17

6.4K 641 113
                                    

Hanya diam dan mendengarkan. Ke dua pasang telinga mereka masing-masing dipasang seapik mungkin. Berdua duduk di sofa melihat seseorang berkacak pinggang dengan wajah memerahnya. Tidak tahu kenapa alasan pria dengan tubuh kecilnya sedang mendidih seperti air panas.

"Xiao Zhan. Itu hanya remot kenapa kau semarah ini?"

Pertanyaan sederhana, dan Xiao Zhan tidak terima. Remot itu diacungkan ke depan wajah mereka berdua. Wang Yibo dan juga Xie Yun.

Yun, yang menjadi dalangnya meneguk ludah. Baru pertama kali melihat Xiao Zhan semenakutkan ini. Anggap itu berlebihan tapi Zhan sungguh menyeramkan.

"Mom?"

"Apa?!! Kau juga mau meletakan remot ini di sofa?!!"

Sentak Zhan lagi. Pagi yang cerah secerah burung berkicau. Tapi kicauan burung itu teredam dengan sentakan pria hamil itu. Yun kembali menunduk dan memainkan tangannya.

Pagi yang seharusnya digunakan untuk bersiap-siap bekerja atau sekolah namun sekarang justru dua orang berbeda umur itu harus disidang hanya karena remot yang berpindah tempat. Semalam remot itu dia atas meja dan pagi ini Xiao Zhan mencak-mencak hanya karena remot pindah ke sofa. Terakhir yang menonton televisi adalah Yibo.

"Zhan-"

"Apa!!? Matikan ponselmu."
Sejak tadi Zhan risih mendengar ponsel Wang Yibo yang terus berdering.

Maklmum itu pasti sekertarisnya yang memberi tahu jik ada meeting satu jam lagi.

Mau tidak mau Yibo mematikan ponselnya.

"Aku tidak mau tahu. Besok remot ini tidak ada yang boleh meletakannya dimanapun selain di atas meja dengan rapi! Paham!!"

Mereka berdua memejamkan mata bersama ketika setitik air mengenai wajah mereka.

"Iya" jawab Yibo dan Yun. (Yiyun Wkwkwk)

"Xie Yun!! Kenapa belum mandi?"

Xie Yun terkejut dia sudah mandi sebelum dipanggil ke ruang keluarga.
"Loh? Mom aku sud--"

"Mandi sekarang!! Kau tidak melihat jam??" tunjuk Zhan pada dinding berhias jam mahal.

"Sabar Yun" Yibo.

"Kau juga kenapa memakai seragam kantor??"

"Hari ini ada meeting."

"Lupakan meeting! Jangan kemana-kemana! Lebih baik kau antar anakmu ke sekolah."

Kemudian Xiao Zhan masuk ke dalam kamarnya seraya membanting pintu. Yang di lantai bawah sampai terjingkat karenanya.

"Dadd? Istri mu kenapa sebenarnya?" Xie Yun masih bingung kawan. Bagaimana orang bisa sesensitif itu ketika ada hal sepele yang menurutnya tidak ada manfaatnya.

"Kata ibu akan ada situasi dimanan kita harus sabar saat Mommy mu sensitif."

"Karena hamil ya?" tanya Xie Yun bodoh. Dan jawabannya memang benar. Yibo mengangguk sebagai jawaban.

"Hah.. Daddy yang sabar. Aku sudah sering dimarahi jadi kebal. Hahaha."

Yibo lupa jika anaknya adalah jelmaan setan cilik. Pantas tadi terlihat hanya menunduk.

"Ya sudah, ganti pakaianmu setelah itu kuantar."

"Tiba-tiba aku jadi malas. Aku sudah terlambar 30 menit."

"Daripada tidak sama sekali Yun."

"Ah Dadd~ pak guru akan menghukumku nanti. Panas!"

"Daddy temani."

Me To You (YIZHAN) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang