20

6.4K 593 129
                                    

Jadi setelah sepasang suami istri itu melakukan aktivas paginya. Selanjutnya adalah sarapan bersama. Seperti biasa, tapi kali ini ada Mama dari Xiao Zhan. Anggota mereka bertambah satu.

Xiao Zhan sangat lahap menyantab hidangan di depannya. Bibirnya komat-kamit mengecap rasa nikmatnya.

"Mama yang memasak ya?" dia bertanya, tapi dengan pipi yang menggembung karena penuh dengan makanan.

"Zhanzhan. Telan dulu." ujar sang Mama.

Yang lebih manis merasa malu. Lalu menelannya secara perlahan. "Seperti biasa masakan mama yang terlezat. Iyakan Wang Yi."

Uhuk

Terkejut, Yibo baru mendengar namanya dipanggil dengan berbeda. Dia yang salah dengar atau memang Zhan pernah memanggilnya demikian. Seingatnya Zhan hanya memanggilnya Yibo, Wang Yibo, dan Ibo~~ (disertai nada menggemaskan)

"Kau kenapa? Ini minum." Zhan menyodorkan air di dalam gelas.

"Tidak ada."

Aneh pikir Zhan. Setelah itu dia kembali makan, sudah lupa dengan pertanyaan yang dia lontarkan tentang pujian pada masakan mamanya.

"Aku selesai." Yibo.

"Mau kemana kau?" Zhan melotot tajam ketika melihat suaminya berdiri.

Entah kenapa suasana disana menjadi sedikit tegang. Sumpit tajam itu mengarah pada wajah Yibo.

"Hari ini ada Rapat." ujar Yibo lembut. Dia yakin pasti Zhan sedang mencegatnya untuk ke kantor.

"Tidak boleh."

Kan, dan Mama serta Xie Yun terkejut. Zhan akhir-akhir ini melarang Yibo keluar dari rumah. Sepertinya dalam masa kehamilan membuatnya haus akan kasih sayang suami.

"Zhanzhan. Kasihan nanti yang di kantor menunggu Yibo."

"Ti-dak-Boleh!!" tekan Zhan.

Ini akan sulit. Bahkan sang mama tidak berhasil membujuk kelincinya agar melepaskannya. Serta Xie Yun kembali menghela napasnya. Lagi-lagi berangkat dengan sopir. Ya maulah sekali-sekali diantar Yibo. Eh kemarin sudah.

"Mom, Dadd. Yun duluan. Sudah ditunggu Paman."

"Iya. Hati-hati anak Momm" senyum indah merekah untuk Yun, anehnya akan hilang saat Zhan menatap Yibo.

Sepeninggalan Yun, Zhan kembali pada wajah tanpa ekspresinya. "Duduk."

Mau tidak mau Wang Yibo duduk kembali. Walaupun wajahnya datar dan terkesan tidak masalah. Tapi di baliknya dia sedang bingung dengan rapatnya. Tentu saja wakilnya akan bingung sendiri sedangkan rapat melibatkan banyak kolabolator.

"Yibo, bersabar ya."

"Emn" jawab Yibo ketika dielus sang mama.

"Mama jangan menyentuh Yibo! Mama mau selingkuh dari Baba!!?" Zhan mencak di tempat.

Dua orang disana mengedipkan matanya. Kelinci di depannya sedang ada tempramennya. Bawaannya marah tidak jelas.

"Iya iya. Mama tidak akan menyentuhnya." tapi sang mama sedang ingin menggoda anaknya. Lantas pucuk kepala Yibo dielus.

"Iya kan menantu mama."

"MAMA!!!"

Wang Yibo hanya bisa menahan malunya. Bisa-bisanya blushing karena di elus sang mertua. Ditambah Zhan cemburu pada mamanya.

Di dalam kamar Zhan terus menempeli Yibo. Tangannya setia menggadeng lengan kekar itu di kasur. Sementara Yibo tidak tahu harus berbuat apa. Zhan terlihat nyaman dibahunya. Sedikit saja gerakan dari Yibo, dia bisa merasakannya.

Me To You (YIZHAN) ✔Where stories live. Discover now