53 - Love You Goodbye

441 55 5
                                    

.

"Kamu adalah seseorang yang aku inginkan, tapi sekeras apapun aku berusaha, kamu tidak pernah bisa aku dapatkan."

.

👣👣👣

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

👣👣👣

Siapa diantara dua cowok ini yang disukai Ruwi?

Pertanyaan itu seketika timbul dalam benak Mr. R saat berhadapan langsung dengan Vano dan Zaidan di pelataran kafe.

Vano...?

Mr. R menatap penampilan cowok itu dari ujung kepala sampai ujung kaki, lalu menggeleng samar. "Gak mungkin. Ruwi gak mungkin suka sama cowok modelan kayak dia."

Diperhatikan sekilas, Vano memang seperti cowok baik-baik. Sifatnya yang ramah dan humoris membuat semua orang merasa nyaman. Namun, Mr. R mempertimbangkan kelebihan itu sebagai poin kekurangan Vano.

Sorot mata tajam milik Mr. R beralih pada cowok di sebelah kanan, yang tingginya nyaris sama dengannya. "Zaidan...? Gak mungkin juga. Dia bahkan jauh lebih buruk."

Mr. R memeriksa latar belakang cowok itu beberapa hari yang lalu. Jejak digitalnya membuat Mr. R geleng-geleng kepala. Zaidan mulai merokok sejak SMP. Tapi informasi terbaru yang Mr. R dapatkan, cowok itu sedang menjalani terapi berhenti merokok. Kenapa? Apa karena ia mengetahui kalau Ruwi tidak menyukai bau rokok?

Mr. R menyilangkan kedua tangan di atas perut seraya menghela napas samar. "Aku harap Ruwi tidak menyukai salah satu dari mereka. Siapapun itu, asal bukan mereka berdua, Ruwi harus bertemu dengan cowok yang tepat."

"Ruwi mana?" tanya Mr. R sebagai pembuka setelah hampir 2 menit diam-diaman dengan dua cowok di depannya.

Vano yang ditanyai, tak langsung menjawab. Ia dengan terang-terangan menunjukkan ekspresi kesal. "Ruwi masih beres-beres di dalam." Vano terlihat malas menjawab.

"Btw, ngapain kalian ke sini?" lanjutnya.

"Jemput Ruwi." Zaidan dan Mr. R tanpa sengaja menjawab berbarengan. Kekompakan kembali terjadi saat keduanya sama-sama menghela napas dan membuang muka ke arah lain.

Vano tertawa sekilas. "Kalian gak perlu repot-repot karena gue bisa mengantar Ruwi pulang dengan selamat."

Mulai detik itu juga ketiganya kembali berdiam-diaman. Zaidan dan Vano lebih memilih menyibukkan diri dengan ponselnya masing-masing, sementara Mr. R menatap kafe berdinding kaca itu dengan wajah datarnya.

Keheningan sedikit mencair tatkala Ruwi baru saja tiba menghampiri mereka. Ketiga laki-laki itu sekarang nampak sedang berebut ingin mengambil tempat terdekat dengan Ruwi. Meski saat ini Zaidan dan Vano berdiri paling dekat, tetap saja arah pandang Ruwi tak bisa lepas dari Mr. R.

STALKER - Beside Me [REVISI] ✔Where stories live. Discover now