34 - D-Day

1K 145 228
                                    

👣👣👣

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

👣👣👣

Secercah sinar fajar berhasil menembus lubang ventilasi yang ada di ruangan minimalis itu. Seorang pria yang menghuninya baru saja bangkit dari tempat tidur, lalu berjalan menuju meja yang letaknya tak jauh. Tujuannya adalah mengambil sebuah buku yang tergeletak di sana, lalu membukanya sekadar mengecek sesuatu.

07.20 : Ruwi berjalan menuju halte
07.30 : Ruwi menaiki bus bernomor 085
07.50 : Ruwi sampai di fakultas hukum

Tulisan rapi di dalam buku itu memperlihatkan jadwal kegiatan yang biasa dilakukan Ruwi setiap harinya. Seperti biasa, Mr. R akan selalu memastikan waktunya agar dia tidak terlambat saat akan mengikuti gadis itu diam-diam.

"Haruskah aku menemaninya berangkat kuliah?" Mr. R bertanya pada dirinya sendiri.

"Jika saja tidak ada Zaidan dan Vano, aku pasti bisa mengikuti Ruwi dengan bebas. Dua cowok itu selalu saja mengacaukan rencanaku," lanjutnya dengan suara deep.

Bagaimana dengan wajahnya? Lampu yang tergantung di langit-langit kamar tidak dinyalakan, juga sinar mentari belum sepenuhnya menembus ruangan itu sehingga yang terlihat sekarang hanyalah siluet dari garis wajahnya yang begitu tajam.

Mr. R menutup bukunya kasar. Diletakkannya benda itu dengan posisi yang sama persis seperti sebelumnya. Kemudian, ia beralih mengambil setumpuk foto-foto hasil jepretannya yang dia cetak kemarin.

"Zaidan..." gumam Mr. R saat menemukan foto cowok itu diantara beberapa foto yang dia genggam.

"Vano..." lanjutnya begitu melihat foto selanjutnya.

"Meski kalian bersatu, kalian tetap tidak akan bisa mengalahkan aku." Mr. R menyunggingkan senyuman miring. Terdapat ribuan makna yang terkandung di dalamnya.

"Mari kita bermain malam ini. Akan aku buktikan kalau aku lebih baik dari kalian dalam segala hal."

👣👣👣

Ruwi mengistirahatkan kepalanya di meja setelah kepergian seorang dosen dari ruang kelas. Semalam dia tidak bisa tidur dengan nyenyak. Pertama, karena bayang-bayang Mr. R yang menakutkan terus muncul dalam benaknya. Kedua, karena khawatir dengan adanya kemungkinan sesuatu yang buruk akan menimpanya dalam waktu dekat.

Stalker itu selalu membuat Ruwi merasakan kecemasan yang luar biasa di hampir setiap detik dalam hidupnya. Mungkin bagi sebagian orang hal itu terdengar berlebihan. Tapi, hei! Ada orang asing yang selalu mengintai setiap aktivitas yang Ruwi lakukan. Penguntitan tidak hanya dilakukan sehari, tapi dapat diperkirakan lebih dari satu bulan berjalan. Risih dan juga sangat mengerikan tentunya.

+62 810-xxxx-1004
Aku harap nanti malam kamu akan datang. Aku tidak berniat menyakitimu. Sebaliknya, aku hanya akan memberitahumu sebuah rahasia.

STALKER - Beside Me [REVISI] ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora