33

6.6K 476 72
                                    

Di suatu malam, Zhan terusik tidurnya. Dahinya mengerut menandakan dia sedang gelisah di tidurnya. Dia mencoba membenarkan tubuhnya tapi tetap saja rasa sakit di badannya tetap terasa.

Sudah dia coba masuk kedalam dada Wang Yibo untuk mencari kenyamanan. Yang ada perutnya nyeri.

Setiap gerakan Xiao Zhan membuat Yibo terbangun.  Mata sipitnya melihat Xiao Zhan yang memunggunginya.

Lengan kekarnya diarahkan ke pinggang sang istri, lalu mengusap perut besar Xiao Zhan. Tangannya bisa merasakan sendiri ada yang terus bergerak disana.

"Ada apa?" tanya Yibo saat bibirnya berada di telinga Xiao Zhan.

Tidak ada jawaban dari sang empu, hanya desahan kecil yang terdengar. Yibo membuka matanya lebar, satu tangannya meraih saklar lampu nakas dan menyalakannya.

Bisa dilihat peluh membanjiri dahi Xiao Zhan. Yibo menggunakan telapak tangannya mengusap peluh hangatnya.

"Xiao Zhan."

"Ngh. Bo~" Zhan berbalik menatap wajah datar Wang Yibo.

"Kenapa?"

"Bo~ sakit."

"Yang mana?" Yibo memasukan tangannya ke leher Xiao Zhan. Memeluknya erat sambil mengusap keringat yang tidak kunjung berhenti. Tubuh Zhan tidak panas.

"Perutku sakit."

Zhan meremas baju Wang Yibo kuat-kuat. Rasa sakitnya tidak bisa ditahan. Kencang sekali di bagian perut juga punggungnya.

Wang Yibo mengelus perut Xiao Zhan. Siapa tahu bisa meredakan sakitnya.

"Bo~"

"Iya?" Yibo melihat wajah pucat istrinya. Tentu dia tahu sedang tidak baik keadaan Xiao Zhan. Apa waktunya? Bukankah masih ada dua hari lagi?

"Bo~ hiks... Maaf"

"Ada apa? Katakan padaku." Yibo menelangkup pipi Zhan.

"Maaf.. Aku mengompol."

Wang Yibo segera membuka selimut mereka. Dan benar saja, Yibo melihat banyak air membasahi kasur mereka. Tapi dahi Wang Yibo mengerut. Itu bukan air seni. Karena baunya tidak pesing.

Deg, Wang Yibo panik.

Ketika melihat jam dinding, itu sekitar jam 11. 45 malam. Itu artinya hampir tengah malam. Lalu dia kembali melihat Xiao Zhan yang terbaring lemas. Tangan Xiao Zhan terus mengerat lengannya.

"Zhan."

"Akh. Sshh"

Benar, Xiao Zhan mengalami kontraksi. Air ketubannya pecah. Itu artinya dia segera melahirkan. Wang Yibo tentu saja panik. Dia bingung. Akhirnya dia menelfon ibunya.

"Halo Wang Yibo ada apa, sayang?"

"Ibu... Zhan melahirkan." sangat datar. Padahal sebelumnya dia panik.

"Apa?!! Lalu dimana dia? Sudah dibawa ke IGD??"

"Masih di rumah."

"Astaga Yibo!! Bawa dia ke rumah sakit sekarang!! Kasihan dia. Langsung ke IGD"

"Iya."

Wang Yibo menarik tubuh Zhan yang terbalut sweater dan celana training ke dalam pelukannya. Kemudian mengangkatnya keluar kamar.

Ah, Yibo hampir lupa. Pintu kamar Yun diketuk.

"Xie Yun."

Cklek

Anak itu mengucek matanya. Betapa terkejutnya dia ketika melihat kondisi Zhan yang dibawa di gendongan Yibo.

"Loh? Dadd??"

Me To You (YIZHAN) ✔Where stories live. Discover now