6 - What I Feel (2)

2.9K 483 373
                                    

👣👣👣

22.37

Lagi. Ruwi menengok ke belakang untuk kesekian kalinya. Sejak dari halte, ia merasa ada orang yang mengikuti. Namun, saat ia mengecek ke belakang, tak ada seorang pun, hanya ada dia di sepanjang trotoar itu.

Ruwi menatap sekeliling. Jalan utama masih ramai dilalui kendaraan, karena itulah Ruwi tak ingin meninggalkan keramaian. Ia tak bisa membayangkan jika harus memasuki gang Arjuna yang nampak sepi dan temaram. Biasanya kejahatan dilakukan di tempat-tempat seperti itu.

Cukup lama Ruwi berdiri di depan gapura gang Arjuna, sampai akhirnya...

"Ruwi!"

Pemilik nama itu langsung berteriak kencang saat seseorang mengagetkannya.

"Mila!" seru Ruwi seraya memegangi dadanya untuk memastikan kalau jantungnya masih berada di tempat. Kemudian, ia mengusap wajahnya dengan frustasi disertai helaan napas kasar. Mila yang melihatnya menjadi merasa bersalah.

"Lo dari mana?" tanya Ruwi beberapa saat kemudian.

"Dari Indomaret beli pembalut malam."

Ruwi yang masih mencoba menenangkan detak jantungnya kemudian kembali bertanya, "Lo gak bawa motor?"

Mila menggeleng. "Gue lagi pengen jalan-jalan aja sambil menikmati udara malam."

"Kenapa gak bawa motor, sih? Lo gak takut jalan sendirian di gang sepi itu? Kalo ada apa-apa gimana?"

"Lo takut sama hantu, ya? Udah gak usah takut, ada gue kok. Santuy~" Mila langsung menggandeng tangan Ruwi, kemudian menyeretnya pelan untuk masuk ke gang Arjuna yang sepi dan temaram itu.

Setelah masuk agak dalam, Ruwi berusaha mengajak Mila untuk berlari agar cepat sampai di tempat kos. Tapi, Mila dengan sikap tenangnya menolak. Ia malah menenangkan Ruwi yang terlihat gelisah itu.

"Mil, lo ngerasa ada yang ngikutin kita dari belakang gak?" Bisik Ruwi.

Mila langsung menengok ke belakang tanpa ragu. "Gak ada siapa-siapa. Lo kenapa, sih? Kalo takut sama hantu, baca ayat Kursi aja."

"Kalo hantu mah gapapa." Gumamnya. "Jalannya lebih cepat dong."

"Ini udah cepat."

Waktu seolah berjalan lebih lambat dari biasanya. Jalan di gang itu terasa dua kali lebih panjang bagi Ruwi. Ia hanya bisa berharap tidak terjadi apa-apa padanya dan Mila sampai tiba di kos.

Begitu melihat pagar berwarna pink itu, Ruwi segera berlari dan langsung masuk ke dalam rumah. Hal itu membuat Mila geleng-geleng kepala.

"Kenapa dia jadi penakut, sih? Apa dia orangnya emang penakut, ya?" Mila berbicara sendiri. Ia pun menutup kembali gerbang kos, lalu menguncinya.

👣👣👣

BREAKING NEWS

"...Setelah dilaporkan menghilang dua hari yang lalu, polisi akhirnya menemukan 'A' dalam kondisi tidak bernyawa di sebuah bangunan tak terpakai. Tak sampai 24 jam, polisi berhasil meringkus seorang pria berinisial D yang diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan gadis berusia 21 tahun itu. Berdasar pernyataan salah satu teman korban, pelaku telah menguntit korban selama dua minggu sebelum peristiwa tragis itu terjadi. Pelaku tega melakukan hal tersebut karena merasa sakit hati setelah cintanya ditolak oleh korban. Dari rekaman CCTV, bisa dilihat bahwa pelaku mulai mendekati korban..."

Mata Ruwi fokus pada televisi dan telinganya terbuka lebar untuk mendengarkan berita pagi itu. Berita mengenai seorang penguntit yang telah membunuh wanita yang ia cintai.

STALKER - Beside Me [REVISI] ✔Där berättelser lever. Upptäck nu