He miss me

1.4K 122 2
                                    

Hei... siapa sangka jika aku akan kembali menginjakkan kaki di gedung Adam's Group untuk menemui seorang pria yang berstatus sebagai kekasihku?

Oh, jangan mengira jika aku datang kemari atas kemauanku sendiri. Yang benar saja! Aku lebih memilih untuk berlatih atau bersantai ria di sepanjang hari di dalam kamar ku.

Tapi sayangnya seorang Samuel bitch Aiden fucking Davidson sepertinya sedang dalam mode menyebalkan. Dia memintaku untuk segera datang ke kantornya dan sama sekali tidak memberiku alasan apapun.

Aku ingin menolak, sungguh. Tapi Aiden berkata, "Ini sangat darurat, Irish. Aku sangat membutuhkanmu. Segeralah datang ke kantorku atau habislah riwayatku setelah ini."

See? Apa kalian melihat ada celah untuk ku menolak dirinya?

Huft..

Baiklah, bukan masalah.

Anggap saja ini sebagai balasan atas setiap perbuatan baiknya padaku.

Setiap karyawan yang berpapasan dengan ku akan selalu tersenyum dan membungkuk sekilas untuk memberiku penghormatan. Ah, kurasa mereka sudah tahu siapa aku dan apa hubunganku dengan Aiden.

"Nona, Irish.. Senang memgetahui anda berkunjung kemari."

Oh, yang ku tahu dia adalah Elena, sekretaris Aiden. Elena berdiri di hadapanku sambil tersenyum. Dia terlihat sangat cantik dan masih muda, meski kata Aiden dia sudah menikah.

"Ya, Elena.."

"Mari saya antar ke ruangan tuan Aiden, nona."

Aku mengangguk mengiyakan meski kenyatannya Elena tidak perlu mengantarku. Aku hanya tidak enak hati jika harus menolak niat baiknya.

"Nona Irish memang sangat cantik. Sangat serasi untuk menjadi pasangan tuan Aiden." Cetus Elena saat kami sedang berjalan beriringan.

Tawa kecil ku terdengar.

Pujian Elena justru terdengar menggelikan untuk ku. Apanya yang serasi, huh? Bahkan aku dan Aiden sering berbeda pendapat dan bertengkar--oh, meski akhir akhir ini sudah berkurang. Tapi tetap saja.. Aku dan Aiden harus melalui banyak hal untuk sampai di titik ini.

"Kau juga cantik, Elena. Kata Aiden kau sudah menikah. Berapa usiamu sekarang? Kau terlihat masih sangat muda."

"21 tahun, nona. Saya dan suami saya memang memutuskan untuk menikah muda."

"Wah, dia sangat gentle karena berani menikahimu di usia muda."

Kami berdua tertawa setelah itu.

Ini menyenangkan, sungguh. Ku rasa Elena bisa menjadi teman ku saat aku berada di kantor Aiden. Elena tidak seperti sekretaris jalang yang sering ada di dalam novel.

"Ngomong ngomong, nona.. Terimakasih atas bantuan nona untuk melacak hacker yang sudah meretas data perusahaan waktu itu. Berkat bantuan nona sebuah proyek besar yang sudah kami perjuangkan bisa terselamatkan."

"Bukan masalah, Elena. Aku bisa membantu lagi lain kali untuk hal yang seperti itu. Kau bisa menghubungiku jika kau membutuhkan ku. Mintalah nomor ponsel ku pada Aiden. Dia pasti akan memberinya untuk mu."

Elena mengangguk dan tersenyum.

Tanpa kami sadari langkah kami telah sampai di depan pintu ruangan Aiden. Elena berpamitan padaku untuk berpisah jalan karena dia akan masuk ke dalam ruangannya.

Aku masuk ke dalam ruangan Aiden tanpa mengetuk pintu, berharap aku akan bisa sedikit mengejutkannya dengan kehadiran ku. Namun yang kudapatkan justru keheningan. Tidak ada siapapun di dalam ruangan ini.

The SASSY GirlWhere stories live. Discover now