13

1.5K 214 38
                                    

"Sana eonnie?" Dahyun terdengar memanggil. Ia juga terlihat masuk dikamar pacarnya itu tanpa mengetuk hingga berhasil membuat sang pemilik kamar sedikit terkejut.

"Oh? Kenapa sayang?" Sana membalas. Bahkan Ia melepas handphonenya demi menatap gadis Kim nya itu. Yang terlihat mendekatinya di ranjang.

"Eonnie, ayo keluar jalan jalan. Langit malam terlihat sangat indah saat ini" Gadis Kim itu mengajak. Dengan wajah yang terlihat begitu gembira.

"Di luar masih ramai sayang. Ini masih jam 19.10 kst. Nanti kita di serbu para penggem-"

"Kita pakai topi dan juga masker" Potong Dahyun. "Lagipula kita hanya jalan jalan di taman dekat dorm. Ayolah eonnie~"

Sana tersenyum. Dahyun kalau ada maunya seperti ini pasti mulai beraegyo dihadapannya. Yang membuatnya merasa jika gadis Kimnya itu adalah cerminan dirinya kadang kadang.

"Ya sudah. Kita pergi. Aku ganti baju dulu" Sana menyetujui sembari bangun dari ranjang demi ke lemarinya.

Sorakkan gembira terdengar dari Dahyun. "Aku tunggu di bawah ya eonnie"

"Iya.. "
.

Langkah kaki terlihat pelan mengitari taman. Dengan posisi tangan yang saling bertautan begitu eratnya.

Malam ini memang begitu indah. Membuat Sana mau tak mau ikutan tersenyum dibalik maskernya.

Clik..
Suara kamera berbunyi mengambil atensi Sana. Diapun menengok ke arah kekasihnya itu. Dahyun terlihat begitu antusias mengambil gambar langit saat ini.

"Eonnie lihatlah.. Indah bukan?" Dahyun menunjukkan hasil bidikannya.

Sana tersenyum

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sana tersenyum. Dia juga mengangguk kecil mengiyakan. Melihat Dahyun senang begini sudah cukup membuat penatnya hilang. Rasa mengantuknya tadi rasanya sudah hilang begitu saja.

"Uh? Eonnie jangan dilepas~" Dahyun tiba tiba merengek kala Sana memutuskan tautan tangan mereka sepihak. "Udara saat ini dingin. Jadi jangan jauh jauh"

"Aku cuma mau memperbaiki jeketk-"

"Sini. Biar aku saja" Dahyun menghentikan langkah. Dia juga sudah terlihat berdiri dihadapan Sana dan mulai memperbaiki jeket gadisnya itu. Tak lupa dia juga memperbaiki  masker, kacamata dan topi milik pacarnya itu meskipun tak diminta. Setelah itu, barulah jemari mereka di tautkannya kembali. "Ayo jalan lagi" Ajaknya.

Sana yang menerima perlakuan tersenyum senang. Jarak yang masih ada di hapuskannya. Ia bahkan sudah terlihat memeluk lengan gadis Kimnya itu erat demi menambah rasa hangat.

"Syurkurlah disini tidak banyak orang. Jadi tidak ada yang memperhatikan kita" Ucap Dahyun mengambil atensi. "Jadi aku bisa bermesraan dengan eonnie" Gadis itu menatap Sana di sampingnya. Matanya terlihat menyipit tanda jika tengah tersenyum di balik maskernya.

"Berani menggodaku di tempat umum, hm? Apa kau siap jika aku menerjangmu disini?"

"Eh? Apa yang eonnie bicarakan? Jangan lakukan itu. Kita bisa dalam bahaya" Dahyun dibuat panik.

