6

10.4K 1K 81
                                    

Wajahnya setenang air tidak beriak menggoyangkan pipi penuhnya. Kecap demi kecap terasa asin, manis dan enak makanan yang tengah disantapnya.

Celotehan orang di sampingnya didengarkan tapi juga tidak dijawab. Bukan sikap acuh, tapi lebih menghormati seseorang berbicara.

Orang itu lebih tua dari Yibo, sepatutnya dihormati ketika berbicara meski Yibo sebenarnya kurang setuju ketika makan ada yang berbicara. "Yibo. Kapan kau akan memberiku cucu ha?"

Wang Yibo tersedak, nasi yang hampir tertelan berhenti begitu saja di dadanya, menyebabkan nyeri disana.

Ibunya mengambilkan air putih untuk menetralkan sesak di dada Yibo. Sudah dipastikan wajahnya memerah sekarang. Telinganya panas seperti terbakar.

"Aduh, hati-hati jika makan."

"Ibu," Yibo mengontrol kembali raut wajahnya menjadi datar, tapi lehernya masih merah.

"mustahil" tambahnya lalu menikmati makanannya.

Malam ini Yibo menerima tawaran sang ibu untuk makan malam di mansion Wang. Tentu saja Yibo datang dengan Xiao Zhan. Tapi pria manis itu sedang sibuk di toilet dan belum kembali.

Sang ibu cemberut. Anak tunggalnya yang tampan sangat kaku dan kolot. Dia gemas sendiri serasa ingin mencubit pipi tambunnya.
"Kan bisa adopsi? Kasihan Zhanzhan sendirian di rumah"

"Nanti. Yibo carikan" dengan begitu makan malam berlanjut. Sang Ayah hanya memerhatikan dalam diam. Satu hal kesamaan Yibo dan ayahnya. Yaitu sama-sama berwajah tanpa ekspresi dan bermulut pedas.

"Nah begitu kan lebih baik"
Sang ibu cantik itu tersenyum. Kulit wajahnya keriput namun masih terlihat segar. (iye beda ama otornya yg burik. Hiks burik)

Xiao Zhan tidak tuli dengan keinginan mertuanya. Telinganya mendengar sendiri di belakang mereka tanpa diketahui ke tiga orang itu.

Bagaimana ingin mempunyai anak, dekat saja tidak. Xiao Zhan mendengus. Caranya mendapatkan esistensi si pria kolot itu sangat sulit. Lain kali Zhan mungkin akan mengganti wajah Yibo dengan papan reklame bergambar orang tersenyum agar lebih menarik.

Kakinya berjalan sampai ke meja makan lagi. Tersenyum cerah, dia mana tega memperlihatkan wajah manisnya berubah menjadi sedih. Ou bukan Xiao Zhan sekali.

"Maaf ibu. Zhanzhan lama"
Ah gemas sekali mendengarnya mengucapkan kata-kata sopan.

Wanita parubaya itu lantas membuat gestur gemas dan memekik. Menantunya benar-benar sangat manis sampai gula saja kalah manis.

"Yibo!! Bisakah Zhan menginap malam ini?! Aduh Zhan Ibu ingin sekali mengajakmu melihat drama"

"Aaa ibu. Mau." lalu Zhan teringat jika ada yang menatapnya sembari mendecih. "Tapi Zhan harus ikut Yibo"

Nah ini, puppy eyesnya Zhan adalah senjata ampuh meluluhkan siapapun kecuali Yibo dan ayahnya.

Ngomong-ngomong, pria besar di kursi tengah itu mengelap bibirnya dengan kain putih.

"Aku selesai. Kalian lanjutkan."
Yah sama. Lalu hanya pergi begitu saja.

"Jangan terlalu lama mengecek kerjaanmu sayang" teriak sang istri lalu dihadiahi jempol tangan. Astaga kenapa jadi mirip anak sekolahan sedang bermain drama.

"Iya Yibo, ya. Zhan boleh menginap. Malam ini saja."

Yibo menaruh sumpitnya. Menatap sebentar kearah ibunya lalu menghembuskan napasnya pasrah.

