69. MiChaeng

1.3K 176 27
                                    

Mulut tak berhenti menguap sedari tadi. Wajah bantal terlihat jelas, tapi tetap tak bisa menutupi wajah menggemaskan milliknya.

"Yak Son Jeonghoon. Dimana eomma dan appa?" Gadis itu menegur sang adik yang terlihat sibuk bermain handphone disofa ruang tamu mereka.

"Appa pergi kerja, sedangkan eomma..um..entahlah . Mungkin pergi bertemu teman temannya"

"Lalu kenapa kau berada dirumah? Tidak keluar?" Bokong didaratkan di sebelah sang adik, mata pun ikut menatap layar handphone ingin mengetahui apa yang adiknya itu lihat dari tadi.

"Eomma bilang aku harus menjaga noona dirumah"

"Heol.." Gadis itu sedikit terkejut. Dia bergerak lalu menidurkan diri disofa beralaskan paha adiknya itu sebagai bantal. "Aku bukan anak kecil"

"Eomma hanya khawatir saja, noona" Jeonghoon melepas handphonenya demi menatap sang kakak yang kini terlihat sudah memejamkan mata lagi. "Dan pergilah mandi. Noona terlihat sungguh tak terawat"

"Enak saja kau mengataiku begitu" Chaeyoung reflek memukul perut Jeonghoon yang hanya dibalas tawa. "Dan aku malas mandi. Aku tidak kemana mana juga"

"Tetap saja. Noona harus..."

"sttt" Chaeyoung menyuruh sang saudara untuk menutup mulut. "Dan pergilah buatkan aku makanan. Aku lapar"

"Heol..sebenarnya siapa yang adik dan siapa yang kakak disini?" pria itu menggerutu kecil. Tapi dia terlihat bangun dari duduknya setelah berhasil mengambil bantal sofa untuk menjadi pengganti pahanya yang ditiduri Chaeyoung tadi. "Tunggu sebentar" Dia berlalu pergi ke dapur membuat Chaeyoung mengulum senyum.

Keheningan pun kini melanda, Chaeyoung sudah terlihat benar akan tertidur lagi hingga teriakan Jeonghoon berhasil membuka matanya.

"aishh!! Wae?"

"Handphone noona berbunyi dari tadi. Pergilah angkat"

"Hah~ Kau benar terlihat seperti eomma" Balas Chaeyoung sembari berjalan ke arah kamarnya dengan malas. Mau dibiarkan tapi pria yang berstatus sebagai adiknya itu begitu cerewet.

"salah sendiri memasang volume sebesar ini. Jadi pergilah angkat lalu cepat kembali kesini"

"huft. Iya bawel"

Pintu kamar dia buka. Dan deringan handphone terdengar lebih besar. Tubuh pun dibawa berbaring lagi lalu dia meraih benda pintar miliknya itu. Tak terlalu terburu mengangkat karena itu bukan panggilan sang kekasih, dia tau karena nada deringnya berbeda.

ya hallo eonnie?

.........

huh? malam ini? Bagaimana dengan Jeongyeon eonnie?

........

um..baiklah. Aku juga sedikit bosan. Tapi jemput aku.

.........

hehe ok. Jam 8 malam kan?

........

ne. sampai ketemu nanti eonnie. bye~
pip!

Panggilan dimatikan. Dia tak menyangka jika Nayeon mengajaknya makan diluar malam ini. Tak ada salahnya menerima ajakan sang eonnie tertua.

"NOONA? CEPAT TURUN!!"

"oh astaga.. anak itu..iya iya..."

.

"Chae, kita duduk disini" Nayeon berujar kala mereka tiba disebuah restoran.

About Us? S4 ✔Where stories live. Discover now