14. Chandra's Side Story

2K 277 253
                                    

Warning! 2700+ word

Part ini dibuat khusus untuk Chandra wkwkwk. Kita akan membaca dari sudut pandang Chandra saat menjadi secret admirer-nya Ruwi.

Yang menunggu moment ZaWi couple atau VaRu couple harap bersabar yaaa hehehe

Oke, sebelum mencapai 3000 kata, langsung aja.

Happy reading

.
.

👣👣👣

(Remahan part 4)

Chandra terlihat mondar-mandir dengan gelisah saat seseorang diseberang sana tak kunjung mengangkat teleponnya. Benda persegi yang menempel di pipinya itu berdering cukup lama. Tetapi, Chandra tak berniat untuk membatalkan telepon sampai orang itu mengangkat teleponnya.

"Halo,"

Akhirnya suara seorang wanita muncul lewat speaker ponselnya. Chandra refleks memencet tombol 'matikan' setelah suara itu menyapanya diseberang sana. Ia sempat mematung selama beberapa detik, sampai akhirnya ia mendengus kesal.

"Bodoh!" Chandra merutuki dirinya sendiri. "Cewek yang lo suka udah ngangkat telponnya, tapi kenapa malah lo matiin! Dasar goblok!"

Chandra pun berjalan menuju cermin berukuran sedang yang menggantung di dinding samping tempat tidurnya. "Ruwi... A--aku suka sama kamu," kata Chandra sembari menatap pantulan dirinya di depan cermin itu.

Chandra mengusap wajahnya frustasi. "Harusnya aku bilang kayak gitu tadi. Kenapa susah banget cuma mau bilang kayak gitu sih?! Dasar bodoh!" ujar cowok itu.

Tak menyerah, Chandra mencoba melatih ucapannya sekali lagi. Ia memposisikan tubuhnya terlebih dahulu dengan berdiri tegap, wajah yang terangkat, dan memperlihatkan senyum lebar, hingga kawat yang memagari giginya itu terlihat.

"Ruwi, aku menyukaimu," kata Chandra sambil memasang senyum terbaiknya. Merasa jelek, raut Chandra berubah merengut.

"Senyum aja masih keliatan jelek," batin Chandra.

Sekeras apapun dia berlatih di depan cermin, kalau tidak memiliki keberanian untuk mengatakannya secara langsung, bukankah semuanya akan terlihat sia-sia? Chandra menyadari itu. Ia menyadari wajah jeleknya menjadi penyebab ketidakpercayaan dirinya selama ini.

Chandra menghela napas sedih sembari meninggalkan cermin, karena ia tak ingin berlama-lama menatap wajah buruknya. Atensinya beralih pada ponsel yang tergeletak di kasur. Ya, benda itu adalah satu-satunya harapan yang ia miliki untuk sekarang. Ia pun segera mengetik sesuatu di pesan teks.

Selamat malam Ruwi.
Aku harap kamu datang di mimpiku. Selamat tidur.

Dua SMS berhasil terkirim ke nomor telepon Ruwi. Chandra mengharapkan sebuah balasan meski hal itu sangat mustahil. "Good night, Ruwi. Semoga mimpi indah."

.
.
.

Keesokan paginya, Chandra hanya bisa memandang Ruwi dari kejauhan. Dari balik pohon, ia memotret Ruwi diam-diam menggunakan kamera ponselnya. Kemudian, hasil yang diperoleh ia pandangi dengan mata berbinar.

Kamu terlihat cantik dengan baju itu. Warna kuning sangat cocok denganmu.

Chandra mengirim SMS itu dengan senyum lebar. Ia beralih menatap tak sabar kearah Ruwi, berharap gadis itu segera membaca SMS darinya. Namun, setelah melihat SMS itu, ekspresi yang diperlihatkan Ruwi justru tak sesuai yang Chandra harapkan.

STALKER - Beside Me [REVISI] ✔Where stories live. Discover now