55

2K 290 89
                                    

Mata menatap lekat handphone ditangan, terus memainkannya tanpa lelah.

"Hey" Puncak kepala tiba tiba dielus mengambil atensi. Handphone diletakkan begitu saja demi melihat sang pemilik suara dan tangan.

"Dahyunie~" Senyum tercetak jelas. Begitu bahagianya dia melihat sang pacar.

"Aku sudah selesai. Ayo ke mobil" Yang lebih muda mengajak. Sana, kekasihnya itu sudah cukup lama menunggu. Padahal dia sudah bisa ke agensi lebih dulu bersama yang lain dari tadi, tapi gadis Jepang itu memilih menunggu.

Yang di ajak mengangguk. Uluran tangan diterima dan mulai bertaut. "Kau terlihat sangat sangat cantik" Sana memuji ditengah langkah mereka keluar dari Salon.

"Lihat siapa yang berbicara" Dahyun mencubit gemas hidung mancung kekasihnya itu hingga membuat keduanya tertawa. "Eonnie lebih cantik hingga membuat orang orang disalon tidak berkedip saat menatap"

"Mwoya? Itu tidak benar" Sana menggeleng geleng bak anak kecil. "Bagiku kau yang tercantik"

Dahyun terkekeh. "Tapi bagiku eonnie yang tercantik"

"Huh? Itu tid-"

"Sudah ah. Kenapa kita malah memperdebatkan itu?" Dahyun memotong sembari terkikik geli. "Dan masuklah" Gadis Kim itu mempersilahkan pacarnya masuk ke mobil lebih dulu.

"Dahyunie?"

"Hm?" Dahyun menjawab kecil sembari memakaikan Sana seatbelt nya. "Ada apa?" Dia beralih menatap sang pacar sesaat menyelesaikan perhatian kecilnya itu.

"Aku mau makan samgyetang setelah jadwal selesai. Belikan ya?"

"Kenapa tiba tiba ingin makan itu?"

"Aku hanya ingin saja"

"Ya sudah. Nanti aku belikan" Dahyun setuju yang dibuahi sorakan gembira dari Sana.
.

Beberapa jam terlewati, langit sudah tampak gelap diluar. Dan 5 menit yang tadi, jadwal terakhir para anggota Twice akhirnya berakhir juga.

Mic ditangan mulai diserahkan bergantian pada staff. "Nakal ya.." Sana menyenggol kecil Dahyun yang berada disebelahnya. "Berani meniruku seperti tadi"

Dahyun terkekeh. "Tapi banyak yang suka. Eonnie pun tadi tertawa"

"Karena kau menggemaskan sayang" Sana mencubit gemas kedua pipi berisi Dahyun. "Oh iya..Malam ini, kita tidur di dorm ya.."

"huh? wae?"

"wae?" Sana mengernyit kala Dahyun mempertanyakan itu. "Sayang, kau itu kelelahan. Jadi aku tidak akan membiarkanmu menyetir ke apartement" Ucapnya.

"Tapi..."

"Aku tak mau mendengar bantahan.." Sana berjalan meninggalkan.

"Eonnie.." Yang lebih muda jelas mengejar.

Di tengah lingkup para member, Dahyun terlihat masih merengek kecil pada Sana meskipun tak terlalu di tampilkan agar tidak mengambil atensi.

"Semuanya, kita ambil foto dulu" Suara seorang staf mengambil atensi.

"Rengekannya di sambung nanti ya" Sana mencubit pipi milik Dahyun sebelum mengambil tempat untuk mengambil gambar. Dan Mau tak mau, Dahyun menuruti. Dia pun segera mengambil tempat kosong di sebelah Sana.

cekrek
cekrek
beberapa foto berhasil di ambil.

cekrekcekrekbeberapa foto berhasil di ambil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
About Us? S4 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang