58

1.8K 253 34
                                    

Konser yang telah di antisipasi dari jauh hari tidak terasa kini benar sudah berakhir. Rasa lelah selama latihan berat terbayar sudah. Senyum kepuasan benar terlihat dari kedelapan gadis cantik itu, mereka benar bersyukur semua bisa terlaksana tanpa halangan.

"Eomma? Appa?" Dahyun berteriak senang kala melihat kedua orang tuanya sudah berada di backstage menunggunya yang dari tadi sibuk mengambil gambar bersama membernya yang lain.

Hug~
Pelukan terjadi. Gadis Kim itu terlihat benar manja pada orang tuanya, yang sudah menyempatkan waktu datang mendukung.

"Aigoo.. Puteriku. Kau sudah bekerja keras" Kepala dan punggung dielus dengan lembut. Sungguh bangganya wanita paruh baya itu pada putrinya.

"Puteri appa memang hebat" Pipi di cubit gemas membuat gadis Kim itu tersenyum karena perbuatan sang ayah. "Oh iya, calon menantuku dimana?" Pertanyaan lain diberikan karena Ia belum melihat batang hidung kekasih anaknya itu.

"A~ Sana eonnie masih ganti baj-"

"Eomma~" Panggilan manja terdengar hingga memotong ucapan. Yang dibicarakan akhirnya terlihat. "Appa~" Dia lanjut menyapa pria paruh baya yang terus melempar senyum padanya itu, lalu memeluk mereka bergantian.

"Aigoo anakku Sana. Selamat untuk malam ini. Kau sudah bekerja keras"

"Gomawo appa" Sana memeluk lagi yang malah membuat Dahyun disebelahnya menjadi sangat bingung. Rasanya ada perbedaan sikap yang dibuat oleh Ayahnya itu.

"Sana sering datang ke rumah saat kau punya jadwal sendiri" Sang ibunda bersuara. Menjawab rasa heran puterinya itu. "Itulah kenapa Sana dan appamu menjadi sedekat itu"

"Mwoya? Dan dia tak cerita padaku" Dahyun merasa dikhianati yang segera di balasan dengan elusan dan tawa kecil dari Ibunya.

"Tadi di panggung kau menepati janji kecilmu pada, appa" Atensi mengarah pada lelaki paruh baya itu kala Ia berucap pada Sana lagi.

"Aku melakukan nya dengan baik kan, Appa?" Sana terlihat bangga pada dirinya sendiri.

"Tentu saja" Elusan gemas di puncak kepala diberikan pada Sana.

"Ehem.." Dahyun tiba tiba berdehem. "Apa aku dan eomma tidak terlihat saat ini? Apa yang kalian bicarakan?" Dahyun bersedekap dada. Cemburu dengan keadaan.

Kekehan kecil keluar dari Sana dan sang Ayah. Setelah itu, gadis Jepang itu mendekati Dahyun lalu memeluk lengannya posesif. "Aku pernah janji pada Appa akan selalu ada disampingmu saat kau menangis."

"Eonnie membuat janji seperti itu pada Appa?"

"Iya" Sana mengangguk membenarkan.

"Heol, Appa juga membuatku berjanji untuk hal yang sama" Dahyun menatap Ayahnya itu yang terlihat tersenyum.

"Dan kalian tidak melanggar janji. Appa sangat bangga untuk itu. Orang tua kalian ini sungguh bahagia melihat bagaimana cara kalian saling menghibur dan memberi kekuatan satu sama lain seperti di panggung tadi"

"Tapi sayang, kalau pacaran jangan ditengah panggung juga ya.."

"Ne?" Pasangan itu terkejut yang malah dihadiahi tawa.

.

Malam semakin larut, para member sudah terlihat berada di dorm, sudah tidur dengan nyenyak karena mereka benar kelelahan. Tak ada perayaan yang mereka lakukan karena  energi mereka memang sudah terkuras habis. Jadi semua akan di tunda hingga esok atau lusa.

Dahyun yang baru mengantar orang tuanya terlihat baru saja kembali ke dorm. Malam ini dia dan Sana memang memutuskan untuk tidur disini lagi.

Suasana sepi jelas langsung menyambutnya, beberapa lampu juga sudah ada yang dimatikan. Yang menyala hanyalah lampu di ruang menonton mereka, dimana ada tubuh tertidur di situ yang berada di atas sofa. Membiarkan televisi yang masih menyala balik menontonnya.

About Us? S4 ✔Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora