Chapter 44.3

1.4K 124 23
                                    

Hai?
Siapa yang nungguin?😌
Chapter panjang⚠



















































Mature Content 18+⚠
Tidak disarankan untuk pembaca dibawah umur⚠
Bagi yang merasa terganggu boleh skip.
-
Udah aku kasihan trigger warning ya. Jadi yang melanggar dosa ditanggung masing-masing😌
Skuyy
-
-
-
-
-



-
-
-
-
-



























Haechan ketakutan setengah mati ketika Mark mencengkram tangan kanannya dengan sangat erat. Terasa nyeri menjalar di sana, mungkin nanti akan berbekas kemerahan jika dilepas. Pemuda bersurai merah itu tak tau ke mana Pangeran Mahkota itu akan membawanya pergi, tapi yang pasti bukan ke Istana. Pangeran Mahkota itu membawanya ke...

"Rumah pohon?" tanya Haechan bingung ketika sang Pangeran Mahkota Neo itu membawanya ke rumah pohon yang berada di taman belakang yang jauh dari istana.

Tak ada jawaban yang Haechan terima. Tangannya kembali ditarik kencang, hingga ia terseret masuk ke dalam rumah pohon itu. Sang Pangeran Neo menutup pintu rumah pohon dengan sangat kencang, menghasilkan bunyi bedebum yang memekakkan telinga.




BLAMM!





'Gluk'

Haechan meneguk saliva nya dengan kasar. Ia lihat sang Pangeran Neo itu menatapnya dengan sulit diartikan. Haechan hanya bisa memundurkan langkahnya ketika Mark mendekatinya. Hingga tanpa sadar ia sudah terhimpit di dinding kayu rumah pohon.

"M-mark Hyung..."

"Haechan." ucap Mark pelan namun terdengar sangat menekan di kedua telinga Pangeran Furppalgan tersebut.

"Kau benar-benar melewati batas" lanjutnya membuat Haechan kembali meneguk salivanya kasar.

Mark menahan kedua lengan Haechan ke samping telinga sang Pangeran Furppalgan. Tampak kedua manik obsidian Pangeran Neo itu semakin menggelap. Sepertinya ia memang benar-benar marah sekarang.

"H-hyung maafkan aku.." ucap Haechan menunduk.

"A-aku, aku tak punya rencana lain. Kau terdesak oleh mereka, sementara aku sendiri tak akan cukup kuat melawan orang-orang Organisasi gelap itu.." ucapnya gugup.

Dapat Haechan rasa Mark semakin menghimpitkan tubuh keduanya. Sebuah endusan di lehernya berhasil membuat Haechan menahan napasnya. Tubuhnya menegang ketika ia rasa napas hangat itu menerpa permukaan leher tan miliknya.

"Oh ya? Lalu seminggu yang lalu ku dengar seseorang berucap jika ia cukup kuat dan setara dengan ku. Tak memerlukan perlindungan ku dan aku tak pantas menerima sebuah perlindungan darinya." bisik Mark tenang tepat di telinga Haechan.

"Lalu kenapa sekarang kau menggunakan ku?" tanya Mark lagi sukses membuat Haechan terbakar hebat.

Ia malu dan marah secara bersamaan. Malu karena mengatakan hal itu pada Mark, lalu marah karena kebodohannya sendiri. Ia tak habis pikir, kenapa sikapnya bisa seperti itu? Kenapa ketika keberanian dari sosok Lee Donghyuck muncul ia begitu sombong dan arogan? Lalu ke mana perginya keberanian Lee Donghyuck itu sekarang? Kenapa sekarang ia harus dikuasai oleh rasa takut dari si penakut Lee Haechan?!

"I-itu a-aku.."

Haechan tak bisa melanjutkan ucapanya. Pinggangnya dipeluk dengan sangat erat oleh Pangeran Mahkota Neo itu. Daun telinganya sudah digigit dan dilumat lembut, membuat wajah Haechan semakin terbakar dan ia tak sanggup hanya sekedar berdiri. Tubuhnya lemas, titik sensitif tubuhnya ditemukan begitu mudahnya oleh sang Putra Mahkota Neo.

NEO Ship || Markhyuck ft.Nomin (✅)Where stories live. Discover now