29

1.6K 228 79
                                    

Latihan fisik lumayan keras akhirnya selesai juga. Para member benar kelelahan. Deru nafas terdengar saling menyahut. Mereka bahkan terduduk reflek di tempat terakhir mereka berdiri.

Dahyun, gadis Korea itu. Nampak khawatir saat melihat Sana tertunduk dengan nafas yang belum stabil. Segera minuman yang berada di atas meja di ambilnya. Ingin memberikan, tapi dia terlambat. Tzuyu sudah melakukannya lebih dulu.

Seuntas senyum tercipta dari Sana. Gadis itu terlihat sangat berterima kasih.

"Hey, apa yang kau pikirkan?" Suatu suara yang tiba tiba datang dari belakang mengambil atensi.

"Oh? Momo eonnie?"

"Kau kenapa terdiam berdiri disini?" Si gadis Hirai bingung. "A! Dan apa itu untukku?"

"Ne?"

"Air minum itu" Momo menunjuk apa yang di maksud dengan matanya.

"O-Oh. Ini untuk eonnie" Dahyun segera memberikan. Meskipun awalnya bukan itu rencananya. Tapi sudahlah.

"Aku ke toilet dulu" Suara Sana dengan mudah mengambil atensi lagi. Gadis Jepang itu terlihat berdiri dari duduknya. Meraih handphonenya terlebih dahulu sebelum benar keluar dari ruang latihan mereka itu.

"Hah~" Helaan nafas berat Dahyun keluarkan. Segera dia meraih botol air minum lain disitu lalu mengambil duduknya di sofa. Rasanya otaknya juga sudah lelah saat ini.
.
15 menit berlalu dan Sana belum juga kembali, Nayeon selaku member tertua mulai khawatir. Dia bangun dari duduknya dan keluar tanpa ucapan meninggalkan yang lain.

Langkah di lakukan, dia mencari gadis Minatozaki itu. Hingga dia menemukannya di salah satu ruangan istirahat tidak jauh dari tempat latihan mereka.

"Katanya ke toilet, kenapa kau disini?" Si gadis Im bertanya sembari mengambil duduk disebelah Sana yang sibuk dengan handphone. "Aku sangat khawatir"

"Ah! Mian eonnie. Tadi, setelah dari toilet aku ke cafe bawah dulu. Dan memutuskan beristirahat disini sampai minumanku habis" Sana menjelaskan. Dia menyesal tak mengabari.

"Kau terlihat benar menjauhi Dahyun jika begini" Nayeon berucap hati hati. "Hubungan kalian terlihat semakin memanas"

"Memanas?" Sana menatap Nayeon. "Kami tidak sedang dalam percekcokan. Kami baik baik saja"

"Siapa yang kau bohongi memangnya?" Nayeon menatap kesal gadis cantik disampingnya itu. "Kalian memang tidak saling adu kalimat pedas. Tapi sikap kalian menunjukkan itu semua. Kami jadi merasa tidak enak"

"A~ mian untuk itu" Balas Sana. "Lagipula Dahyun terlihat fine fine saja saat ini. Aku juga tidak menegur, memarahi hingga kami harus adu kalimat. Jadi seharusnya kalian fine fine saja"

"Tidak bisa San, kau biasanya lengket pada gadis Kim itu. Sekarang, kalian terlihat seperti orang yang tidak saling kenal" Nayeon frustasi. Melihat sikap pasangan itu membuatnya sakit kepala. "Tidak bisakah kalian baikan? Salah satu dari kalian harus mengalah"

"Aku sedang melakukan nya" Ucap Sana. "Aku tengah mengalah. Aku membiarkannya melakukan apapun yang dia inginkan. Dan dia terlihat meladeni permintaan ku itu dengan baik"

"San... "

"Lihat.. " Sana malah tiba tiba memperlihatkan layar handphone nya. Foto yang baru saja beredar jelas mengambil atensi.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
About Us? S4 ✔Where stories live. Discover now