Sana terkekeh. Dahyun memang mudah di goda. "Hah~ kau sangat menggemaskan sayang. Dan terima kasih sudah mengajakku keluar seperti ini. Aku menyukainya"

"Hm" Dahyun mengangguk. "Aku hanya ingin eonnie rileks dari rasa penat" Lanjutnya berucap. Tapi mata terlihat sibuk kembali ke arah handphone. Dia sibuk Mengirim gambar yang Ia ambil tadi ke bubble. "Lagipula Aku juga tak mau di ajak keluar tiba tiba saat tengah malam seperti waktu itu" lanjutnya lagi lalu menatap Sana setelah handphone di tangan dimasukkannya ke saku jeketnya.

Yang di tatap reflek menghentikan langkah. "Oh.. Jadi kamu nggak suka aku ajak keluar?"

"Eh?" Dahyun malah dibuat terkejut. "A-Aniya sayang.. Bu-Bukan itu maksudku"

"Lalu apa?" Sana terlihat sudah bersedekap dada. Menatap tajam kearah pacarnya itu. "Sepertinya kau benar benar terganggu jika aku meminta suatu hal secara tiba tiba" Ucap Sana di akhiri dengan helaan nafas. "Jadi sebaiknya aku pulang ke dorm. Kau lanjutkan sendiri jalan jalan mu ini. Lebih baik aku pulang tidur" Lanjut si gadis Jepang seraya berbalik badan dan mulai melanjutkan langkah untuk meninggalkan.

"Eh eonnie?" Dahyun jelas reflek menahan. "Jangan salah paham dulu. Aku bukan bermaksud begitu"

Sana terlihat diam. Dia bungkam tanpa ada tanda tanda mau memberi sanggahan.

"Y-Ya sudah. Kita pulang ke dorm dulu" Dahyun tergagap.
.

"Maafkan aku, eoh? Aku tidak bermaksud menyakiti eonnie seperti itu" Dahyun terlihat merasa bersalah.

Sana yang duduk diam di sisi ranjang hanya bisa menghela nafasnya.

"Maksudku tadi, aku hanya tidak mau kita keluar tengah malam. Angin di tengah malam itu tidak baik untuk eonnie. Apalagi eonnie tidak mau mendengarku saat aku suruh pakai baju tertutup. Aku hanya ingin menjaga eonnie"

Bukannya merespon dengan kalimat, Sana malah tiba tiba bangun berdiri. "Kemarilah" Dia menyuruh Dahyun mendekatinya. Gadis Kim itu berdiri terlalu jauh darinya. "Cepat kemari!" Tekannya.

Dahyun yang tak mau membuat Sana lebih marah itu terlihat mengikuti perintah dalam kecemasan. "Eh?" Dia malah berseru kaget dengan tiba tiba kala tubuhnya ditarik dan didekap.

"Mian. Aku sedang datang bulan. Makanya mudah sensitif begini"  Si gadis Jepang berbisik.

Dahyun bernafas lega. Untungnya tidak ada pertengkaran panjang yang akan terjadi. Ia pun reflek membalas pelukan. "Jangan salah paham lagi. Aku tidak mau bertengkar dengan eonnie" Dahyun merengek dalam pelukan.

"Mian sayang. Aku tidak bermaksud membuatmu salah paham. Dan maaf juga membuat jalan jalan malam kita berantakan"

"Ani Ani. Jangan minta maaf. Aku juga salah. Dan soal jalan jalan itu, kita bisa lakukan lagi kapan kapan" Dahyun berucap lalu melepas dekapan. "Lalu bagaimana dengan perut eonnie? Apa eonnie butuh obat pereda nyeri atau sesuatu untuk diminum atau makan?"  gadis Kim itu bertanya dalam kekhawatiran.

"Ani sayang. Aku baik baik saja" Sana tersenyum menandakkan dia baik baik saja untuk saat ini.

"Baiklah. Kalau butuh sesuatu segera beritahu aku"

"Iya.."

_Tbc_

note; Hubungan masih aman

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

note; Hubungan masih aman. wkwk

About Us? S4 ✔Where stories live. Discover now