1 - Arti Nama

5.8K 712 655
                                    

Klik bintang sebelum membaca.
Vote yang kalian berikan sangat berharga bagi penulis. Terima kasih 😘

________________________________

---2 bulan sebelum kejadian---


Ruwi

Nama itu hanya terdiri dari satu kata, dua suku kata, dan empat huruf. Banyak orang percaya bahwa nama adalah doa dan harapan dari orang tua. Namun, hal itu dianggap tak berarti bagi pemilik nama 'Ruwi' itu. Ia tidak tahu pasti arti namanya. Tak ada orang yang bisa menjawab jika ia menanyakan hal itu. Pernah suatu kali ia bertanya pada Bunda pengelola panti asuhan. Bunda sempat kebingungan, tapi tetap menjawab. Asal. Katanya, Ruwi berarti cantik seperti bidadari. Ruwi memercayai itu selama beberapa tahun. Sampai akhirnya, ia memutuskan untuk mencari arti namanya di google.

Ruwi berarti hidup dalam damai.

Ruwi tersenyum kecut setelah membaca blog yang membahas arti namanya. Kemudian, ia lanjut membaca sampai selesai. Isinya hanyalah kebohongan dan bualan. Tidak ada satupun sifat dan karakter nama 'Ruwi' yang melekat dalam dirinya. Ia pun menutup aplikasi google, lalu menonaktifkan jaringan wifi yang tersambung di ponselnya.

"Kenapa?" tanya Siti, teman baru Ruwi. Bisa dibilang mereka masih sebatas rekan kerja karena sama-sama mengambil pekerjaan part time sebagai pramusaji di Contento Restaurant --restoran bertemakan Italia.

Siti termasuk orang yang teliti. Buktinya, disaat ia sedang bercengkrama dengan pramusaji lain, ia masih sempat melihat senyuman tipis Ruwi yang tengah sibuk dengan dunianya itu.

"Kenapa. Apa?" Ruwi balik bertanya.

Siti memutar kedua bola matanya. "Tadi lo senyum-senyum. Kenapa? Ada yang bikin kamu seneng?"

"Oh." Mulut Ruwi membentuk lingkaran lonjong. "Gur kepo sama arti nama 'Ruwi', jadi iseng deh nyari di google."

"Emang artinya apa?"

"Hidup dalam damai."

“Wah, keren, sih. Nama adalah doa dari orang tua. Kedua orang tua lo berharap supaya kehidupan yang lo jalani penuh dengan kedamaian.” Ucapan Siti membuat Ruwi terdiam selama beberapa detik. Obrolan-obrolan yang keluar dari mulut teman kerjanya yang lain samar-samar mengisi keheningan diantara mereka.

Ruwi tersenyum getir. Jika nama adalah doa dari orang tua, maka maaf, harapan mereka sepertinya belum terwujud karena selama 18 tahun ini hidup Ruwi belum merasakan kedamaian. Dia telah menelan banyak pil pahit sejak kecil. Fakta bahwa ia dibuang di hutan oleh ayahnya sendiri menjadi pil pertama yang harus ia telan dalam hidupnya. Tumbuh besar di panti asuhan, Ruwi selalu melakukan yang terbaik untuk mencari orang tuanya meski hanya mengandalkan ingatan masa kecil yang mulai memudar.

"Tuh, senyum itu lagi." Siti tidak mengerti makna dari senyuman yang mengembang di bibir Ruwi. Ia masih kesulitan menebak ekspresi orang meski sudah satu tahun mengikuti perkuliahan psikologi di universitas yang sama dengan Ruwi.

Sedetik kemudian, semua orang dikejutkan dengan kedatangan manager restoran yang baru saja memasuki ruangan pegawai itu. Setelah mendapatkan semua perhatian dari bawahannya, sang manager mulai berbicara, "Sebentar lagi makan malam, sudah ada beberapa tamu yang datang. Kalian harus bersiap-siap."

"Baik, pak." Jawab semua pramusaji di dalam ruangan itu.

Dan benar saja, seketika restoran Italia yang terletak di pusat kota itu kebanjiran pelanggan. Semua meja terisi penuh hingga lantai dua saat jam makan malam tiba. Beberapa chef terlihat sibuk mengaduk masakan di atas teflon yang tengah dijilat api merah biru membara. Beberapa dari mereka dengan hati-hati menaruh makanan yang sudah matang ke atas piring dan memberikan garnish untuk mempercantik penampilan.

STALKER - Beside Me [REVISI] ✔Where stories live. Discover now