Chapter 13

1.6K 162 8
                                    

Hai-hai^_
Akhirnya aku kembali lagi hehehee

Maaf yaa jadi lama upnya gini ㅠㅠ
Ngumpulin ide yang udah lupa sama nambahin ide baru lumayan susah juga ya ㅠㅠ

Dahlah kok malah curhat? Shshshshs

Yok lanjuttt!!
-
-
-
-
-



-
-
-
-
-








Semakin lama, semakin panas Pulau tak berpenghuni itu. Matahari sudah beranjak naik dan terasa cukup terik. Anggota NEO Ship sekarang sedang membagi tugas untuk mencari bahan makanan dan membuat gubuk sederhana. Mark dan Jeno menangkap ikan di pinggiran pantai, Renjun, Jaemin dan Haechan mencari tumbuhan, buah dan air. Sementara Chenle dan Jisung membuat gubuk.

"Hyung! Ini pedang mu" ucap Chenle sambil mengembalikan pedang besarung lapis emas itu pada pemiliknya.

Jadi ceritanya Chenle meminjam pedang Jaemin untuk menebang pohon dan memotong kayu. Untung saja pedang itu cukup kuat digunakan sabagai alat potong.

"Ahh, apa kau sudah selesai membangun gubuknya? Kalau begitu simpan lah di sana." ucap Jaemin yang langsung Chenle angguki dan segera pergi untuk menyimpan pedang Jaemin.

Sementara itu, Panglima Kerajaan Neo itu tampak mengumpat pelan ketika ia kembali menatap sebuah pohon kelapa di hadapannya. Ia harus mengambil beberapa buah kelapa karena kalah bermain batu, gunting, dan kertas dengan Renjun dan Haechan. Sekarang, hanya satu yang jadi permasalahannya, Jaemin tidak bisa memanjat!

"Kenapa harus aku yang kalah?!" gerutu Jaemin dan berusaha untuk memanjat pohon kelapa setinggi 30 meter!

Jaemin dengan sekuat tenaga memanjat pohon kelapa itu perlahan. Ketika ia sampai di tengah-tengah pohon, Jaemin langsung bergidik ngeri saat tak sengaja ia menatap ke bawah. Sungguh pohon kelapa itu sangat lah tinggi, Jaemin jadi semakin gemetaran saat ia bergerak semakin naik ke atas.

"Ayo Jaemin, sedikit lagi" ucapanya menyemangati diri sendiri.

Namun, ketika Panglima itu sedikit lagi mencapai puncak, sebuah hembusan angin tiba-tiba terasa deras hingga membuat pegangan tangan Jaemin pada pohon kelapa terlepas. Sepersekian detik tubuh Jaemin tertarik ke bawah dengan tangan yang telulur ke atas berusaha untuk memegang batang pohon kelapa, namun gagal.

Waktu terasa diperlambat. Jaemin yang mengira ini akhir dari hidupnya itupun memejam kan matanya dengan erat dan berdoa semoga ia tenang di sana. Namun..

Greb!!

Seseorang tengah menangkap tubuh Jaemin. Panglima Na yang merasa seseorang tengah menangkap tubuhnya itupun berusaha menormalkan detak jantungnya yang terasa hampir putus setelah terjatuh tadi. Tak lama, rasa basah terasa dari bahu dan lipatan lututnya. Bahkan tetesan air berjatuhan mengenai wajahnya membuat Jaemin penasaran siapa yang telah menangkapnya.

Dengan perlahan Jaemin membuka matanya. Seketika jantung Panglima Na itu kembali berdetak kencang dua kali lebih cepat dari sebelumnya. Sekarang, di hadapannya, Mualim I NEO Ship itu sedang menatapnya khawatir dengan tubuh bagian atasnya yang basah dan tanpa kain.



Yaa, benar. Tanpa kain.



"Jaemin-ah, kau baik-baik saja?" tanya Jeno khawatir.

Jaemin berteriak dan menjatuhkan tubuhnya ke pasir. Ia benar-benar terkejut dengan Jeno yang tidak memakai baju. Bahkan wajahnya sudah memerah. Oh ayolah, bukannya apa tapi Pria itu tampak lebih sexy di mata Jaemin!

"Hei! Kenapa melompat?" tanya Jeno lagi berusaha membangunkan Jaemin namun dengan cepat Panglima Na itu menepis tangan Jeno.

"S-sopankah kau tak memakai baju di hadapan Panglima sepertiku ini?" ucap Jaemin sambil mengalihkan pandangannya ke arah lain.

NEO Ship || Markhyuck ft.Nomin (✅)Where stories live. Discover now