Chapter 4

2.1K 189 46
                                    

Ada sedikit ketegangan di chapter ini hehehee..
Kuy~~
-
-
-
-
-



-
-
-
-
-



"Jadi kalian tidak sedang berciuman?" tanya Hendery penuh selidik pada Mark.

Kapten itu menghela nafas, begini lah kalau salah paham dan tidak tau situasi yang sebenarnya. Orang pasti akan berfikir negatif dari pada positif.

"Kau pikir aku apa sampai berani mencium orang sembarangan?!" bela Mark dan duduk di kursi putar sambil menatap Hendery tajam.

"Kalau begitu ceritakan apa yang terjadi sampai aku salah paham begini" ucap Hendery mutlak, dan Mark cuman bisa meng-iyakan saja.

Adiknya yang satu ini kalau keinginannya tidak dituruti bisa gawat. Bisa saja nanti kapal pesiar ini bocor atau meledak di tengah samudra karena ulahnya.




Tentu saja Mark tidak ingin itu terjadi.




"Baiklah-baiklah. Aku akan ceritakan, tapi kau jangan menyangkalnya. Atau tidak aku lempar kau dari sini ke laut!" ucap Mark tajam yang langsung Hendery balas dengan tatapan polos.


Pura-pura polos lebih tepatnya.


Mark menghela nafas kasar, segera ia perbaiki posisi duduknya dan siap bercerita.

"Jadi, beberapa menit yang lalu.."






Flashback





Haechan berlari dengan sangat cepat ke anjungan kapal. Ia membawa kabar gempar dan harus segera memberitahukannya kepada sang Kapten. Hingga saat tepat di depan pintu ruang kemudi, Haechan membukanya dan segera memberitahukan kabar itu kepada Mark yang saat itu telah siap untuk berlayar.

"Kapten!!.. Yang mulia Pangeran ke-2 menghilang, Yang mulia Raja memerintahkan untuk menunda pelayaran sampai mendapat informasi baru" ucap Haechan sedikit membungkuk.

Mark tentu saja terkejut, segera ia berdiri dari duduknya dan menatap keluar jendela. Terlihat banyaknya Prajurit Istana yang sibuk mondar mandi kesana kemari, dan keluar masuk dermaga.

"Kemana lagi bocah itu" bisik Mark yang sedikit terdengar oleh Haechan.

"Ya Kapten? Kau bicara sesuatu?" tanya nya.

"Aahh.. Tidak, sebaiknya kita segera mengatur ulang jadwal pelayaran" ucap Mark yang segera Haechan angguki.

"Kau tidak perlu khawatir pada Pangeran itu, dia memang seperti itu." ucap Mark disela pekerjaan mereka.

"Maaf?"

"Yeahh... Singkatnya Pangeran memang merepotkan" ucap Mark acuh.

Haechan tampak sedikit tidak nyaman. Bagaimana ya, Kapten nya itu secara tidak langsung telah menghina keluarga Kerajaan bukan?

"Nah, selesai. Kau bisa kembali Haechan" ucap Mark dan segera berdiri lalu mengatur ulang kapal untuk pelayaran nanti.

"Errr... Kapten, itu ada jaring laba-laba di rambut belakang mu" ucap Haechan hati-hati.

NEO Ship || Markhyuck ft.Nomin (✅)Where stories live. Discover now