2

13.1K 1.2K 170
                                    

Kepulan asap kopi menemaninya bersantai di salah satu cafe. Ruangan kaca mempermudahnya melihat hiruk pikuk orang yang berlalu lalang.

"Xiao Zhan!" seseorang memanggilnya girang.

Mereka berpelukan. Lama tidak berjumpa hanya sebatas video call untuk saling melihat wajah.

"Zhuocheng. Aa aku merindukanmu"

"Bodoh. Aku selalu menelfonmu setiap pagi kau tahu"

Kepalan tangan berhasil mendarat di pucuk rambut Xiao Zhan. Sahabat juga kakak sepupu iparnya memang suka sekali menjitak otaknya. Kebiasaan yang membuatnya jengkel tapi juga rindu.

"Bagaimana dengan pekerjaanmu? Lancar."

"Iya dan sudah banyak model aku rias hehe" Zhuocheng sangat manis ketika senyum. Hidungnya mancunf sekali sampai Zhan gemas sendiri.

"Wah. Andai saja aku yang jadi model pasti semua akan iri padaku. Hahahaha" Zhan tergelak berandai dengan impiannya.

"Mulai menghalu nyonya?"

"Iya, Wahai babuku" Zhan berpose bak tuan raja.

"Sialan! Kau pandai sekali membuat orang marah"

"Iya dan ada satu orang yang tetap betah denganku"

Zhuocheng menerawang gelagat menjijikan dari temannya ini. Jika bisa Zhuocheng sudah mencelupkannya ke dalam cangkir kopi yang dipesankannya.

"Siapa memang yang betah dengan ulat jagung sepertimu Zhan?"

"Ada tentu saja!" pekik si manis yang tidak terima

"Siapa?"

"Wang Yibo"

Zhuocheng seharusnya bisa menebaknya tadi. Apapun itu Xiao Zhan akan tetap kembali ke Wang Yibo.

"Bodoh"

"Kau yang bodoh, Cheng. Ada yang mengajak menikah malah kau tonjok" Zhan

"I-tu karena dia melamar tidak tahu tempat"

"Haha. Lalu kau ingin seperti apa?" Zhan menarik kopinya mendekat. "Kau ingin pria itu membawamu ke hotel lalu memasukimu kemudian mendesah I Love you begitu?"

Dugh!

"Akh! Zhuocheng!"

Zhan berteriak sakit karena betisnya ditendang oleh pelaku. Ya maaf bibir cantiknya sering lost control. Zhuocheng menendangnya lebih keras lagi saat Zhan berteriak.

"Kakimu itu besar seperti badak, sialan!"

"Rasakan. Lain kali bibirmu yang akan kutendang"

"Lebih baik ditendang penis Wang Yibo dariada kakimu yang berbulu"

"Fuck! ZHAN!"
Zhuocheng menahan malunya karena memiliki teman polosnya lebih polos daripada mimi peri.

"Memang kau pernah melakukannya?"

Zhan bergeming, benar juga. Dia belum melakukannya dengan Yibo. Perkataan Zhuocheng memang sensitif. Pasti telinganya merah sekarang. Ugh! Xiao Zhan itu belum siap. Melihat tubuh kotak suaminya saja sudah malu apalagi seluruh... Sudah hentikan. Xiao Zhan tidak mau pingsan di cafe hanya karena judul film di kepalanya ; Zhan terlena dengan tubub indah suaminya.











Malam yang dingin. Xiao Zhan memakai pakaian tebalnya di dalam rumah. AC dinyalakan sedikit lebih hangat. Dia ke dapur untuk membuat coklat panas. Lampu di rumahnya sudah mulai dimatikan karena sudah larut. Tapi Zhan masih menunggu suaminya pulang. Dia ingin meminta sesuatu. Hehe

Me To You (YIZHAN) ✔Onde histórias criam vida. Descubra agora