Chapter 39

1K 114 14
                                    

HAI!
Chapter panjang⚠
Sorry kalo typo
Skuy
-
-
Jangan lupa Bintangnya ya guys^_
-
-
-
-
-



-
-
-
-
-




















"Shhhh sakit" ucap Jaemin sambil memegangi pergelangan tangannya yang sudah dibalut dengan perban.

Setelah aksi Mark sebelumnya, dengan cepat Jeno membawa Jaemin ke ruang kesehatan Kerajaan Neo yang berada di gedung samping. Tentu saja keduanya harus berjalan sedikit jauh karena lapangan yang Jaemin dan Haechan gunakan berada di belakang istana dekat Barak prajurit.

Setelahnya dokter kerajaan memeriksa pergelangan tangan Jaemin lalu mengobatinya. Dokter bilang pergelangan tangan Jaemin sedikit tergeser dan harus segera diperban dan di tahan dengan penahan tangan. Ia juga harus melakukan konsultasi rutin hingga satu bulan kedepan. Bayangkan saja betapa sakitnya pergelangan tangan Jaemin?

"Apa sangat sakit?" tanya Jeno saat hanya ada keduanya di dalam ruang kesehatan tersebut.

Jaemin yang sedang duduk di pinggir kasur hanya mengangguk pelan. Ia tak mau terlalu menunjukkan rasa sakitnya. Sebagai seorang panglima tentu saja rasa sakit seperti ini bukan apa-apa baginya. Tapi jika itu Jeno, entah kenapa Jaemin ingin menangis rasanya.

"Ini salahku karena sudah keterlaluan tadi.." ucapnya sambil menunduk.

Jeno yang mendengar hal itu menggeleng pelan. Memang benar Jaemin salah namun Haechan juga salah. Bertarung hingga tak ingat jika keduanya hanya sparing mengadu dan menguji skills masing-masing. Dengan pelan Jeno menggenggam tangan kiri Jaemin lalu mengusapnya pelan.

"Tidak apa-apa Nana, yang terpenting kau sekarang baik-baik saja. Untung saja Mark Hyung bisa menghentikan kalian di waktu yang tepat." ucap Jeno sambil tersenyum lembut pada Jaemin.

"Awalnya aku yang ingin melakukannya, tapi Mark Hyung langsung menahan lenganku dan berlari ke arah kalian. Mungkin Hyung tau jika aku yang melakukannya bisa-bisa aku terkena serangan telak kalian." ucap Jeno membuat Jaemin semakin merasa bersalah.

Panglima itu hanya bisa menunduk, membuat Jeno menatapnya khawatir. Ia angkat dagu Panglima tersebut hingga kedua manik cokelatnya menatap manik arang miliknya. Jeno kembali tersebut lembut, ia menggeleng pelan.

"Kau tidak perlu bersedih, Nana. Semuanya sudah berlalu." ucap Jeno yang hanya Jaemin balas dengan anggukan pelan.



Tok tok tok


"Maaf mengganggu waktu kalian berdua, apa dokter Qian ada?"

Sebuah suara familiar mengejutkan keduanya hingga Jeno memundurkan posisinya sedikit menjauhi Jaemin. Begitupun dengan Panglima Na yang sedikit memundurkan posisinya. Saat dilihat, ternyata itu Mark yang datang bersama dengan Haechan.

"Tadi ia pergi keluar sebentar, Hyung" ucap Jeno setelah Mark mempersilakan Haechan masuk dan duduk di salah satu kasur yang ada di sana.

"Haechan.. Kau tidak apa-apa?" tanya Jaemin khawatir saat melihat pergelangan tangan Haechan yang memerah.

"Harusnya aku yang bertanya, Jaemin. Bagaimana dengan tangan mu?" tanya Haechan khawatir saat melihat tangan Jaemin yang dibalut dan diberikan penyangga.

"Ah... Maaf sudah membuat tanganmu seperti ini, Jaemin" ucap Mark bersalah saat melihat balutan tangan Jaemin.

Jaemin yang mendengar hal itu seketika menggeleng kencang. Yang benar saja! Ia yang salah kenapa Mark malah meminta maaf?

"T-tidak Yang Mulia! Aku baik-baik saja. Ini hanya sakit sedikit, nanti juga sembuh." ucap Jaemin panik sendiri.

"Ck, kau ini bicara apa Minjae! Tangan mu benar-benar parah sekali. Sayang sekali daun Ruvrum sudah habis. Kita harus mengambilnya lagi jika ingin tangan Jaemin cepat sembuh." ucap Haechan sambil melirik ke arah Mark.

NEO Ship || Markhyuck ft.Nomin (✅)Where stories live. Discover now