21

6K 543 41
                                    

Harum rempah-rempah baru saja memasuki indera penciuman Wang Yibo. Sejak kakinya menapak ubin dingin di lantai satu, hidungnya telah disuguhi harumnya.

Pria itu berwajah dingin sudah berdiri di pintu masuk ruangan dapur. Disana dia melihat dua orang tengah berdebat. Yanh satu merasa tidak enak dan memohon agar tidak melakukan sesuatu, yang lebih muda cemberut tidak suka.

"Xiao Zhan."
Akhirnya suara beratnya mengganggu sesi bertengkar antara Bibi Ji dan Xiao Zhan.

"Eh? Wang Yi."
Xiao Zhan menolehkan kepalanya dan melihat suaminya berdiri memakai pakaian kantornya.

Senyumnya mengembang menggantikan ekspresi marahnya tadi. (dibawah adalah ilustrasi Daddy Wang).

"Maaf tuan, saya sudah meminta tuan Xiao untuk istirahat tapi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Maaf tuan, saya sudah meminta tuan Xiao untuk istirahat tapi..."

Yibo mengangkat tangannya untuk menghentikan kalimat wanita pucat itu. Sementara Bibi Ji menunduk hormat.

"Biarkan Bibi melakukan pekerjaannya." ujar pria itu pada Xiao Zhan. Suaranya memang sangat dingin, tapi Xiao Zhan bisa melihat mata pria itu tampak khawatir.

"Tapi aku juga ingin membuatkanmu sarapan."

Wang Yibo melihat Xiao Zhan tampak kecewa karena dia melarang Xiao Zhan melakukan semua aktivitas di rumah.

"Duduk manis di meja." Final Yibo dan pria itu berjalan ke luar dapur. Dia seperti yakin jika kelinci hamil itu akan mengikutinya.

Benar saja, dengan rasa kecewanya Xiao Zhan mengekori sang suami. Tapi sebelumnya dia masih berusaha membujuk Bibi Ji agar mau dibantu. Tanpa mengurangi rasa hormatnya Bibi Ji hanya menunduk dan tersenyum.

Alhasil Xiao Zhan menghela napasnya. Seharusnya dia tahu jika selama dia mengandung maka jangan harap melakukan aktivitas di rumah.

Xiao Zhan keluar dari dapur. Pria manis yang hanya memakai sweater biru lautnya dan celana kain itu, duduk di sebelah Wang Yi. Ternyata di depannya sudah ada Xie Yun. Anak tampan itu tersenyum seperti biasa.

"Pagi Momm. Bagaimana kabar dedek bayi?" sekedar basa basi. Xie Yun masih bingung topik apa yang akan dibicarakan.

"Pagi juga Yun. Adikmu baik tentu saja."

"Waktunya Check kesehatan. Aku antar."

Xiao Zhan tampak berbinar, dia gemas dengan suaminya yang sering direpotkan olehnya. Apa hanya suaminya saja yang sabar menghadapi orang hamil sepertinya?

"Sekalian Xie Yun juga."

Yun menatap heran, "Aku kan tidak hamil Dad?!"

"Sekolah, Xie Yun" Yibo.

"Oh.. Sekolah. Aku kira sekalian check kesehatan. Hahaha."

Akibat berbicara hanya sepenggal dua kalimat. Setelah diperjelas akhirnya Xie Yun paham.

Me To You (YIZHAN) ✔Where stories live. Discover now