25

4.9K 488 59
                                    

"Oi, Wajah datar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Oi, Wajah datar."

Yibo mengerutkan lintasan dahinya. Baru saja dia melihat kawannya datang ke kantornya. Memang sudah menjadi kebiasaan. Tapi apakah bos itu juga tidak memikirkan perusahaannya sendiri. Malah bermain ke kantor orang.

"Ada apa Kuan?" tanya Yibo santai.

Haikuan menyangga tangannya di pinggang.
"Kenapa kau tidak bilang istrimu memiliki teman yang manis?"

"Siapa maksudmu?"
Yibo menghentikan jemarinya mengetik. Fokusnya sekarang mengarah ke pria tinggi di depannya.

"Itu, yang memiliki wajah yang menjengkelkan sama denganmu."

Bajingan pikir Yibo. Tapi jika diingat Yibo, di keluarganya tidak ada yang memiliki wajah menjengkelkan. Kecuali, sepupunya yang sering berteriak tidak jelas padanya.
"Maksudmu Zuocheng?"

Mendengar jawaban Yibo,  Haikuan mengangguk semangat. Akhirnya dia tahu nama pria itu.
"Betul. Kenapa kau tidak bilang hem?"

"Apa pedulimu?" Yibo melanjutkan kerjanya di depan komputer, sesekali menanggapi kawannya yang sedang dirundung masalah hati.

Yibo wajar, Haikuan sangat selektif terhadap orang. Tapi kenapa sekalinya memilih pasangan harus dengan kucing betina itu.

"Ya, setidaknya kenalkan padaku. Aku tidak masalah mau dia pria atau wanita. Yang penting manis."

"Memangnya dia mau denganmu?"

Ucapan Wang Yibo melunturkan semangat Haikuan. Atau yang lebih parah rasa kesalnya terhadap kawan karibnya menggebu-gebu.

"Asli, Wang Yibo. Kau tahu berapa persen keinginnku untuk menjambak topeng sialanmu itu? Ha!!" celetuk Haikuan.

"Pergi cari tahu saja sendiri."

"Dasar teman durjanah."

"Kuan tidak sopan." Semprot Yibo sambil melotot tajam.

Haikuan yang sudah sangat kesal pun pamit undur diri. Tidak lupa mendrama sedikit agar ceritanya lucu, seolah-olah dia mengundurkan diri saei hadapan raja jahat yang siap membunuhnya dengan mata tajamnya.

"Iya iya tuan muda. Hamba pamit undur diri mencaritahu pangeran hamba sendiri. Mari."

"Jangan lupa tutup pintu."

"Brengsek sialan."
Haikuan membanting pintu.

Yibo menghela napasnya. Bisa-bisanya Haikuan tertarik dengan sepupunya. Seingatnya tidak ada yang mau mendekati Zuocheng karena memiliki tempramen.

Sedangkan beberapa saat, ponsel di samping tab Lenopongnya berbunyi. Batang keras itu diangkat dan diletakan di telinga.

"Iya Bi."
Lehernya menjapit ponsel dan tangannya kembali merambah keyboard.

Me To You (YIZHAN) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang