4

10.8K 1.1K 207
                                    


Haikuan duduk di sofa panjang dengan segala kegondokannya, pagi yang seharusnya digunakan untuk menyiapkan berkas rapat harus dilimpahkan ke sekertarisnya. Padahal sangat banyak. Kasihan selali pemuda Song itu.

Ya. Ini karena tidak lain dan tidak bukan. Haikuan secara khusus datang ke perusahaan Wang anak cabang. Disana Wang Yibo yang memintanya untuk datang. Benar-benar gila, setibanya disana Haikuan hanya disuguhi wajah datar sahabat karibnya itu.

Jika tidak ingat dia temannya sudah dilempar ke kandang buaya.

"Apa kau hanya akan diam? Lebih baik aku pergi" Bosan, suntuk, malah diberi tatapan datar.

"Ge, Zhan meminta ciuman" akhirnya bibir rapat itu terbuka juga. Masih ingat berbicara tampaknya.

Terpaksa Liu Haikuan duduk kembali setelah laporan yang didengarnya. Saat itu Haikuan sadar jika kehidupan rumah tangga sahabat karibnya itu sedang ada masalah.

"Lah bagus itu. Sudah kau berikan?"

Yibo menggeleng, selama dia hidup hanya tidak pernah terpikirkan akan memiliki perasaan cinta, ketertarikan,  tapi mungkin hasrat ada. Hanya saja tidak tertarik.

Brak

Yibo akui kekuatan Haikuan memang besar untuk merusak meja tamunya. Untung Yibo memesannya dulu dari bahan kayu.

"Bodoh kau Yibo." Umpat yang lebih tua. "Astagaaaa kenapa kau ini sangat kuno! Jangan bilang kau belum melakukan perintahku"

Yibo menggeleng lagi, memangnya kenapa dia harus melakukan yang diperintahkan Liu Haikuan tempo hari. Sudah dibilang, Yibo itu tidak tertarik.

"Aku ingin mengumpat sekarang. Wang Yibo adikku yang suka membuat orang gemasss! Istrimu itu ingin kau sentuh. Kenapa kau tidak peka hem?!! Diambil orang jangan mencariku"

"Tidak akan" kata Yibo. "Dia milikku"

Nah kan, ini yang membuat Haikuan ingin mejenturkan pria kulkas ini. Terlalu bagus sebenarnya jika disamakan dengan kulkas.

"Dia bukan milikmu. Kau sentuh saja tidak. Heh dengar ya kulkas yang namanya istri itu ingin dimanja, diperhatikan, disayang, disentuh oleh suaminya. Bukannya makan wajah datarmu yang menyebalkan ini. Aish. Lelah aku menyuruhmu berhubungan badan dengannya."

"Aku tidak bisa"

"Kenapa? Penismu loyo?"

Sontak Yibo mendelikan matanya bulat-bulat. Dia tidak seperti yang dikatakan Liu. Dia hanya tidak berpengalaman. Bukannya tidak mau dan takut. Sekali lagi tidak ada ketertarikan dalam dirinya.

"Bukan"
Jawabnya singkat.

"Lalu apa? Jangan alasan kau tidak mau menyakiti istrimu. Basi! Lelah aku mendengarnya. Tidak di wattpad tidak di novel, di drama. Alasannya sama."

"Ge, kau jadi banyak bicara"

"Itu untuk menasehatimu yang kurang otak!"

Yibo mendengus, helaan napasnya sangat berat. Apa dia sejahat itu dengan Xiao Zhan. Liu Haikuan kembali berpesan agar menyentuh istrinya meski hanya mengelus pucuk kepala.

"Pelan-pelan saja. Awali dengan memberinya perhatian!" Haikuan menekankan kalimatnya di akhir pertemuan. "Dan ingat! Hilangkan wajah datarmu ketika bersamanya. Itu akan membuatnya takut padamu." Tambahan diberikan Haikuan sebelum lelaki tegap itu benar-benar menghilang dibalik pintu ruangan kerjanya.

Wang Yibo berpikir keras, terlalu canggung untuknya melakukan skinship dengan seseorang yang lebih intim. Punggungnya disandarkan di sofa. Jam menunjukan sudah sore. Yibo bersiap untuk pulang karena hari ini tidak ad kegiatan yang padat seperti biasa. Pria itu menarik tas kantor, meninggalkan ruangan yang rapi itu. Di meja kerjanya, ada potonya dan Xiao Zhan ketika menikah. (yibo bucin tapi kolot)


Me To You (YIZHAN) ✔Where stories live. Discover now