"Malam ini, tidak besok"

Final si suami. Dan reaksi tersangka penyuka drama beradu tos di depan Yibo.

"Hehehe. Terima kasih anak ibu yang tampan"

Sekali lagi telinga itu tidak bisa berbohong. Yibo terlalu gampang dilihat ketika gugup. Ibunya paham sekali dengan anak ini. Baru dipuji dan telinga itu akan merah.

"Yibo.. Terima kasih"

"Hn"

Zhan berpikir ingin memeluk tubuh Wang Yibo sekarang. Humb! Tidak boleh. Ini di depan makanan lagi pula masih ada mertuanya. Sangat tidak sopan bermesraan di depan orang. Jadi, Zhan hanya tersenyum gemas dibarengi kekehan.




Di dalam kamar, Xiao Zhan menidurkan dirinya di kasur besar di mansion Wang. Di sampingnya ada Wang Yibo yang juga tertidur dengan nyaman dan tenang.

Sementara Zhan masih terjaga karena memikirkan permintaan ibunya.

"Yibo" panggil Zhan, hati-hati agar tidak menganggu Yibo.

"Hn"
Yibo paling sensitip dengan gerakan. Tidur senyenyak apapun ketika ada yang bersuara akan tahu. Perlahan Yibo terjaga.

"Yibo, ibu ingin cucu ya"
Ekor mata itu menatap reaksi pendengar di sampingnya. Bagaimana respon selanjutnya menanggapi pertanyaan restoris, yang sudah tahu jawabannya.

Zhan meremat-remat selimutnya. Kesal sekali dengan keadaan sekarang.

"Iya"

"Maaf ya Yibo, karena menikahiku kau tidak bisa menikah dengan wanita yang bisa hamil"

Wah gawat, Yibo merasa tidak enak. Yibo menyetujui pernikahan karena memang tidak masalah menikah dengan Zhan. Di samping itu Zhan membuatnya nyaman walaupun kadang membuatnya spot jantung juga.

"Aku tidak tertarik dengan mereka"
Kata Yibo jelas.

Xiao Zhan menaikan alisnya terkejut. Pria setampan ini tidak menyukai wanita?? Hello? Apa Zhan sedang dibohongi?
"Ha? Kenapa?"

"Tidak tertarik"

"Membosankan" ujar Zhan.

Bohong jika Zhan tidak cengengesan. Sudut bibirnya berkedut mendengar tidak ada ketertarikan Yibo pada makhluk berwujud wanita itu.

Saat Zhan penuh dengan pikirannya karena terkejut. Tiba-tiba Yibo memiringkan tubuhnya menghadap Zhan. Ucapannya keluar dengan spontan.

"Ayo membuat anak"

"Ha?"

"..."
Apa Zhan lupa Yibo paling tidak suka mengulang perkataanya. Mata elang itu menatap dengan kesal. Iya terlihat datar tapi kediaman Yibo sangat jelas jika dia kesal.

Otak kecil Xiao Zhan tentu saja paham, pria di sampingnya sedang memberi kode jika memintanya membuatkan anak. Itu artinya mereka harus bercinta! Aaa boleh Zhan berteriak sekarang.

Gugup! Jantungnya berdegup gemetaran. Netranya menatap langit tidak mau melihat ke arah Yibo. Bisa-bisa dia pingsan. Oh astaga. Apa ini?? Xiao Zhan ingin kabur karena malu.

"Tap-tap tapi tapi tapi... Aku tidak bisa hamil"

"Usaha, nanti diberi"

"Haruskah?" cicit Zhan.

"Hm"

Xiao Zhan mendadak tidak memiliki keberanian. Dia ingin mundur tapi terlanjur. Sial. Dia harus mempersiapkan apa? Dia tidak memiliki lubang vagina? Apa dia harus membersihkan analnya? Oih! Pikiran mesum!!

Tbc

Njerr! Masa ngetik ada yang bca dri blakang.!!
Kasarnya mah ke gap! Ggra dia baca anak2 pada denger jingan!

Dasar ALPIAN!! MANA DIBACA KERAS LAGI. 😭😭😭😭👊TONJOK NIH

Me To You (YIZHAN) ✔Where stories live. Discover now