Helaan nafas berat ku keluarkan. Akhirnya acara hari ini selesai. Aku benar lelah dan juga sangat merindukan Tzuyu. Dari tadi aku terus menepis kekhawatiran ku agar bisa fokus. Tapi sekarang, aku tak akan membendungnya lagi. Meninggalkan gadisku itu sendiri di dorm dengan keadaan tak baik baik saja membuatku benar merasa bersalah.
Segera aku memasuki mobil. Di mana Sana eonnie juga sudah terlihat di dalamnya.
Dia tersenyum pada para penggemar seperti semua baik baik saja. Padahal begitu banyak kekhawatiran padanya.
Melihatnya seperti itu, aku hanya bisa ikutan tersenyum juga saat melihat penggemar. ONCE terlalu berharga jika diacuhkan begitu saja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mobil pun berjalan meninggalkan area. Flash kamera juga mulai tak terlihat. Dan keheningan melanda kami di dalam mobil. Wajah cerah eonnieku itu juga berubah masam. Dia hanya fokus menatap rembulan yang cukup terang di langit.
"Gwencana eonnie?" Aku bertanya. Meskipun aku tau jawaban yang akan dia keluarkan.
"Kau tau jawabannya Jihyo" Dia membalas. Nada datar dan dingin itu benar membuat takut saja.
Tak mau menerima sikap dingin itu lagi, aku memilih menyibukkan diri dengan handphoneku. Memberi kabar pada Tzuyu dan mulai membuka SNS setelahnya.
"Oh!" Aku terkejut kala melihat satu postingan para penggemar. Foto foto kami di acara tadi cukup cepat tersebar. "Eonnie? Tadi eonnie menangis di panggung?" Aku berucap mengambil atensi.
"Huh? Kenapa aku menangis di panggung?" Tatapan lumayan tajam dan tersirat kebingungan itu di lemparkan padaku.
"Ini.. " Aku memperlihatkan foto yang kumaksud.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
