Chapter 2

2.4K 226 33
                                    

Hallo-hallo!
Kembali lagi dengan chapter dua^^

**Oh yaa, jika ada penjelasan yang tidak sesuai real nya mohon maaf yaa karena aku sudah mencampur story ini dengan fantasi ku sendiri hehehee..

Ok, let's go~
-
-
-
-
-



-
-
-
-
-


"Jadi menurutmu jika kita mengambil rute ini maka perjalanan akan lebih singkat?" Tanya Mark pada Haechan.

Mereka sedang mendiskusikan rute perjalanan mereka.

"Nee Kapten, kita bisa memotong jalan agar waktu yang kita gunakan lebih efisien." ucapnya.

"Apa rute ini aman? Jika ada angin cukup besar dari arah ini, kapal kita bisa saja terbalik" ucap Mark.

"Tidak Kapten, ini awal bulan maret. Tentu saja musim semi tidak memiliki angin sekencang itu, dan kapal yang kita gunakan sebuah kapal pesiar. Sulit untuk angin membalik kapal sebesar ini" ucap Haechan sambil menandai peta.

Mark tersenyum tipis. Mualim baru ini benar-benar luar biasa pikirnya. Sebenarnya Mark hanya menguji kemampuan Mualim itu, tidak mungkin seorang Kapten senior sepertinya tidak mengerti hal-hal mendasar. Mark jadi semakin tertarik dengan Mualim bersurai merah terang ini.

"Baiklah, kita selesai. Kau bisa beristirahat Haechan" ucap Mark dan melepas baret yang ia kenakan.

Haechan hanya memperhatikan sekilas dan kembali berkutat dengan petanya. Jemarinya dengan ahli menandai peta yang menurutnya penting.

"Kau bisa duluan saja Kapten. Aku harus menyelesaikan ini"

"Kalau begitu aku akan menunggu" ucap Mark.

"Tidak perlu Kapten, aku tidak ingin kau melewatkan makan siang mu" ucap Haechan dan menatap Mark yang ternyata balas menatapnya juga.

"Aku juga tidak ingin kau melewatkan makan siang mu." ucap Mark membuat Haechan terdiam.

"Kesehatan mu itu tanggung jawab ku Haechan, begitu juga dengan awak kapal yang lain." lanjutnya.

"Aku tidak bisa membiarkan awak kapal ku lebih mementingkan pekerjaan ketimbang kesehatan mereka. Melakukan pekerjaan juga harus dalam keadaan yang sehat bukan?"

Haechan hanya bisa terdiam. Ia tatap sekali lagi peta yang ada di bawa tanganya itu, dan kembali menatap manik kelam sang Kapten.

"Baiklah Kapten, kita akan makan siang kemudian kembali menyelesaikan ini" ucap Haechan yang langsung diangguki Mark.

"Keputusan yang tepat Lee Haechan" ucap Mark dan mengusak surai merah terang milik Haechan yang membuat empunya membeku seketika.

"Sekarang, ayo.. Aku yakin yang lainnya telah menunggu kita" ucap Mark yang hanya bisa diangguki Haechan.


"Aku benar-benar penasaran dengan mu Kapten" -Haechan





Hari sudah semakin senja, terlihat lapangan pelabuhan NEO dipenuhi oleh pelayan serta prajurit istana. Bukan hanya prajurit kerajaan, lapangan juga dipenuhi oleh awak kapal NEO yang membantu membawakan barang-barang yang dibawa. Istilah lainnya mengatur muatan.

"Apa muatan dan perlengkapan pelayaran kita sudah selesai?" Tanya Jeno pada beberapa petugas pelabuhan dan AB NEO Ship.



*AB= Able Bodied Seaman atau Kelasi Juru Mudi. Tugasnya adalah memiliki berbagai macam tugas di atas kapal yang mana sering kali melibatkan tugas fisik dalam segala kondisi dan cuaca di bawah arahan Boatswin atau Mandor kapal.


NEO Ship || Markhyuck ft.Nomin (✅)Where stories live. Discover now