7

10.7K 1K 38
                                    


Melongo adalah kata pertama yang bisa menggambarkan bagaimana Zhan memandang bangunan di depannya. Sedikit kecewa karena tidak seperti apa yang ada di ekspektasinya.

Memang sih banyak anak kecil, Zhan menyukainya. Tapi masalahnya kenapa mereka kesana!

Iya Yibo pagi ini mengajak Xiao Zhan keluar. Sungguh langkah yang bagus tentu saja. Mereka bisa semakin mendekatkan hubungan. Hgrem apalagi semalam Yibo mengajaknya membuat anak.

"Xiao Zhan" panggil Yibo.

Yang memiliki nama tersadar dari lamunannya. Kini dia menatap Wang Yibo penuh tanda tanya dan mata beloknya.

"Yibo? Emm. Kenapa kita ke panti asuhan?"

Diam sejenak, Zhan merasa tatapan Yibo sangat dingin. Ok dia merinding sekarang. Pori-pori kulitnya terbuka begitu saja, membiarkan angin masuk ke dalam tulangnya.

"Mencari anak"

"Ha?"

Xiao Zhan ditinggal begitu saja dengan lamunannya lagi. Tunggu sebentar, mencari anak? Anak siapa yang dicari? Xiao Zhan tidak habis pikir apa yang dilakukan suaminya.

Eh ini sungguh mereka mencari anak yang hilang?

(satunya kolot, satunya polos, cocok)

Kaki kurusnya melangkah mendekati pria tinggi itu lalu menghentikan laju jalannya dengan menarik tangan si pria.

"Bo, ada apa?"

Boleh kecewa tidak sih? Xiao Zhan mulai paham sekarang. Mereka kesana karena ingin mengadopsi anak.

"Ibu bilang adopsi anak untukmu di rumah"

Oh pernyataan itu, Zhanzhan juga ingat jelas bagaimana sang mertua ingin cucu. Lagi-lagi harus kesal mendengarnya. Kan mereka bisa bercinta! Bukan dengan mengadopsi anak.

Ok tahu, Zhan itu pria dia tidak bisa hamil. Tapi tetap saja bisa direncanakan!

"Ayo"

Yibo menarik tangan Zhan sampai ke dalam rumah, bertemu sang pemilik panti. Zhan menurut sajalah. Nanti di rumah lihat saja. Zhan harus bercinta dengannya. Apapun itu alasanya.

Yibo sedang berbincang dengan pemilik panti asuhan. Zhan kesal sangat kesal bahkan ingin melempar apapun agar amarahnya mereda. Karena tidak ada barang yang bisa dilempar Xiao Zhan hanya mencebikkan bibirnya sambil meremas kesal ujung bajunya.

Tidak ada yang tahu bagaiman sedikit kesalnya Zhan karena ekspektasinya hancur begitu saja. Kan kan kan semalam Yibo mengajaknya membuat anak. Tentu saja Zhan memikirkan mereka akan bergelud diatas ranjang tanpa sehelai kain. Ah itu dia pikiran Xiao Zhan yang sebenarnya dan bukan terdampar di tempat banyak anak kecil dengan kenakalan mereka.

"Maaf, nyonya. Boleh aku keluar Sebentar?"

"Kemana?" itu Yibo yang bertanya. Sangat datar, wajah tanpa ekspresi itu semakin membuat Zhan jengkel. Tanpa menjawab dia keluar dari ruangan. Bahkan sang pemilik belum mengijinkan. Haha, Zhan tidak perduli. Daripada nanti ada barang mahal yang terlempar disana akibat Zhan tidak tahan ingin marah.





Kursi panjang dijadikan Zhan tempat menopang tubuhnya. Kedua kakinya menjuntai sampai ke tanah. Netra coklatnya menyelidik semua anak di depannya yang sedang tertawa bahagia. Ada sebagian yang juga memerhatikannya, mungkin bertanya siapa dia.

"Hah," menghela napasnya, "Apa aku saja yang terlalu berharap pada Yibo?" ujarnya entah lada siapa.

Dug

Sedang menikmati lamunannya, seorang anak kecil, kira-kira berumur 9 tahun menghampiri dirinya karena mengambil bola yang baru saja mengenai kakinya.

Me To You (YIZHAN) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang