******

Chika melangkahkan kakinya menuju kelasnya. Tetapi saat diperjalanan ada seseorang yang menghentikan langkahnya. Orang itu tersenyum ramah kepada Chika, dengan tangan yang dimasukkan ke dalam saku celananya.

“Hay Chik!” sapa Daffa kepada Chika yang melihatnya dari ujung kaki sampai ujung kepala.

“Hay juga,” balas Chika malas.

Daffa memperongoh saku celananya, lalu memberikan sebuah undangan kepada Chika. “Malam ini, lo bisa datang 'kan ke acara gue? Ini acara ulang tahun gue yang ke tujuh belas, jangan lupa datang ya.”

Chika menerima kertas undangan tersebut. “Malam ini banget? Padahal gue mau nonton film princess ntar malam. Tapi berhubung gue menghargai lo, InsyaAllah gue dateng.”

Daffa mengembangkan senyumnya kembali. “Oke deh, kebetulan gue nggak bisa lama-lama, mau bagi-bagi undangan ke temen-temen juga soalnya. Sampai ketemu nanti malem Chik!”

Chika menganggukkan kepalanya sembari tersenyum lebar. Melihat Daffa yang kegirangan seperti itu membuatnya tidak tega untuk tidak datang di hari pestanya. Padahal rencananya ia akan menonton film princess sampai malam, namun karena adanya undangan itu. Chika terpaksa harus menunda film favoritnya itu.

Chika berjalan kembali hingga sampai ke kelasnya. Banyak orang-orang yang membicarakan ulang tahun Daffa saat Chika melangkahkan kakinya memasuki kelasnya. Cherryl dan Tarjo pun terlihat senang karena ada pesta yang akan di adakan nanti malam.

“Woy Chik! Ntar malem lo mau dateng sama siapa?” tanya Tarjo menepuk pundak Chika saat sudah berada di dekat bangkunya.

“Sama siapa ya? Nggak tau gue. Emang kalian nggak mau ngajakin gue dateng bareng-bareng gitu?” tanya Chika menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

Cherryl menepuk jidatnya sambil berkata. “Ya ampun Chika, disana udah tertera kalau nanti pas acara harus bawa pasangan. Karena nanti pas acara dansa kita bakalan dansa sama pasangan masing-masing, gimana sih lo.”

Chika mengerucutkan bibirnya kesal. “Emang nggak bisa dansa sendiri aja ya? Ribet tau, masa gue harus berpasangan sama Tarjo? Pasti dia sama seleb sebelah. Nah kalau Anton, dia pasti sama Siti. Terus gue sama siapa?”

Cherryl mengetuk-ngetuk dagunya berpikir. Melihat sekeliling kelasnya yang terlihat ramai, tatapan Cherryl terjatuh kepada Chiko yang tengah membaca bukunya.

“Aha! Gue tau lo harus Dateng sama siapa!” seru Cherryl tersenyum lebar.

Chika mengernyitkan dahinya bingung. “Siapa?”

“Chiko!”

_________________________________________

Next next next....

Fight Smart [SELESAI]Where stories live. Discover now